Bali-Kei Archipelago Festival 2017 Menuai Kesuksesan Besar

Kamis, 12 Oktober 2017 - 00:55 WIB
Bali-Kei Archipelago...
Bali-Kei Archipelago Festival 2017 Menuai Kesuksesan Besar
A A A
TUAL - Bali-Kei Archipelago Festival merupakan festival bertaraf internasional pertama yang diadakan di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Festival yang menggabungkan antara SportsventureTM dengan Creative Industry ini mendapat sambutan yang begitu baik dari masyarakat Kepulauan Kei, khususnya di Ohoililir yang menjadi tempat diselenggarakannya festival ini.

“Bali-Kei Archipelago Festival adalah sebuah program yang kita rencanakan untuk berjalan setidaknya selama 5 tahun ke depan di Kepulauan Kei. Program ini kita buat untuk menunjang percepatan pembangunan pariwisata di Kepulauan Kei. Kita kombinasikan antara Bali dengan Kepulauan Kei karena antara Bali dengan Kei memiliki hubungan antropologi dan historis yang erat,” ujar Andy Manuhutu sebagai Festival Director dari Bali-Kei Archipelago Festival.

Acara ini diadakan mulai dari tanggal 6—8 Oktober dengan perkiraan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 1000 orang.

“Bali-Kei Archipelago Festival ini adalah event internasional yang pertama kali diadakan di Kei. Dan kami merasa sangat berterima kasih pada pihak pelaksana karena ini bagian dari promosi pariwisata Kei secara internasional ke depannya. Kami masyarakat Kei merasa sangat terhibur dengan event ini, dan kami berharap supaya tahun depan event ini tetap terlaksana dan semakin besar lagi,” papar Roy Rahajaan, Kepala Dinas Pariwisata dari Maluku Tenggara.

Rangkaian acara Bali-Kei Archipelago Festival ini disambut dengan antusias oleh seluruh pengunjung, baik turis domestik maupun internasional, serta seluruh masyarakat Kepulauan Kei. “Bali-Kei keren abis! Baru pertama kali festival seperti ini diadakan di Maluku Tenggara. Panggung, sound system dan konsep semuanya juga keren banget! Saya berharap setiap tahun acara seperti ini diadakan dan kalau bisa tahun depan lebih meriah lagi supaya Kepulauan Kei ini lebih bisa terekspose keluar dan dikenal oleh seluruh dunia bahwa Maluku Tenggara memiliki destinasi yang bagus,” ujar Meike Pontoh, salah satu warga Tual.

Festival musik dimulai pada saat sunset di bibir Pantai Ohoililir. Pada hari pertama, Damaris Dior, Jessica Manuputty, Lala Suwages, Massada, DJ Latisha, dan DJ Chelina Manuhutu memeriahkan panggung Archipelago Internasional Music Expo (AIME). Lala Suwages yang merupakan penyanyi berdarah Papua membuat para penonton tidak tahan untuk ikut menyanyi dan berjoget bersama.

“Saya sangat senang dan bangga dengan program Bali-Kei Archipelago Festival ini karena ternyata sekarang daerah timur Indonesia sudah mulai ada gejolak untuk membuat event seperti ini. Event ini penting sekali bagi anak-anak muda untuk dapat menyalurkan inspirasi, talenta, dan kreativitas mereka. Saya berharap sekali event seperti ini bisa terus diadakan setiap tahunnya, kalau bisa malah 2x dalam setahun,” kata Lala Suwages.

Pada hari kedua, rangkaian acara diawali dengan Archirun (Archipelago Run) yang dimulai pada jam 06.00 WIT. Para peserta berlari dimulai dari Desa Ohoililir mengitari kota Tual dan kembali ke Desa Ohoililir sebagai garis finish. Kategori yang diperlombakan pun ada 3, mulai dari 5km, 10km, dan juga 21km. Anak-anak Tual pun memenangkan seluruh kategori lomba dan mendapatkan hadiah mulai dari Rp1,25—12,5 juta.

“Kegiatan ini menurut saya sangat sukses dan semoga bisa diadakan setiap tahunnya sehingga event ini bisa membawa percepatan pariwisata kepada Kepulauan Kei,” tutur Ronald Reyaan, warga Tual.

Archipelago Internasional Music Expo (AIME) di hari kedua semakin meriah dengan penampilan dari Saykoji. Pengunjung yang hadir pun turut bernyanyi dan loncat dengan girang saat Saykoji menyanyikan lagu-lagu hits ciptaannya seperti Jomblo, So What Gitu Loh?, Online, dan lainnya. AIME pun ditutup dengan penampilan dari DJ dan Supermodel asal Belanda yang memiliki darah Maluku yaitu Chelina Manuhutu.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6277 seconds (0.1#10.140)