Mengenal Bahaya Sindrom Rapunzel
A
A
A
INGGRIS - Jasmine Beever, gadis asal Inggris meninggal dunia akibat menderita sindrom rapunzel, di mana keadaan ini membuatnya memiliki kebiasaan mengonsumsi rambut hingga menyebabkan terjadinya infeksi dan penyumbatan yang fatal.
Dilansir Newsweek, sindrom rapunzel atau sebutan lain dari trichophagia, merupakan suatu kondisi yang mirip dengan pica, yang menyebabkan penderitanya secara kompulsif memakan rambut mereka. Jasmine pun dikabarkan selalu mengunyah dan memakan rambutnya sehingga terbentuk gumpalan bola rambut.
Gumpalan tersebut menginfeksi lapisan perutnya sehingga menyebabkan bisul hingga terjadinya penyumbatan. Dalam dunia medis kondisi ini disebut sebagai peritonitis yang bisa menyebabkan kematian.
Awalnya, Jasmine dikabarkan pingsan di sekolah dan segera dilarikan ke ruang gawat darurat, namun nyawanya tidak bisa tertolong.
Umumnya penderita sindrom ini memiliki kebiasaan yang disebut trikotilomania atau dorongan untuk memainkan dan menarik rambut mereka dengan jari-jari. Kondisi ini juga menimbulkan perasaan lega penderita sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Sindrom rapunzel terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan yang bisa disebabkan oleh kejadian yang menegangkan pada beberapa orang.
Sindrom rapunzel, juga bisa menyebabkan penurunan berat badan dan muntah. Beberapa jenis terapi pun dinilai bisa mengurangi kecenderungan penderita sindrom rapunzel untuk mengonsumsi rambutnya.
Dilansir Newsweek, sindrom rapunzel atau sebutan lain dari trichophagia, merupakan suatu kondisi yang mirip dengan pica, yang menyebabkan penderitanya secara kompulsif memakan rambut mereka. Jasmine pun dikabarkan selalu mengunyah dan memakan rambutnya sehingga terbentuk gumpalan bola rambut.
Gumpalan tersebut menginfeksi lapisan perutnya sehingga menyebabkan bisul hingga terjadinya penyumbatan. Dalam dunia medis kondisi ini disebut sebagai peritonitis yang bisa menyebabkan kematian.
Awalnya, Jasmine dikabarkan pingsan di sekolah dan segera dilarikan ke ruang gawat darurat, namun nyawanya tidak bisa tertolong.
Umumnya penderita sindrom ini memiliki kebiasaan yang disebut trikotilomania atau dorongan untuk memainkan dan menarik rambut mereka dengan jari-jari. Kondisi ini juga menimbulkan perasaan lega penderita sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Sindrom rapunzel terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan yang bisa disebabkan oleh kejadian yang menegangkan pada beberapa orang.
Sindrom rapunzel, juga bisa menyebabkan penurunan berat badan dan muntah. Beberapa jenis terapi pun dinilai bisa mengurangi kecenderungan penderita sindrom rapunzel untuk mengonsumsi rambutnya.
(tdy)