Review Film The Dark Tower

Sabtu, 26 Agustus 2017 - 05:30 WIB
Review Film The Dark Tower
Review Film The Dark Tower
A A A
JAKARTA - Nama Stephen King adalah jaminan untuk kisah thriller yang seru dalam bentuk buku. Sejumlah karyanya yang telah difilmkan pun banyak yang menjadi hits dan favorit penonton.

Sebut saja Shawshank Redemption, Green Mile atau The Shining. It adalah salah satu film yang diangkat dari novel King yang paling dinantikan pecinta film horor dan thriller. Film ini bakal dirilis dalam waktu dekat dan sudah menjadi incaran banyak orang karena trailer-nya yang benar-benar membuat merinding.

Tapi, sebelum It dirilis, pecinta film sudah disuguhi film lain yang juga diadaptasi dari karya King. Film itu adalah The Dark Tower.

Film ini mengisahkan tentang Jake Chambers (Tom Taylor), bocah berusia 11 tahun yang mengalami visi yang melibatkan pria berbaju hitam (Walter Padick) diperankan Matthew McConaughey yang ingin menghancurkan Menara Hitam dan menghancurkan dunia. Selain Walter, Jake juga melihat sosok Gunslinger, musuh Walter, bernama Roland Deschain (Idris Elba).

Dia menuangkan visi-visinya itu lewat gambar. Meskipun dia yakin apa yang dia lihat adalah nyata, tapi ibu, ayah tiri dan psikiatris yang merawat Jake menganggap visi itu adalah trauma akibat kematian ayah Jake setahun sebelumnya.

Suatu hari, dua orang yang mengaku dari sebuah fasilitas psikiatris datang berkunjung dan menawarkan untuk merehabilitas Jake. Tapi, Jake melihat mereka dari visinya sebagai monster yang mengenakan kulit manusia. Jake pun kabur dan pergi ke sebuah rumah tua dari salah satu visinya. Di tempat itu, dia menemukan sebuah portal berteknologi tinggi dan pergi ke dunia pascaapokaliptik yang disebut Dunia Tengah.

Di tempat itulah, Jake bertemu Roland. Saat itu, Roland sedang memburu Walter untuk membalas dendam akibat kematian ayahnya. Menurut Roland, Walter menculik anak-anak yang memiliki Shine atau kekuatan cenayang, seperti yang dimiliki Jake, dan berusaha menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan Menara Hitam, struktur besar yang berada di pusat semesta. Dengan hancurkan Menara Hitam, maka para monster dari kegelapan akan menyerang dan menghancurkan dunia nyata.

Roland membawa Jake ke sebuah desa untuk menemui seorang cenayang yang mampu menerjemahkan visinya. Cenayang itu mengatakan, Roland bisa menemukan markas operasi Walter di New York. Di sisi lain, Walter akhirnya tahu bahwa Jake kabur ke Dunia Tengah dan menyadari bahwa Jake memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menghancurkan Menara itu sendirian. Dia lantas membunuh ayah tiri dan ibu Jake.

Tentara Walter, Taheen, menyerang desa itu. Tapi, Roland menghabisi mereka semua dan membawa Jake kembali ke Bumi. Jake sangat sedih ketika tahu ibu dan ayah tirinya sudah tewas. Roland kemudian bersumpah membalas dendam dan mengajari Jake tentang sumpah Gunslinger dan dasar menembak. Walter kemudian berhasil menangkap Jake dan membawanya untuk menghancurkan Menara.

Selama 95 menit, Anda akan disuguhi tontonan dengan alur yang cepat dan kurang detil. Jika Anda sudah membaca bukunya, Anda akan kecewa karena kurangnya detil plot, karakter hingga mitos yang disuguhkan. Ceritanya pun terkesan membosankan dan gampang sekali ditebak. Sementara, ada beberapa aksi di film besutan Nikolaj Arcel ini yang bakal mengingatkan Anda pada film The Matrix.

Akting Idris Elba sebagai Roland di film ini sebenarnya cukup bagus dan mengesankan. Sayang, karena ceritanya tak begitu menarik, kemampuannya pun jadi tak terlalu tereksplorasi dengan baik.

Ikatan yang tercipta antara Roland dan Jake seharusnya menjadi salah satu titik kuat di film ini. Sayangnya, hal itu kurang terekspos karena alurnya yang begitu cepat bergerak. Jika penasaran, Anda sudah bisa menyaksikan film ini di bioskop kesayangan Anda.

Skor: 6/10
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5087 seconds (0.1#10.140)