Ratusan Kelotok Hias Ramaikan Festival Batang Arut 2017 Pangkalan Bun
A
A
A
PANGKALAN BUN - Ratusan kelotok (kapal) ramaikan Festival Batang Arut 2017 di Sungai Arut, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Minggu (8/10/2017). Sebanyak 120 kapal kecil dan besar bersaing dalam perlombaan hias ini.
Selain menghiasi kapal, peserta juga menggelar aksi tarian, main musik khas Dayak serta drama kolosal di atas kapal. “Ini acara yang kami tunggu tunggu setiap tahunnyabdi bulan Oktober sekaligus menyambuy HUT Kabupaten Kobar yang ke-58,” ujar Yudith Agni, seorang warga yang meyesaki pinggiran sungai Arut melihat Festival Batang Arut, Minggu (8/10/2017) sore.
Menurut dia, antusiasme warga melihat festival ini sangat tinggi. Ini dibuktikan banyaknya warga yang antusias melihat di pinggiran sungai meski harus berpanas panasan.
“Inilah budaya kami yang setiap tahun kami gelar untuk melestarikan budaya Kesultanan Kutaringin dan budaya Dayak,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah mengatakan, Festival Batang Arut ini juga dijadikan sebagai ajang promosi budaya asli Pangkakan Bun. Arak-arakan kelotok hias yang menyusuri Sungai Arut sepanjang 4 kilometer ini juga bisa dijadikan wisata air yang cukup memesona warga lokal dan wisatawan mancanegara.
“Kegiatan ini selalu digelar tiap tahun, desain hiasan kapal dan aksi musik, tarian dan juga drama kolosal di atas kapal akan dinilai dewan juri dan nanti akan dipilih pemenangnya,” papar dia.
Pantauan MNC Media, dari ratusan kapal kelotok besar dan kecil selain dihiasi dengan lambang lambang khas Dayak, peserta juga memankan musik Khas Dayak di atas kapal sambil menari nari. “Untuk rutenya sendiri dari Pelabuhan Korindo dan finish di Jembatan Kolam,” kata Nurhidayah.
Selain menghiasi kapal, peserta juga menggelar aksi tarian, main musik khas Dayak serta drama kolosal di atas kapal. “Ini acara yang kami tunggu tunggu setiap tahunnyabdi bulan Oktober sekaligus menyambuy HUT Kabupaten Kobar yang ke-58,” ujar Yudith Agni, seorang warga yang meyesaki pinggiran sungai Arut melihat Festival Batang Arut, Minggu (8/10/2017) sore.
Menurut dia, antusiasme warga melihat festival ini sangat tinggi. Ini dibuktikan banyaknya warga yang antusias melihat di pinggiran sungai meski harus berpanas panasan.
“Inilah budaya kami yang setiap tahun kami gelar untuk melestarikan budaya Kesultanan Kutaringin dan budaya Dayak,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah mengatakan, Festival Batang Arut ini juga dijadikan sebagai ajang promosi budaya asli Pangkakan Bun. Arak-arakan kelotok hias yang menyusuri Sungai Arut sepanjang 4 kilometer ini juga bisa dijadikan wisata air yang cukup memesona warga lokal dan wisatawan mancanegara.
“Kegiatan ini selalu digelar tiap tahun, desain hiasan kapal dan aksi musik, tarian dan juga drama kolosal di atas kapal akan dinilai dewan juri dan nanti akan dipilih pemenangnya,” papar dia.
Pantauan MNC Media, dari ratusan kapal kelotok besar dan kecil selain dihiasi dengan lambang lambang khas Dayak, peserta juga memankan musik Khas Dayak di atas kapal sambil menari nari. “Untuk rutenya sendiri dari Pelabuhan Korindo dan finish di Jembatan Kolam,” kata Nurhidayah.
(alv)