Tips Hentikan Kecanduan Masturbasi

Selasa, 05 September 2017 - 00:12 WIB
Tips Hentikan Kecanduan Masturbasi
Tips Hentikan Kecanduan Masturbasi
A A A
JAKARTA - Masturbasi yang dilakukan seseorang sebanyak satu sampai dua kali setiap hari bukan hal yang normal, meski masturbasi yang dilakukan setiap orang berbeda-beda kadarnya dan umumnya, masturbasi dilakukan tiga hingga tujuh kali dalam seminggu.

Sementara, bagi sebagian orang, masturbasi bisa menjadi paksaan, mereka mulai menunjukkan perilaku obsesif. Mereka mulai memilih masturbasi karena bersosialisasi, tidak bisa berhenti memikirkan untuk melakukannya. Bahkan, mulai mempengaruhi kebiasaan dan tugas sehari-hari yang akhirnya bisa menjadi candu.

Seperti dilansir Times of India, para ahli sepakat kecanduan masturbasi itu jika mereka melakukannya lebih dari tujuh sampai delapan kali seminggu.

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental yang dianggap sebagai alat kondisi kesehatan mental dan diagnosis, baru-baru ini menambahkan kategori kecanduan, di mana tidak memerlukan penggunaan zat kimia apapun, tapi bisa sama kecanduannya dengan zat kimia.

Untuk memahami kecanduan masturbasi, dilihat dari ketergantungan yang disebabkan oleh dua zat kimia otak, dopamin dan endorfin. Dopamin adalah neurotransmiter yang membantu seseorang mengalami kesenangan. Sementara, endorfin adalah hormon yang dilepaskan pada saat stres dan aktivitas fisik. Endorfin membantu proses pemulihan.

Saat melakukan masturbasi, tubuh melepaskan dopamin, bahan kimia yang memungkinkan seseorang merasakan kenikmatan seksual, dan endorfin, setelah seseorang selesai melakukan masturbasi. Seiring waktu, pelepasan bahan kimia otak ini sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Endorfin dan dopamin merupakan penghilang stres. Jadi, mereka yang mengalami lebih banyak stres daripada biasanya atau menderita masalah kesehatan mental, kemungkinan besar akan kecanduan masturbasi dan pelepasan bahan kimia ini.

Makanya, masturbasi lebih dari sekedar ideal adalah cerminan mekanisme coping yang buruk. Itu membuat seseorang menghindari masalah daripada menghadapinya.

Sementara, masturbasi dikenal sebagai bagian penting dari seksualitas seseorang yang sehat, setiap perilaku yang berlebihan menjadi masalah. Jika Anda termasuk masturbator kronis, maka tubuh Anda cenderung menjadi kecanduan bahan kimia pelepasan stres ini.

Seiring berjalannya waktu, tubuh Anda juga membutuhkan lebih banyak bahan kimia ini untuk merasakan efek yang sama, membuat Anda melakukan masturbasi lebih banyak. Ketika otak Anda melepaskan dopamin, Anda mengalami perasaan serupa seperti pecandu heroin.

Jika masturbasi adalah bagian dari sebagian besar pemikiran Anda dan jika hal itu telah mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari, Anda harus memeriksa gejala berikut ini:

Apakah Anda mencari pornografi?
Apakah Anda sering merasa malu melakukan masturbasi?
Apakah Anda menghadapi masalah dalam hubungan dengan pasangan karena kebiasaan masturbasi?
Apakah Anda melakukan masturbasi di tempat yang tidak tepat seperti tempat kerja?
Apakah Anda merasa frustrasi, sedih atau tertekan saat tidak bisa melakukan masturbasi?
Apakah Anda menghadapi kesulitan menghabiskan waktu bersama keluarga atau anak-anak, atau menikmati kegiatan yang sebelumnya dinikmati?

Jika Anda menunjukkan beberapa atau semua gejala di atas, jangan khawatir. Ada banyak cara untuk mengendalikan kebiasaan masturbasi.

Anda bisa tetap sibuk dan fokus, temukan gerai lain untuk menghabiskan waktu dan energi, berolahraga, kreatif, makan sehat dan tidur nyenyak, batasi waktu sendirian, hapus segala sesuatu yang bisa merangsang Anda dengan cara apapun untuk menonton film porno, konsumsi buah dan sayuran yang meningkatkan energi, serta temukan seseorang untuk menasihati atas kecanduan Anda.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4507 seconds (0.1#10.140)