Iklan Batuk Perokok Bentuk Pencegahan Perokok Pemula
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Vital Strategis telah meluncurkan iklan layanan masyarakat (ILM) dengan tema Batuk Perokok. Batuk seorang perokok tidak hanya menandakan rusaknya paru-paru, juga seluruh tubuh.
Iklan ini berbeda dibandingkan dengan iklan merokok sebelumnya. Pesan iklan ini lebih ditekankan pada batuk seseorang yang merokok pada pemula.
"Yang pasti temanya batuk perokok kita berikan pemahaman kesehatan pada masayarakat, bukan hanya perokok aktif, tapi (perokok) pasif juga bermasalah. Apalagi perokok pemula yang anak muda sudah mulai banyak," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg Oscar Primadi di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dr Erni Gustina mengatakan iklan berdurasi 30 detik ini untuk menurunkan kecanduan merokok, di mana iklan itu menunjukkan bahaya merokok bagi kesehatan.
"Kasih info batuk itu pada perokok bukan batuk biasa. Batuk pada perokok terjadi sesuatu pada tubuhnya. Ada konseling untuk berhenti dan ini iklannya cuma 30 detik," ujarnya.
Tidak hanya itu, dia berharap kampanye iklan layanan masyarakat ini dapat membuat perokok yang melihatnya berhenti merokok serta orang yang ingin mencoba merokok jadi mengurungkan niatnya.
"Di tengah gempuran iklan rokok sangat gencar, iklan layanan masyarakat ini dapat memberikan informasi sesungguhnya tentang efek negatif dari rokok, selain dari yang digambarkan oleh iklan rokok selama ini," tukasnya.
Iklan ini berbeda dibandingkan dengan iklan merokok sebelumnya. Pesan iklan ini lebih ditekankan pada batuk seseorang yang merokok pada pemula.
"Yang pasti temanya batuk perokok kita berikan pemahaman kesehatan pada masayarakat, bukan hanya perokok aktif, tapi (perokok) pasif juga bermasalah. Apalagi perokok pemula yang anak muda sudah mulai banyak," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg Oscar Primadi di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dr Erni Gustina mengatakan iklan berdurasi 30 detik ini untuk menurunkan kecanduan merokok, di mana iklan itu menunjukkan bahaya merokok bagi kesehatan.
"Kasih info batuk itu pada perokok bukan batuk biasa. Batuk pada perokok terjadi sesuatu pada tubuhnya. Ada konseling untuk berhenti dan ini iklannya cuma 30 detik," ujarnya.
Tidak hanya itu, dia berharap kampanye iklan layanan masyarakat ini dapat membuat perokok yang melihatnya berhenti merokok serta orang yang ingin mencoba merokok jadi mengurungkan niatnya.
"Di tengah gempuran iklan rokok sangat gencar, iklan layanan masyarakat ini dapat memberikan informasi sesungguhnya tentang efek negatif dari rokok, selain dari yang digambarkan oleh iklan rokok selama ini," tukasnya.
(tdy)