Waspada! Pijatan di Leher Bisa Merusak Saraf
A
A
A
JAKARTA - Saat tubuh terasa letih, tak sedikit yang melakukan pijatan di bagian leher. Namun, Anda harus waspada, utamanya saat melakukan perawatan di salon seperti creambath dan potong rambut. Pasalnya pengunjung mendapatkan layanan ekstra berupa pijatan di bagian kepala hingga leher.
Pijatan di leher dinilai bisa menyebabkan masalah kesehatan berupa rusaknya saraf frenikal yang bertugas mengendalikan diafragma untuk sistem pernapasan. Untuk itu, dokter di Medanta India, dr Anand Jaiswal memperingatkan untuk berhati-hati memijat leher saat di salon.
"Pijat leher dan tengkuk leher yang dilakukan pemangkas rambut setelah pemotongan rambut dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sendi leher dan jaringan sekitarnya, otot atau saraf atau bahkan menyebabkan kelumpuhan diafragma bilateral," kata dr Jaiswal seperti dilansir Times of India.
Sebelumnya, seorang pria bernama Kumar diketahui mengalami kelumpuhan diafragma setelah mendapatkan pijatan di leher. Akibat kondisi ini, dia harus mendapatkan bantuan ventilator untuk bernapas sepanjang hidupnya. Hal ini dikaitkan dengan tidak berfungsinya jantung atau paru-paru.
"Saat memeriksanya, kami melihat Kumar memiliki pola pernapasan yang paradoks. Dadanya bergerak ke arah dalam, bukannya meluas. Gerakan dada yang abnormal ini mempengaruhi pola pernapasan dan menyebabkan penurunan kadar oksigennya darahnya," ujarnya.
Umumnya, pernapasan yang tidak normal disebabkan oleh rusaknya saraf frenik. Kerusakan ini terjadi karena adanya keretakan pada leher akibat pemijatan oleh tukang cukur. Sementara dokter dari rumah sakit Neo India, dr Shakir Husain mengatakan pijat leher dapat menyebabkan kerobekan pada arteri vertebralis.
"Jika robeknya kecil, itu akan sembuh secara alami. Pengencer darah harus diberikan selama dua sampai tiga bulan, tapi dalam beberapa kasus, operasi harus dilakukan untuk membersihkan aneurisma akibat robekannya," ungkap dr Husain.
Pijatan di leher dinilai bisa menyebabkan masalah kesehatan berupa rusaknya saraf frenikal yang bertugas mengendalikan diafragma untuk sistem pernapasan. Untuk itu, dokter di Medanta India, dr Anand Jaiswal memperingatkan untuk berhati-hati memijat leher saat di salon.
"Pijat leher dan tengkuk leher yang dilakukan pemangkas rambut setelah pemotongan rambut dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sendi leher dan jaringan sekitarnya, otot atau saraf atau bahkan menyebabkan kelumpuhan diafragma bilateral," kata dr Jaiswal seperti dilansir Times of India.
Sebelumnya, seorang pria bernama Kumar diketahui mengalami kelumpuhan diafragma setelah mendapatkan pijatan di leher. Akibat kondisi ini, dia harus mendapatkan bantuan ventilator untuk bernapas sepanjang hidupnya. Hal ini dikaitkan dengan tidak berfungsinya jantung atau paru-paru.
"Saat memeriksanya, kami melihat Kumar memiliki pola pernapasan yang paradoks. Dadanya bergerak ke arah dalam, bukannya meluas. Gerakan dada yang abnormal ini mempengaruhi pola pernapasan dan menyebabkan penurunan kadar oksigennya darahnya," ujarnya.
Umumnya, pernapasan yang tidak normal disebabkan oleh rusaknya saraf frenik. Kerusakan ini terjadi karena adanya keretakan pada leher akibat pemijatan oleh tukang cukur. Sementara dokter dari rumah sakit Neo India, dr Shakir Husain mengatakan pijat leher dapat menyebabkan kerobekan pada arteri vertebralis.
"Jika robeknya kecil, itu akan sembuh secara alami. Pengencer darah harus diberikan selama dua sampai tiga bulan, tapi dalam beberapa kasus, operasi harus dilakukan untuk membersihkan aneurisma akibat robekannya," ungkap dr Husain.
(tdy)