Bangun Bandara dan Perbankan, Wisata Krui Terus Dibenahi
A
A
A
KRUI - Datang sebagai non surfer, ada banyak hal yang bisa dilakukan di Krui. Seperti Pulau Pisang, Pantai Labuhan Jukung, Pasar Ikan, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Mereka yang menyukai kehidupan satwa liar, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, menjadi tempat dilindunginya berbagai spesies langka seperti Gajah Sumatera, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, tapir dan siamang merupakan lokasi yang wajib dikunjungi.
Lalu, menjelajah hutan. Pesisir Krui memiliki hutan agro forest khas yang disebut ghepong damar. Ghepong damar adalah perkebunan damar yang dikelola oleh rakyat secara turun temurun. Adapun Damar merupakan sejenis pohon yang bisa menghasilkan getah dari batangnya yang dapat digunakan untuk kosmetik, batik, serta bahan baku cat.
Hutan damar memiliki pohon-pohon besar dan tinggi yang sebenarnya ditanam oleh penduduk setempat dan telah dikelola secara turun temurun hingga berabad-abad. Adapun untuk menjelajah hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) harus menggunakan pemandu.
Saya sendiri sangat menikmati wilayah Pesisir Krui dengan suasana pantai yang sepi, indah, dan masih sangat bersih. Melepas lelah di Labuan Jukung, misalnya, saya bersantai sambil duduk-duduk di tepi pantai sambil menikmati pop mie dan es kelapa muda di bawah rindang pohon nyiur, di tepi pantai berpasir putih berkilau.
Sekitar 17 km dari kota Krui ke arah utara, terdapat sebuah tempat yang tidak kalah elok, yang bernama Tembakak. Berhadapan dengan sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Pisang.
Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat sedang memfokuskan agenda ke pariwisata. “Dulu warga Krui menggantungkan diri pada tambak. Tapi sekarang kami stop. Agenda mendatang kami fokuskan pada pariwisata,” ungkap Azhari, Sekretaris Daerah, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. “Krui memiliki pantai sepanjang 210 kilometer yang sangat mendukung pariwisata,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan di Krui, antara lain peremajaan Bandara Taufik Kiemas (Pesisir Barat). “Tahun ini perluasan landasan pacu bandara akan diperpanjang 200 meter, tahun depan ditambah 200 meter lagi,” ujar Azhari.
Ketika beroperasi nanti, Bandara Taufiq Kiemas diharapkan dapat membuka akses konektivitas ke Pesisir Barat sebagai penunjang akselerasi pariwisata di Krui. “Pembangunan bandara dipastikan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan, yang sebelumnya 6 jam dengan jalur darat menjadi hanya sekitar 35 menit saja,” kata dia yang menyebut pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan maskapai seperti Express Air dan Lion Air.
Selain itu, infrastruktur lainnya yang difokuskan adalah perbankan. Antara lain dengan penyedian money changer di Pesisir Tengah (Krui, Labuan Jukung), Pesisir Selatan (tanjung Setia), Pesisir Utara (Pugung Tampak).
Dengan semakin banyaknya pembangunan sarana dan prasaran di Krui, pemilik Cabana Surf and Stay Satrio Rama berharap para surfer merasa senang datang ke Krui sehingga dapat tinggal lebih lama. “Kami berharap Krui menjadi surfing hub di Asia Tenggara,” katanya.
Mereka yang menyukai kehidupan satwa liar, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, menjadi tempat dilindunginya berbagai spesies langka seperti Gajah Sumatera, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, tapir dan siamang merupakan lokasi yang wajib dikunjungi.
Lalu, menjelajah hutan. Pesisir Krui memiliki hutan agro forest khas yang disebut ghepong damar. Ghepong damar adalah perkebunan damar yang dikelola oleh rakyat secara turun temurun. Adapun Damar merupakan sejenis pohon yang bisa menghasilkan getah dari batangnya yang dapat digunakan untuk kosmetik, batik, serta bahan baku cat.
Hutan damar memiliki pohon-pohon besar dan tinggi yang sebenarnya ditanam oleh penduduk setempat dan telah dikelola secara turun temurun hingga berabad-abad. Adapun untuk menjelajah hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) harus menggunakan pemandu.
Saya sendiri sangat menikmati wilayah Pesisir Krui dengan suasana pantai yang sepi, indah, dan masih sangat bersih. Melepas lelah di Labuan Jukung, misalnya, saya bersantai sambil duduk-duduk di tepi pantai sambil menikmati pop mie dan es kelapa muda di bawah rindang pohon nyiur, di tepi pantai berpasir putih berkilau.
Sekitar 17 km dari kota Krui ke arah utara, terdapat sebuah tempat yang tidak kalah elok, yang bernama Tembakak. Berhadapan dengan sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Pisang.
Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat sedang memfokuskan agenda ke pariwisata. “Dulu warga Krui menggantungkan diri pada tambak. Tapi sekarang kami stop. Agenda mendatang kami fokuskan pada pariwisata,” ungkap Azhari, Sekretaris Daerah, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. “Krui memiliki pantai sepanjang 210 kilometer yang sangat mendukung pariwisata,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan di Krui, antara lain peremajaan Bandara Taufik Kiemas (Pesisir Barat). “Tahun ini perluasan landasan pacu bandara akan diperpanjang 200 meter, tahun depan ditambah 200 meter lagi,” ujar Azhari.
Ketika beroperasi nanti, Bandara Taufiq Kiemas diharapkan dapat membuka akses konektivitas ke Pesisir Barat sebagai penunjang akselerasi pariwisata di Krui. “Pembangunan bandara dipastikan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan, yang sebelumnya 6 jam dengan jalur darat menjadi hanya sekitar 35 menit saja,” kata dia yang menyebut pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan maskapai seperti Express Air dan Lion Air.
Selain itu, infrastruktur lainnya yang difokuskan adalah perbankan. Antara lain dengan penyedian money changer di Pesisir Tengah (Krui, Labuan Jukung), Pesisir Selatan (tanjung Setia), Pesisir Utara (Pugung Tampak).
Dengan semakin banyaknya pembangunan sarana dan prasaran di Krui, pemilik Cabana Surf and Stay Satrio Rama berharap para surfer merasa senang datang ke Krui sehingga dapat tinggal lebih lama. “Kami berharap Krui menjadi surfing hub di Asia Tenggara,” katanya.
(alv)