Karantina Usai, Panda Asal China Siap Sapa Taman Safari Indonesia
A
A
A
BOGOR - Setelah tiba di Tanah Air pada 28 September 2017 lalu, kini sepasang giant panda, hadiah persahabatan dari Presiden China Xi Ping kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah selesai menjalani proses karantina. Kedua panda tersebut pun siap menyapa pengunjung Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor.
"Giant panda kita karantina biar bisa beradaptasi dengan baik dan layak dengan iklim, cuaca, lingkungan dan habitat di Taman Safari. Ini kita persiapkan dalam masa penyesuaian dan fasilitas terkait bagi masyarakat yang ingin berkunjung. Kita tunggu selama satu bulan biar adaptasi dulu, biar nggak stres," papar Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang saat jumpa pers di Taman Safari Indonesia, Bogor, Rabu (1/11/2017).
Panda berusia 7 tahun dengan nama Cai Tao dan Hu Chun ini berada di dalam kawasan konservasi terpadu Taman Safari Indonesia, yang diberi nama Istana Panda Indonesia. Exhibit tersebut terletak dalam lingkungan alami pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut dan telah dirancang meniru habitat alami Giant Panda di Tiongkok.
"Giant Panda asalnya itu dari kota Chengdu, China. Itu sama seperti Jawa Barat, Gunung Gede Pangrango. Semuanya sama, suhunya sama. Cuma bedanya kita nggak ada winter. Bahkan, kalau panas di China lebih panas jadi disini lebih aman. Kita juga udaranya sejuk, dikelilingi pegunungan, suhu harian berkisar antara 15—24 derajat celcius," papar dia.
Selama masa karantina berlangsung, Jansen mengatakan, kedua panda tersebut menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu, binatang menggemaskan ini pun diharapkan siap menyapa masyarakat Indonesia. Di mana nantinya, pengunjung dapat dengan bebas menyaksikan hewan ini tanpa perlu repot ke luar negeri.
"Selama karantina 1 bulan, hasilnya baik. Udah cek darah, makanan dan urin. Puji Tuhan semuanya baik. Mereka sehat. Panda itu hewan soliter dan pas masa tertentu akan kita gabungkan. Liat keadaan aja, kalau panas bisa didalem. Tapi pengunjung tidak boleh memberi makan. Jadi kami harap, Indonesia kalau mau liat panda nggak usah jauh-jauh ke China tapi di Taman Safari sudah ada," ujar dia.
"Giant panda kita karantina biar bisa beradaptasi dengan baik dan layak dengan iklim, cuaca, lingkungan dan habitat di Taman Safari. Ini kita persiapkan dalam masa penyesuaian dan fasilitas terkait bagi masyarakat yang ingin berkunjung. Kita tunggu selama satu bulan biar adaptasi dulu, biar nggak stres," papar Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang saat jumpa pers di Taman Safari Indonesia, Bogor, Rabu (1/11/2017).
Panda berusia 7 tahun dengan nama Cai Tao dan Hu Chun ini berada di dalam kawasan konservasi terpadu Taman Safari Indonesia, yang diberi nama Istana Panda Indonesia. Exhibit tersebut terletak dalam lingkungan alami pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut dan telah dirancang meniru habitat alami Giant Panda di Tiongkok.
"Giant Panda asalnya itu dari kota Chengdu, China. Itu sama seperti Jawa Barat, Gunung Gede Pangrango. Semuanya sama, suhunya sama. Cuma bedanya kita nggak ada winter. Bahkan, kalau panas di China lebih panas jadi disini lebih aman. Kita juga udaranya sejuk, dikelilingi pegunungan, suhu harian berkisar antara 15—24 derajat celcius," papar dia.
Selama masa karantina berlangsung, Jansen mengatakan, kedua panda tersebut menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu, binatang menggemaskan ini pun diharapkan siap menyapa masyarakat Indonesia. Di mana nantinya, pengunjung dapat dengan bebas menyaksikan hewan ini tanpa perlu repot ke luar negeri.
"Selama karantina 1 bulan, hasilnya baik. Udah cek darah, makanan dan urin. Puji Tuhan semuanya baik. Mereka sehat. Panda itu hewan soliter dan pas masa tertentu akan kita gabungkan. Liat keadaan aja, kalau panas bisa didalem. Tapi pengunjung tidak boleh memberi makan. Jadi kami harap, Indonesia kalau mau liat panda nggak usah jauh-jauh ke China tapi di Taman Safari sudah ada," ujar dia.
(alv)