Tiga Program Mencegah Penyakit Tidak Menular
A
A
A
JAKARTA - Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti jantung, kanker, paru kronik, dan diabetes mellitus (DM) masih menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Untuk itu perusahaan farmasi ultinasional Astrazeneca bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat program untuk pengendalian penyakit tidak menular ini.
Presiden Direktur Astrazeneca Indonesia Dr Karen J Atkin mengatakan tiga program tersebut seperti, Health Programme, Early Action In Diabetes, dan Program Edukasi dan Best Practice Sharing On Goverment Helath Finance.
“Sebagai perusahaan yang mengedepankan kepentingan pasien, sudah menjadi komitmen jangka panjang kami di Indonesia untuk terus mendukung gerakan pemerintah dalam bidang kesehatan dengan menangani prevalensi penyakit saat ini," kata Dr Karen J Atkin di Jakarta, Senin (14/8/2017).
Program ini akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi PTM lantaran sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dalam menggalakan program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
" Melalui pendandatangan MoU memperluas cakupan kerja sama dengan memasukkan penyakit kronis yang sejalan dengan keahlian perusahaan kami untuk tiga tahun ke depan dalam upaya meningkatkan akses publik terhadap layanan kesehatan," terangnya.
Sementara itu, data WHO menunjukan PTM menjadi penyebab kematian sebesar 71% dari seluruh kematian di Indonesia. Penyakit stroke menjadi peringkat pertama tertinggi, disusul jantung dan diabetes.
AstraZeneca sendiri telah mendonasikan tujuh 7 ribu tes diagnostik mutasi EGFR gratis untuk pasien BPJS penderita kanker paru dan membangun 11 laboratorium untuk tes mutasi e-GFR serta menjangkau lebih banyak pasien dengan menggunakan circulating tumour DNA dan akan memperluas diagnosa kanker paru untuk segmen pasien yang lebih luas seperti penderita tuberkulosis.
Presiden Direktur Astrazeneca Indonesia Dr Karen J Atkin mengatakan tiga program tersebut seperti, Health Programme, Early Action In Diabetes, dan Program Edukasi dan Best Practice Sharing On Goverment Helath Finance.
“Sebagai perusahaan yang mengedepankan kepentingan pasien, sudah menjadi komitmen jangka panjang kami di Indonesia untuk terus mendukung gerakan pemerintah dalam bidang kesehatan dengan menangani prevalensi penyakit saat ini," kata Dr Karen J Atkin di Jakarta, Senin (14/8/2017).
Program ini akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi PTM lantaran sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dalam menggalakan program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
" Melalui pendandatangan MoU memperluas cakupan kerja sama dengan memasukkan penyakit kronis yang sejalan dengan keahlian perusahaan kami untuk tiga tahun ke depan dalam upaya meningkatkan akses publik terhadap layanan kesehatan," terangnya.
Sementara itu, data WHO menunjukan PTM menjadi penyebab kematian sebesar 71% dari seluruh kematian di Indonesia. Penyakit stroke menjadi peringkat pertama tertinggi, disusul jantung dan diabetes.
AstraZeneca sendiri telah mendonasikan tujuh 7 ribu tes diagnostik mutasi EGFR gratis untuk pasien BPJS penderita kanker paru dan membangun 11 laboratorium untuk tes mutasi e-GFR serta menjangkau lebih banyak pasien dengan menggunakan circulating tumour DNA dan akan memperluas diagnosa kanker paru untuk segmen pasien yang lebih luas seperti penderita tuberkulosis.
(tdy)