Yang Perlu Anda Tahu Tentang MCU di Spider-Man: Homecoming
A
A
A
JAKARTA - Spider-Man: Homecoming menandai “kepulangan” karakter manusia laba-laba ini kembali ke Marvel Cinematic Universe (MCU). Sebelumnya, Sony Pictures telah sejumlah film tentang Peter Parker ini tanpa kerja sama dengan Marvel.
Tapi kesepakatan yang tercapai antara Sony dan Marvel beberapa waktu lalu, membuka peluang bagi Spidey untuk menjejakkan kakinya di MCU. Spider-Man: Homecoming yang mulai tayang hari ini di Indonesia memperlihatkan benang merah antara Spider-Man dengan para tokoh Marvel di MCU. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang MCU di film Spider-Man, dikutip dari CinemaBlend, berikut ulasannya.
1. Peter Parker/Spider-Man
Tokoh yang diperankan Tom Holland ini kali pertama diperkenalkan di MCU lewat peran kecilnya di Captain America: Civil War tahun lalu. Seperti banyak Peter Parker sebelumnya, Peter versi Tom ini juga tinggal di Queens, New York, bersama Bibi May (Marisa Tomei). Dia juga menggunakan kekuatan yang berasal dari gigitan laba-laba teradiasi dan kreativitasnya untuk menghentikan kejahatan level jalanan di kota itu. Sejauh ini, dia adalah superhero termuda di MCU karena baru saja masuk SMA.
Peter mulai mengenakan kostum homemade dan mempratikkan moto “kekuatan besar datang bersama tanggung jawab besar” beberapa saat setelah Paman Ben meninggal dunia. Tapi, permainan pahlawannya ini meningkat setelah Tony Stark/Iron Man (Robert Downey Jr.) membawanya sebagai bagian dari Stark Internship Program—yang menjadi dalih Peter kepada Bibi May dan teman-temannya di Spider-Man: Homecoming. Berkat partisipasinya di perang Bandara Leipzig-Halle melawan Captain America, dia pun jadi punya kostum rancangan Tony untuk bekerja. Kostum itu memberinya banyak kejutan keren di balik lengannya.
2. Perang New York
Era Pahlawan datang dengan kemunculan Iron Man-nya Tony Stark di MCU, tapi dunia benar-benar berubah selamanya beberapa tahun setelahnya. Mengikuti instruksi penguasa galaksi Thanos, Pangeran Loki (Tom Hiddleston) dari Asgard memimpin invasi alien Chitauri tidak hanya di jalanan New York tapi mengambil alih Bumi. Apa yang tidak mereka perhitungkan adalah bersatunya Avengers, yaitu Iron Man, Captain America, Thor, Hulk, Hawkeye, dan Black Widow.
Berkat kekuatan tim superhero, invasi Chitauri dihentikan di New York tapi mereka meninggalkan kekacauan. Serangan kendaraan udara dan Leviathan besar tidak hanya menghancurkan bangunan dan sebagian Manhattan, tapi meski semuanya mati akibat meledaknya kapal induk masih banyak pembersihan yang harus dilakukan. Itu mengerikan bagi banyak orang, tapi ada satu orang yang berusaha menarik keuntungan dari bencana ini, yaitu Adrian Toomes (Michael Keaton). Di Spider-Man: Homecoming, rencana itu tidak berjalan seperti yang dia inginkan.
3. Tony Stark/Iron Man
Tony Stark sudah melalui banyak selama 9 tahun terakhir. Pertamanya, dia adalah miliarder sombong yang menjual senjata tanpa mempedulikan konsekuensinya. Dia kemudian berubah dan menjadi superhero mandiri. Tapi, itu diikuti sejumlah paranoia intensif tentang akhir dunia yang menyebabkannya hampir menhancurkannya sendiri dengan menciptakan Ultron. Yang berakhir—seperti disebutkan di Captain America: Civil War—dia menjadi lebih konservatif dan menjadi pendukung kendali atas aktivitas superhero. Ini menjadi jalan panjang dalam mendefinisikan hubungannya dengan Peter Parker di Spider-Man: Homecoming.
Sementara Tony memang memberikan kostum khusus Spider-Man kepada Peter sehingga dia bisa membantu pertempuran Bandara Leipzig-Halle, tidak berarti bahwa Tony ingin ABG asal Queens itu keluar dan mulai berusaha menyelamatkan dunia. Dia sudah melihat banyak kerusakan selama 10 tahun dan tidak mau melihat ada anak menyebabkan nyawa orang lain terancam karena ingin berusaha menjadi pahlawan. Contoh sempurna dari ini adalah fakta bahwa dia menjaga kendali pelatihan metaforik pada kemampuan kostum Peter—meskipun dia tidak mempertimbangkan kepintaran Peter bisa membuatnya menemukan jalan untuk bisa berada di sekitar protokol itu.
4. Happy Hogan
Sebagai tangan kanan Tony Star, Happy Hogan (Jon Favreau) melewati banyak hal sejak kita melihatnya pertama kali di film perdana Iron Man—dan mengalami perubahan deskripsi pekerjaan setelah tidak sadarkan diri di Iron Man 3. Dia mengawali semuanya sebagai sopir Tony, lulus menjadi pengawal dan kemudian disebut sebagai Kepala Keamanan Stark Industries ketika Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) mengambil alih operasi.
Sayangnya, semua ini membuat Happy sedikit kesal—dan semuanya tidak benar-benar membaik pada saat kita bertemu dengannya di Spider-Man: Homecoming. Ternyata, dia diperintahkan menjadi penjaga Peter Parker selama peristiwa Captain America: Civil War dan ditugasi mengawal pahlawan muda itu ke Jerman untuk ikut perang. Semuanya tidak benar-benar membaik setelah Tony memberikan nomor telepon Happy kepada Peter sehingga dia bisa memeriksa secara rutin perkembangannya sebagai pahlawan super. Untungnya, sementara hidup Happy mungkin tak seperti namanya, tapi dia masih punya efek kepada audiens.
5. Perjanjian Sokovia dan Perang Sipil Superhero
Meskipun sukses dengan Captain America pada 1940an, dunia di MCU tidak pernah benar-benar membuat persiapan untuk eksistensi superhero. Akibatnya, awal Era Pahlawan tidak ada peraturan atau pengawasan terhadap akivitas metahuman dan banyak orang yang sekarang karenanya. Sebagai perubahan, negara-negara di dunia menyepakati pemberlakuan undang-undang internasional untuk mengawasi aktivitas orang-orang ini. Dari sinilah Perjanjian Sokovia lahir.
Plot dasar Captain America: Civil War adalah tentang undang-undang ini dan fakta bahwa Avengers terbelah atas apakah akan mengikuti atau memberontak. Perpecahan ini menyebabkan pertarungan di antara mereka—termasuk Captain America, Hawkeye, Black Widow, Ant-Man, Falcon, Scarlet Witch, dan The Winter Soldier—menjadi buronan—sementara Iron Man, Vision, War Machine, Black Panther dan Spider-Man terus beroperasi sesuai undang-undang ini. Dengan Spider-Man: Homecoming terjadi dua bulan setelah Civil War, film ini pada dasarnya mendefinisikan atmosfir di MCU terkait pahlawan berkostum.
6. Menara Avengers dan Kampus Avengers
Hampir sulit mencari tim superhero tanpa markas yang super. Itu juga terjadi pada Avengers di MCU. Ketika kali pertama mereka bergabung setelah Perang New York, Menara Stark di New York diubah menjadi Menara Avengers dan di sana mulai banyak masalah di Avengers: Age of Ultron. Di saat yang hampir bersamaan, tim itu juga punya lokasi baru—khususnya di New York—dan kedua lokasi itu masuk di Spider-Man: Homecoming.
Ada gerakan besar terjadi ketika kisah di film yang disebut Jon Watts itu melaju—semuanya diorganisasi dan dilakukan oleh Happy Hogan—dia harus melakukan sesuatu ketika tidak mendenger voicemail tak berhenti dari Spider-Man. Kita tahu di film itu bahwa semua operasi Avengers di Menara Avengers telah dipindah ke Kampus Avengers. Kampus itu tidak saja diperlihatkan di Avengers: Age of Ultron, tapi juga di Ant-Man, sebagai lokasi pertempuran antara Ant-Man dan Falcon. Tempat itu juga muncul di Captain America: Civil War.
Tapi kesepakatan yang tercapai antara Sony dan Marvel beberapa waktu lalu, membuka peluang bagi Spidey untuk menjejakkan kakinya di MCU. Spider-Man: Homecoming yang mulai tayang hari ini di Indonesia memperlihatkan benang merah antara Spider-Man dengan para tokoh Marvel di MCU. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang MCU di film Spider-Man, dikutip dari CinemaBlend, berikut ulasannya.
1. Peter Parker/Spider-Man
Tokoh yang diperankan Tom Holland ini kali pertama diperkenalkan di MCU lewat peran kecilnya di Captain America: Civil War tahun lalu. Seperti banyak Peter Parker sebelumnya, Peter versi Tom ini juga tinggal di Queens, New York, bersama Bibi May (Marisa Tomei). Dia juga menggunakan kekuatan yang berasal dari gigitan laba-laba teradiasi dan kreativitasnya untuk menghentikan kejahatan level jalanan di kota itu. Sejauh ini, dia adalah superhero termuda di MCU karena baru saja masuk SMA.
Peter mulai mengenakan kostum homemade dan mempratikkan moto “kekuatan besar datang bersama tanggung jawab besar” beberapa saat setelah Paman Ben meninggal dunia. Tapi, permainan pahlawannya ini meningkat setelah Tony Stark/Iron Man (Robert Downey Jr.) membawanya sebagai bagian dari Stark Internship Program—yang menjadi dalih Peter kepada Bibi May dan teman-temannya di Spider-Man: Homecoming. Berkat partisipasinya di perang Bandara Leipzig-Halle melawan Captain America, dia pun jadi punya kostum rancangan Tony untuk bekerja. Kostum itu memberinya banyak kejutan keren di balik lengannya.
2. Perang New York
Era Pahlawan datang dengan kemunculan Iron Man-nya Tony Stark di MCU, tapi dunia benar-benar berubah selamanya beberapa tahun setelahnya. Mengikuti instruksi penguasa galaksi Thanos, Pangeran Loki (Tom Hiddleston) dari Asgard memimpin invasi alien Chitauri tidak hanya di jalanan New York tapi mengambil alih Bumi. Apa yang tidak mereka perhitungkan adalah bersatunya Avengers, yaitu Iron Man, Captain America, Thor, Hulk, Hawkeye, dan Black Widow.
Berkat kekuatan tim superhero, invasi Chitauri dihentikan di New York tapi mereka meninggalkan kekacauan. Serangan kendaraan udara dan Leviathan besar tidak hanya menghancurkan bangunan dan sebagian Manhattan, tapi meski semuanya mati akibat meledaknya kapal induk masih banyak pembersihan yang harus dilakukan. Itu mengerikan bagi banyak orang, tapi ada satu orang yang berusaha menarik keuntungan dari bencana ini, yaitu Adrian Toomes (Michael Keaton). Di Spider-Man: Homecoming, rencana itu tidak berjalan seperti yang dia inginkan.
3. Tony Stark/Iron Man
Tony Stark sudah melalui banyak selama 9 tahun terakhir. Pertamanya, dia adalah miliarder sombong yang menjual senjata tanpa mempedulikan konsekuensinya. Dia kemudian berubah dan menjadi superhero mandiri. Tapi, itu diikuti sejumlah paranoia intensif tentang akhir dunia yang menyebabkannya hampir menhancurkannya sendiri dengan menciptakan Ultron. Yang berakhir—seperti disebutkan di Captain America: Civil War—dia menjadi lebih konservatif dan menjadi pendukung kendali atas aktivitas superhero. Ini menjadi jalan panjang dalam mendefinisikan hubungannya dengan Peter Parker di Spider-Man: Homecoming.
Sementara Tony memang memberikan kostum khusus Spider-Man kepada Peter sehingga dia bisa membantu pertempuran Bandara Leipzig-Halle, tidak berarti bahwa Tony ingin ABG asal Queens itu keluar dan mulai berusaha menyelamatkan dunia. Dia sudah melihat banyak kerusakan selama 10 tahun dan tidak mau melihat ada anak menyebabkan nyawa orang lain terancam karena ingin berusaha menjadi pahlawan. Contoh sempurna dari ini adalah fakta bahwa dia menjaga kendali pelatihan metaforik pada kemampuan kostum Peter—meskipun dia tidak mempertimbangkan kepintaran Peter bisa membuatnya menemukan jalan untuk bisa berada di sekitar protokol itu.
4. Happy Hogan
Sebagai tangan kanan Tony Star, Happy Hogan (Jon Favreau) melewati banyak hal sejak kita melihatnya pertama kali di film perdana Iron Man—dan mengalami perubahan deskripsi pekerjaan setelah tidak sadarkan diri di Iron Man 3. Dia mengawali semuanya sebagai sopir Tony, lulus menjadi pengawal dan kemudian disebut sebagai Kepala Keamanan Stark Industries ketika Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) mengambil alih operasi.
Sayangnya, semua ini membuat Happy sedikit kesal—dan semuanya tidak benar-benar membaik pada saat kita bertemu dengannya di Spider-Man: Homecoming. Ternyata, dia diperintahkan menjadi penjaga Peter Parker selama peristiwa Captain America: Civil War dan ditugasi mengawal pahlawan muda itu ke Jerman untuk ikut perang. Semuanya tidak benar-benar membaik setelah Tony memberikan nomor telepon Happy kepada Peter sehingga dia bisa memeriksa secara rutin perkembangannya sebagai pahlawan super. Untungnya, sementara hidup Happy mungkin tak seperti namanya, tapi dia masih punya efek kepada audiens.
5. Perjanjian Sokovia dan Perang Sipil Superhero
Meskipun sukses dengan Captain America pada 1940an, dunia di MCU tidak pernah benar-benar membuat persiapan untuk eksistensi superhero. Akibatnya, awal Era Pahlawan tidak ada peraturan atau pengawasan terhadap akivitas metahuman dan banyak orang yang sekarang karenanya. Sebagai perubahan, negara-negara di dunia menyepakati pemberlakuan undang-undang internasional untuk mengawasi aktivitas orang-orang ini. Dari sinilah Perjanjian Sokovia lahir.
Plot dasar Captain America: Civil War adalah tentang undang-undang ini dan fakta bahwa Avengers terbelah atas apakah akan mengikuti atau memberontak. Perpecahan ini menyebabkan pertarungan di antara mereka—termasuk Captain America, Hawkeye, Black Widow, Ant-Man, Falcon, Scarlet Witch, dan The Winter Soldier—menjadi buronan—sementara Iron Man, Vision, War Machine, Black Panther dan Spider-Man terus beroperasi sesuai undang-undang ini. Dengan Spider-Man: Homecoming terjadi dua bulan setelah Civil War, film ini pada dasarnya mendefinisikan atmosfir di MCU terkait pahlawan berkostum.
6. Menara Avengers dan Kampus Avengers
Hampir sulit mencari tim superhero tanpa markas yang super. Itu juga terjadi pada Avengers di MCU. Ketika kali pertama mereka bergabung setelah Perang New York, Menara Stark di New York diubah menjadi Menara Avengers dan di sana mulai banyak masalah di Avengers: Age of Ultron. Di saat yang hampir bersamaan, tim itu juga punya lokasi baru—khususnya di New York—dan kedua lokasi itu masuk di Spider-Man: Homecoming.
Ada gerakan besar terjadi ketika kisah di film yang disebut Jon Watts itu melaju—semuanya diorganisasi dan dilakukan oleh Happy Hogan—dia harus melakukan sesuatu ketika tidak mendenger voicemail tak berhenti dari Spider-Man. Kita tahu di film itu bahwa semua operasi Avengers di Menara Avengers telah dipindah ke Kampus Avengers. Kampus itu tidak saja diperlihatkan di Avengers: Age of Ultron, tapi juga di Ant-Man, sebagai lokasi pertempuran antara Ant-Man dan Falcon. Tempat itu juga muncul di Captain America: Civil War.
(alv)