Kriteria Juri Memilih Idola di Indonesian Idol 9

JAKARTA - Maia Estianty, Bunga Citra Lestari, Ari Lasso, Armand Maulana, dan Judika memiliki tugas berat untuk mencari talenta berbakat dan idola baru Tanah Air. Penilaian pada season 9 ini juga berbeda, seperti apa?

Para juri sudah mempersiapkan ‘senjata’ untuk mendapatkan kontestan dengan bakat mumpuni. Nah, para juri yang kemampuan musiknya tak diragukan lagi ini akan mencari sesuai dengan criteria. Setiap Ari Lasso misalnya, dia sudah memiliki standar peserta untuk menjadi idola.

"Karakter, warna fokal, teknik fokal, performens, atitude, mentalitas, itu yang sangat dicari," kata Ari Lasso saat jumpa pers Indonesian Idol 9 di MNC Studio Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (9/10/2017).

Demikian dengan Bunga Citra Lestari. Kendati baru pertama kali menjadi juri ajang pencarian bakat menyanyi yang dihelat RCTI ini, dia mengaku mencari talenta yang unik dan mau bekerja keras. Alasannya untuk menjadi idola diperlukan kerja keras yang besar.

"Aku cari yang unik dan stand out. Siap mental dan kerja keras. Untuk menjadi idola itu nggak cuma enak dinikmati tapi juga perlu ada kerja keras dibelakangnya," ujar istri aktor Asraf Sinclair tersebut.

Selain itu, pentolan Duo Ratu, Maia Estianty akan mencari talenta yang memiliki paket lengkap. Baik dari suara yang merdu serta penampilan yang menarik. "Kalau suara bagus dan penampilan menarik, itu all packed. Semua ada," jelas ibu tiga anak ini.

Penilaian berbeda diungkapkan vokalis Gigi, Armand Maulana. Dia mencari sosok yang menyerupai BCL, panggilan akrab Bunga Citra Lestari. "Saya justru mau cari kaya BCL karena enggak nyangka dari pemain sinetron sekarang menjadi penyanyi dan bisa bertahan, meski suaranya enggak teknik banget, kaya Judika, tapi itu menandakan ada faktor X-nya," terang Armand.

Sementara Judika yang pernah mengikuti Indonesian Idol dan menjadi runner up sudah mengerti akan seluk beluk Indonesian Idol. Suami Duma Riris itu akan mencari kontestan dengan menitikberatkan pada range suara.

"Mungkin aku hampir ke suara karena ingin menitik beratkan pada range suara, teknik suaranya. Aku pikir sekarang, banyak suara yang enggak cuma 1 atau 2 oktaf," ungkap Judika.