Bentuk Tubuh Seperti Ini Berisiko Terkena Kanker Payudara
A
A
A
JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa wanita dengan lemak di bagian tubuh tertentu seperti wanita dengan bentuk tubuh apel yang memiliki lemak perut di sekitar organ internalnya, lebih berisiko terserang kanker payudara tipe tertentu.
Dilansir dari The Independent, sementara wanita dengan bentuk tubuh pir dengan lemak yang banyak menumpuk di bagian pinggul, bokong dan paha atau lemak subkutan berisiko terserang penyakit yang bisa diobati. Peneliti dari Shandong University pun melakukan penelitian pada 1.316 wanita dengan usia 25—70 tahun dari Utara dan Timur China yang baru didiagnosis menderita kanker payudara.
Kelompok tersebut dibandingkan dengan kelompok wanita sehat yang dikontrol. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa wanita bertubuh pir lebih berisiko terkena penyakit yang disebut dengan kanker payudara ER+ (estrogen reseptor positif). MacMillan mengatakan, 70% kanker payudara adalah ER+. Kanker payudara jenis ini umumnya dipengaruhi oleh estrogen lantaran hormon ini bisa menempel pada protein di sel kanker untuk menstimulasi pertumbuhan.
Kanker payudara ER+ dapat merespons baik pengobatan terapi hormon dan pasien akan diberikan Tamoxifen, obat yang bekerja dengan menghambat estrogen. Sedangkan wanita bertubuh apel, lebih berisiko terserang kanker payudara ER-. Di mana penyakit ini tidak bisa diobati dengan hormon dan umumnya pasien harus menjalani kemoterapi.
Meski pasien tidak mengalami obesitas, namun wanita dengan rasio pinggang dan pinggul tinggi memiliki risiko tinggi terserang kanker payudara ER-. Sama dengan perbedaan dalam tipe kanker, wanita juga memiliki risiko kecenderungan berdasarkan bentuk tubuhnya. Peneliti menemukan bahwa, obesitas sebelum masa menopause meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan, bahwa wanita yang memiliki berat badan lebih dari 62 kilogram, 34% terkena kanker payudara ER- dan 21% ER+ dibandingkan mereka yang berat badannya di bawah angka tersebut. Namun, peneliti belum yakin apa yang menjadi penyebab bentuk tubuh bisa mempengaruhi terserang tipe kanker tertentu.
"Penyebab yang mungkin adalah lemak subkutan terlibat dalam pembentuk estrogen, yang bisa memicu kanker payudara ER+. Sedangkan lemak perut atau visceral terkait dengan resisten insulin dan memicu kanker payudara ER-," papar peneliti utama Dr Zhigang Yu.
Dilansir dari The Independent, sementara wanita dengan bentuk tubuh pir dengan lemak yang banyak menumpuk di bagian pinggul, bokong dan paha atau lemak subkutan berisiko terserang penyakit yang bisa diobati. Peneliti dari Shandong University pun melakukan penelitian pada 1.316 wanita dengan usia 25—70 tahun dari Utara dan Timur China yang baru didiagnosis menderita kanker payudara.
Kelompok tersebut dibandingkan dengan kelompok wanita sehat yang dikontrol. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa wanita bertubuh pir lebih berisiko terkena penyakit yang disebut dengan kanker payudara ER+ (estrogen reseptor positif). MacMillan mengatakan, 70% kanker payudara adalah ER+. Kanker payudara jenis ini umumnya dipengaruhi oleh estrogen lantaran hormon ini bisa menempel pada protein di sel kanker untuk menstimulasi pertumbuhan.
Kanker payudara ER+ dapat merespons baik pengobatan terapi hormon dan pasien akan diberikan Tamoxifen, obat yang bekerja dengan menghambat estrogen. Sedangkan wanita bertubuh apel, lebih berisiko terserang kanker payudara ER-. Di mana penyakit ini tidak bisa diobati dengan hormon dan umumnya pasien harus menjalani kemoterapi.
Meski pasien tidak mengalami obesitas, namun wanita dengan rasio pinggang dan pinggul tinggi memiliki risiko tinggi terserang kanker payudara ER-. Sama dengan perbedaan dalam tipe kanker, wanita juga memiliki risiko kecenderungan berdasarkan bentuk tubuhnya. Peneliti menemukan bahwa, obesitas sebelum masa menopause meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan, bahwa wanita yang memiliki berat badan lebih dari 62 kilogram, 34% terkena kanker payudara ER- dan 21% ER+ dibandingkan mereka yang berat badannya di bawah angka tersebut. Namun, peneliti belum yakin apa yang menjadi penyebab bentuk tubuh bisa mempengaruhi terserang tipe kanker tertentu.
"Penyebab yang mungkin adalah lemak subkutan terlibat dalam pembentuk estrogen, yang bisa memicu kanker payudara ER+. Sedangkan lemak perut atau visceral terkait dengan resisten insulin dan memicu kanker payudara ER-," papar peneliti utama Dr Zhigang Yu.
(alv)