Chris Hemsworth Pernah Dilanda Kebosanan Perankan Thor
A
A
A
LOS ANGELES - Memerankan satu karakter dalam waktu lama bisa menjadi membosankan bagi seseorang. Apalagi jika karakter yang diperankan itu tidak berkembang dan begitu-begitu saja.
Ini pulalah yang terjadi pada diri Chris Hemsworth. Aktor asal Australia itu mengaku sempat dilanda kebosanan yang luar biasa dengan perannya sebagai Thor di rangkaian film superhero buatan Marvel sebelum membintangi Thor: Ragnarok.
Sebelum Thor: Ragnarok, Chris tercatat telah memerankan tokoh Dewa Petir itu di dua film solor Thor dan dua film Avengers. Setelah empat kali memerankan tokoh itu, aktor berusia 34 tahun itu mengakui, dia belum memberikan segalanya yang dia bisa pada karakter itu dan meminta bos Marvel Studios, Kevin Feige, untuk memberikan sesuatu yang baru padanya.
“Bahkan sebelum membaca skenarionya, saya menelepon Kevin dan bilang, ‘Saya harus melakukan sesuatu yang berbeda. Saya bosan sebosan-bosannya. Saya kira saya belum memberikan semuanya.’ Saya bilang, ‘Anda harus memberikan saya kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda,’ dan dia sangat responsif dan sepakat dan memberikan sedikit tone pada skenarionya dan (sutradara) Taika (Waititi) datang dan punya ide yang sama dan berpikir dan inilah yang paling menyenangkan, saya kira, saya sudah memainkan peran ini,” papar Chris kepada Collider.
Thor: Ragnarok mengisahkan Thor yang harus berpacu dengan waktu untuk mencegah Hela (Cate Blanchett) menghancurkan dunia dan peradaban Asgard. Pada satu titik, Thor harus berhadapan di sebuah kontes maut dengan rekannya di Avengers, Hulk, yang diperanka Mark Ruffalo.
Chris mengatakan, dia sangat suka adegannya dengan Ruffalo. Alasannya, dua karakter ini tidak pernah benar-benar berbicara di depan layar.
“Saya suka adegan dengan Mark Ruffalo/Hulk dan Thor karena kami belum pernah benar-benar berbicara di laya sebelumnya jadi kami punya semua ruangan di dunia untuk mengembangkan hubungan itu. Beberapa kali Mark melihat saya setelah kami melakukan improvisasi pada adegan dan bilang, ‘Oh, bung, apa kita mengacaukan ini?’ Dan, saya bilang, ‘Bagus, kita harus merusaknya.’ Dan itu seperti setiap hari dan sama dengan Tessa (Thompson—pemeran Valkyrie). Tessa muncul dengan kepercayaan yang sangat berbeda dengan Jane (Natalie Portman) di film sebelumnya dan membawa kualitas baru di Thor. Semuanya punya sikap yang sama dan berharap kami menginginkannya. Kalian tahu, ini adalah usaha tim,” beber Chris.
Thor: Ragnarok baru akan diputar di Amerika Serikat pada 3 November mendatang. Film ini sudah tayang di Indonesia sejak 25 November dan telah meraup keuntungan sekitar USD107,6 juta (Rp 1,4 triliun) dari 36 pasar di luar Amerika Serikat pada pekan pembukaannya.
Ini pulalah yang terjadi pada diri Chris Hemsworth. Aktor asal Australia itu mengaku sempat dilanda kebosanan yang luar biasa dengan perannya sebagai Thor di rangkaian film superhero buatan Marvel sebelum membintangi Thor: Ragnarok.
Sebelum Thor: Ragnarok, Chris tercatat telah memerankan tokoh Dewa Petir itu di dua film solor Thor dan dua film Avengers. Setelah empat kali memerankan tokoh itu, aktor berusia 34 tahun itu mengakui, dia belum memberikan segalanya yang dia bisa pada karakter itu dan meminta bos Marvel Studios, Kevin Feige, untuk memberikan sesuatu yang baru padanya.
“Bahkan sebelum membaca skenarionya, saya menelepon Kevin dan bilang, ‘Saya harus melakukan sesuatu yang berbeda. Saya bosan sebosan-bosannya. Saya kira saya belum memberikan semuanya.’ Saya bilang, ‘Anda harus memberikan saya kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda,’ dan dia sangat responsif dan sepakat dan memberikan sedikit tone pada skenarionya dan (sutradara) Taika (Waititi) datang dan punya ide yang sama dan berpikir dan inilah yang paling menyenangkan, saya kira, saya sudah memainkan peran ini,” papar Chris kepada Collider.
Thor: Ragnarok mengisahkan Thor yang harus berpacu dengan waktu untuk mencegah Hela (Cate Blanchett) menghancurkan dunia dan peradaban Asgard. Pada satu titik, Thor harus berhadapan di sebuah kontes maut dengan rekannya di Avengers, Hulk, yang diperanka Mark Ruffalo.
Chris mengatakan, dia sangat suka adegannya dengan Ruffalo. Alasannya, dua karakter ini tidak pernah benar-benar berbicara di depan layar.
“Saya suka adegan dengan Mark Ruffalo/Hulk dan Thor karena kami belum pernah benar-benar berbicara di laya sebelumnya jadi kami punya semua ruangan di dunia untuk mengembangkan hubungan itu. Beberapa kali Mark melihat saya setelah kami melakukan improvisasi pada adegan dan bilang, ‘Oh, bung, apa kita mengacaukan ini?’ Dan, saya bilang, ‘Bagus, kita harus merusaknya.’ Dan itu seperti setiap hari dan sama dengan Tessa (Thompson—pemeran Valkyrie). Tessa muncul dengan kepercayaan yang sangat berbeda dengan Jane (Natalie Portman) di film sebelumnya dan membawa kualitas baru di Thor. Semuanya punya sikap yang sama dan berharap kami menginginkannya. Kalian tahu, ini adalah usaha tim,” beber Chris.
Thor: Ragnarok baru akan diputar di Amerika Serikat pada 3 November mendatang. Film ini sudah tayang di Indonesia sejak 25 November dan telah meraup keuntungan sekitar USD107,6 juta (Rp 1,4 triliun) dari 36 pasar di luar Amerika Serikat pada pekan pembukaannya.
(alv)