Asyiknya City Hopping di Australia
A
A
A
SYDNEY - Biasanya jika jalan-jalan ke Australia, kita hanya fokus pada satu kota besar atau populer saja. Misalnya hanya menelusuri kecantikan Melbourne, Sydney atau Perth. Padahal, kita bisa melancong ke beberapa kota sekaligus di Australia dengan trik jitu ala traveler cerdik.
Multi city trip identik dengan liburan di Eropa. Kita dengan mudahnya melompat dari satu kota ke kota lainnya lantaran jasa transportasi yang praktis. Tak heran bila lantas, istilah Euro trip begitu tenar di kalangan wisatawan.
Padahal city hopping di Negeri Kanguru, tak kalah seru. Apalagi jarak Indonesia- Australia tidak sejauh ke Eropa. Hanya terbang tujuh jam dari Jakarta, kita sudah sampai di Sydney, hub city yang menghubungkan kota lain di Australia. Tak hanya jarak yang jauh lebih dekat, cuaca di Australia juga lebih ramah, serta restoran stomach-friendly yang bertebaran di mana-mana. And, also it’s more affordable, mate!
Kunci dari city hopping di Australia adalah perencanaan yang matang. Well, Australia adalah negara yang sangat besar dan memiliki keindahan serta keragaman yang luar biasa.
Salah satu cara paling efektif dalam city hopping adalah dengan memanfaatkan Multi-City Booking Engine dari Qantas memungkinkan kita menyusun itinerary ke beberapa kota dalam satu kali booking dengan harga spesial. Alhasil keinginan menjelajahi satu benua Australia pun bisa diwujudkan dengan lebih hemat dan efisien.
Setelah melakukan booking melalui multi city engine, tinggal menentukan rute yang cocok dengan karakter kita. Ada dua rute fantastis yang bisa kita pilih untuk melakukan trip di Down Under, yakni Great Adventures dan Culinary Journey.
Rute-rute tersebut membantu kita fokus sehingga bisa memaksimalkan perjalanan wisata. Ini lantaran setiap kota di Australia memiliki keunggulan jagoannya masing-masing.
1. Great Adventures Route (Perth – Darwin-Adelaide-Ayers Rock/Uluru)
Bagi pencinta petualangan, gemar memicu adrenaline, selalu penasaran akan hal baru, menjajal rute Adventure is a must thing to do. Dijamin nagih! Setelah menggunakan multi-city booking engine, petualangan pun dimulai.
Rute ini merupakan pilihan paling tepat lantaran traveler nyaris mengelilingi seluruh negeri kangguru. Trip of a lifetime ini dimulai di Perth. Begitu meginjakkan kaki di kota ini, romantisme langsung terasa.
Di ibu kota negara bagian Australia Barat tersebut hikuk pikuk kota berselimut keindahan alam yang indah. Untuk turis asal Indonesia, Perth adalah salah satu tujuan wisata populer, selain Sydney atau Melbourne.
“Tapi, untuk menggabungkan Perth dalam serangkaian trip ke beberapa kota, rasanya masih jarang,” ujar Anna, traveler asal Jakarta.
Keindahan Australia dengan keragaman faunanya membuat negara ini sangat istimewa. Tak heran bila kangguru, koala, ekidna, dingo, platipus, walabi, atau wombat amatlah terkenal di kalangan turis. Tapi, pernahkan Anda mendengar Quokka? Penasaran? Nah, di Pulau Rottness, di Perth, kita bisa bersua dengan binatang yang berstatus sebagai hewan paling bahagia itu.
Setelah puas menjelajah Perth, destinasi berikutnya adalah Darwin. Kota di utara Australia. Kota yang jaraknya hanya 2,5 jam terbang dari Bali ini belum menjadi salah satu tujuan utama turis asal Indonesia.
Tapi bukan berarti Darwin tidak menarik, terutama bagi pencinta petualangan. Bagi traveler yang punya nyali gede, coba menyelam dengan buaya, berani?
Walau tidak secara langsung berhadapan dengan saltwater crocodile aka buaya yang hidup di laut, tetap saja membuat janjtung berdegup kencang. FYI, buaya jenis ini merupakan reptil terbesar di dunia.
Di Cage of Death, wisatawan akan masuk ke ‘kandang’ yang terbuat dari tabung kaca dengan ketebalan 15,5 cm sebelum dicemplungkan ke dalam kolam yang dihuni sejumlah buaya raksasa. Di Darwin, ‘dominasi’ buaya memang sangat terasa.
Selain Cage of Death, kita juga bisa mencicipi daging buaya. Salah satu panganan dari daging buaya yang paling mudah ditemui adalah schnitzel, daging tipis yang digoreng dengan tepung roti.
Biasanya schnitzel menggunakan daging dari bagian ekor buaya. Alasannya, karena tidak terlalu mengandung lemak. Bagaimana rasanya? Well, daging buaya bertekstur kenyal seperti cumi-cumi tapi memiliki rasa seperti daging ayam. Penasaran? Yuk ke Darwin!
Setelah dahaga berpetualang terobati, saatnya memanjakan mata di Adelaide. Kota di bagian selatan negeri indah ini sangat popular dengan kualitas wine-nya.
Kawasan anggur Adelaide Hills terletak di Mount Lofty Ranges. Adelaide Hills, winery dengan iklim dingin ini yang terkenal di mancanegara lantaran menghasilkan wine premium, budidaya anggur, dan view yang menawan. Winery di kawasan ini memproduksi varietas Shiraz, Chardonnay, Cabernet Sauvignon, Sangiovese, Pinot Noir, Traminer, Pinot Gris, Tempranillo, Viognier, Grenache, Mourvèdre, Riesling, Merlot, Semillon, dan Sauvignon Blanc. Sommeliers Neil Perry juga memilih anggur dari Adelaide Hills.
“Kami berkomitmen untuk meenyajikan champagne atau wine terbaik dari Australia baik di udara (dengan Qantas) atau pun dii darat (lounge),” papar Neil Perry dilansir qantasnewsrom.au.
Great Adventures Route berakhir di Ayers Rock atau Uluru yang terletak di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory. Batu raksasa dengan sejarah luar biasa ini wajib ada di bucket list semua pencinta adventure.
Kemegahan Ayers Rock bagaikan magnet yang menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya lantaran dinilai keramat oleh suku asli Australia, Aborigin. Di sini banyak mata air, gua, dan lukisan primitif. Selama di sini, kita bisa mengagumi keindahan sunset di balik batu raksasa ini. Atau menelusuri gua-gua serta mengenal lebih dekat suku Aborigin serta kebudayaan mereka yang kaya.
2. Culinary Journey (Adelaide-Melbourne-Sydney)
Ketika merancang itinerary rute ini tanpa disadari perut langsung keroncongan membayangkan nikmatnya masakan khas Negeri Kanguru. Melalui multi-city booking engine, destinasi pertama adalah Adelaide.
Hanya berjarak 20 menit dari pusat kota, kita akan sampai di Adelaide Hills, area yang memiliki 60 winery penghasil anggur ternama. Wine dihasilkan dari daerah ini dan menjadi salah satu wine pilihan tim sommeliers untuk disajikan dalam penerbangan domestik dan internasional. Setelah memanjakan mata dengan pemandangan indah di Adelaide, tujuan berikutnya adalah Melbourne.
Jika Anda fans olahraga, Melbourne kota yang tepat. Di sini digelar salah satu ajang Grand Slam pembuka tahun, Australia Open. Puluhan ribu pencinta tenis datang di bulan Januari setiap tahunnya untuk menyaksikan bintang tenis dunia bertarung di Melbourne Park.
Jika Anda berjiwa petualang dan gemar melakukan road trip, Ocean Great Road layak dicoba. Sepanjang 243 kilometer wisatawan bakal disuguhi pemandangan yang luar biasa indah.
“Semua spot-nya instagramable! Mulai dari pantai-pantainya, ada hutannya juga, bisa bersepeda. Yang paling istimewa adalah bisa whale watching,” ungkap Magnolia.
Bukan hanya soal pemandangan atau landmark kota saja, tapi juga kulinernya. Salah satu restoran yang paling diburu adalah Rockpool Bar and Grill milik masterchef Australia Neil Perry. Restoran yang ada di beberapa kota seperti Melbourne dan Sydney ini tak pernah sepi pengunjung. Di Sydney, sudah wajib kita mengunjungi Opera House, Harbour Bridge, Bondi Beach atau Manly Island.
Selain karena kenikmatan makanannya tapi juga tempatnya yang super cozy. Kepiawaian Neil Perry dalam meracik makanan membuatnya dipercaya oleh Qantas sebagai Creative Director, Food, Service and Beverage.
Dia dan timnya yang terdiri dari chef, sommeliers, serta mixologists bertugas memanjakan lidah para penumpang first class dan business class airlines kebangggaan Australia tersebut.
Sejumlah menu signature Neil Perry seperti steak sandwich, chicken schnitzel sandwich, the salt and pepper squid with green chilli dipping sauce, chicken club sandwich, zucchini soup, dan garam masala fish with noodles tak mungkin mampu dilewatkan begitu saja. Bukan hanya makanan, sommelier dari Neil Perry juga memilihkan wine terbaik Australia untuk dinikmati selama penerbangan atau ketika berada di lounge. Jadi jika tidak sempat mencicipi menu andalan Neil Perry di Rockpool Bar and Grill, Anda bisa memesannya ketika dalam penerbangan.
Multi city trip identik dengan liburan di Eropa. Kita dengan mudahnya melompat dari satu kota ke kota lainnya lantaran jasa transportasi yang praktis. Tak heran bila lantas, istilah Euro trip begitu tenar di kalangan wisatawan.
Padahal city hopping di Negeri Kanguru, tak kalah seru. Apalagi jarak Indonesia- Australia tidak sejauh ke Eropa. Hanya terbang tujuh jam dari Jakarta, kita sudah sampai di Sydney, hub city yang menghubungkan kota lain di Australia. Tak hanya jarak yang jauh lebih dekat, cuaca di Australia juga lebih ramah, serta restoran stomach-friendly yang bertebaran di mana-mana. And, also it’s more affordable, mate!
Kunci dari city hopping di Australia adalah perencanaan yang matang. Well, Australia adalah negara yang sangat besar dan memiliki keindahan serta keragaman yang luar biasa.
Salah satu cara paling efektif dalam city hopping adalah dengan memanfaatkan Multi-City Booking Engine dari Qantas memungkinkan kita menyusun itinerary ke beberapa kota dalam satu kali booking dengan harga spesial. Alhasil keinginan menjelajahi satu benua Australia pun bisa diwujudkan dengan lebih hemat dan efisien.
Setelah melakukan booking melalui multi city engine, tinggal menentukan rute yang cocok dengan karakter kita. Ada dua rute fantastis yang bisa kita pilih untuk melakukan trip di Down Under, yakni Great Adventures dan Culinary Journey.
Rute-rute tersebut membantu kita fokus sehingga bisa memaksimalkan perjalanan wisata. Ini lantaran setiap kota di Australia memiliki keunggulan jagoannya masing-masing.
1. Great Adventures Route (Perth – Darwin-Adelaide-Ayers Rock/Uluru)
Bagi pencinta petualangan, gemar memicu adrenaline, selalu penasaran akan hal baru, menjajal rute Adventure is a must thing to do. Dijamin nagih! Setelah menggunakan multi-city booking engine, petualangan pun dimulai.
Rute ini merupakan pilihan paling tepat lantaran traveler nyaris mengelilingi seluruh negeri kangguru. Trip of a lifetime ini dimulai di Perth. Begitu meginjakkan kaki di kota ini, romantisme langsung terasa.
Di ibu kota negara bagian Australia Barat tersebut hikuk pikuk kota berselimut keindahan alam yang indah. Untuk turis asal Indonesia, Perth adalah salah satu tujuan wisata populer, selain Sydney atau Melbourne.
“Tapi, untuk menggabungkan Perth dalam serangkaian trip ke beberapa kota, rasanya masih jarang,” ujar Anna, traveler asal Jakarta.
Keindahan Australia dengan keragaman faunanya membuat negara ini sangat istimewa. Tak heran bila kangguru, koala, ekidna, dingo, platipus, walabi, atau wombat amatlah terkenal di kalangan turis. Tapi, pernahkan Anda mendengar Quokka? Penasaran? Nah, di Pulau Rottness, di Perth, kita bisa bersua dengan binatang yang berstatus sebagai hewan paling bahagia itu.
Setelah puas menjelajah Perth, destinasi berikutnya adalah Darwin. Kota di utara Australia. Kota yang jaraknya hanya 2,5 jam terbang dari Bali ini belum menjadi salah satu tujuan utama turis asal Indonesia.
Tapi bukan berarti Darwin tidak menarik, terutama bagi pencinta petualangan. Bagi traveler yang punya nyali gede, coba menyelam dengan buaya, berani?
Walau tidak secara langsung berhadapan dengan saltwater crocodile aka buaya yang hidup di laut, tetap saja membuat janjtung berdegup kencang. FYI, buaya jenis ini merupakan reptil terbesar di dunia.
Di Cage of Death, wisatawan akan masuk ke ‘kandang’ yang terbuat dari tabung kaca dengan ketebalan 15,5 cm sebelum dicemplungkan ke dalam kolam yang dihuni sejumlah buaya raksasa. Di Darwin, ‘dominasi’ buaya memang sangat terasa.
Selain Cage of Death, kita juga bisa mencicipi daging buaya. Salah satu panganan dari daging buaya yang paling mudah ditemui adalah schnitzel, daging tipis yang digoreng dengan tepung roti.
Biasanya schnitzel menggunakan daging dari bagian ekor buaya. Alasannya, karena tidak terlalu mengandung lemak. Bagaimana rasanya? Well, daging buaya bertekstur kenyal seperti cumi-cumi tapi memiliki rasa seperti daging ayam. Penasaran? Yuk ke Darwin!
Setelah dahaga berpetualang terobati, saatnya memanjakan mata di Adelaide. Kota di bagian selatan negeri indah ini sangat popular dengan kualitas wine-nya.
Kawasan anggur Adelaide Hills terletak di Mount Lofty Ranges. Adelaide Hills, winery dengan iklim dingin ini yang terkenal di mancanegara lantaran menghasilkan wine premium, budidaya anggur, dan view yang menawan. Winery di kawasan ini memproduksi varietas Shiraz, Chardonnay, Cabernet Sauvignon, Sangiovese, Pinot Noir, Traminer, Pinot Gris, Tempranillo, Viognier, Grenache, Mourvèdre, Riesling, Merlot, Semillon, dan Sauvignon Blanc. Sommeliers Neil Perry juga memilih anggur dari Adelaide Hills.
“Kami berkomitmen untuk meenyajikan champagne atau wine terbaik dari Australia baik di udara (dengan Qantas) atau pun dii darat (lounge),” papar Neil Perry dilansir qantasnewsrom.au.
Great Adventures Route berakhir di Ayers Rock atau Uluru yang terletak di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory. Batu raksasa dengan sejarah luar biasa ini wajib ada di bucket list semua pencinta adventure.
Kemegahan Ayers Rock bagaikan magnet yang menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya lantaran dinilai keramat oleh suku asli Australia, Aborigin. Di sini banyak mata air, gua, dan lukisan primitif. Selama di sini, kita bisa mengagumi keindahan sunset di balik batu raksasa ini. Atau menelusuri gua-gua serta mengenal lebih dekat suku Aborigin serta kebudayaan mereka yang kaya.
2. Culinary Journey (Adelaide-Melbourne-Sydney)
Ketika merancang itinerary rute ini tanpa disadari perut langsung keroncongan membayangkan nikmatnya masakan khas Negeri Kanguru. Melalui multi-city booking engine, destinasi pertama adalah Adelaide.
Hanya berjarak 20 menit dari pusat kota, kita akan sampai di Adelaide Hills, area yang memiliki 60 winery penghasil anggur ternama. Wine dihasilkan dari daerah ini dan menjadi salah satu wine pilihan tim sommeliers untuk disajikan dalam penerbangan domestik dan internasional. Setelah memanjakan mata dengan pemandangan indah di Adelaide, tujuan berikutnya adalah Melbourne.
Jika Anda fans olahraga, Melbourne kota yang tepat. Di sini digelar salah satu ajang Grand Slam pembuka tahun, Australia Open. Puluhan ribu pencinta tenis datang di bulan Januari setiap tahunnya untuk menyaksikan bintang tenis dunia bertarung di Melbourne Park.
Jika Anda berjiwa petualang dan gemar melakukan road trip, Ocean Great Road layak dicoba. Sepanjang 243 kilometer wisatawan bakal disuguhi pemandangan yang luar biasa indah.
“Semua spot-nya instagramable! Mulai dari pantai-pantainya, ada hutannya juga, bisa bersepeda. Yang paling istimewa adalah bisa whale watching,” ungkap Magnolia.
Bukan hanya soal pemandangan atau landmark kota saja, tapi juga kulinernya. Salah satu restoran yang paling diburu adalah Rockpool Bar and Grill milik masterchef Australia Neil Perry. Restoran yang ada di beberapa kota seperti Melbourne dan Sydney ini tak pernah sepi pengunjung. Di Sydney, sudah wajib kita mengunjungi Opera House, Harbour Bridge, Bondi Beach atau Manly Island.
Selain karena kenikmatan makanannya tapi juga tempatnya yang super cozy. Kepiawaian Neil Perry dalam meracik makanan membuatnya dipercaya oleh Qantas sebagai Creative Director, Food, Service and Beverage.
Dia dan timnya yang terdiri dari chef, sommeliers, serta mixologists bertugas memanjakan lidah para penumpang first class dan business class airlines kebangggaan Australia tersebut.
Sejumlah menu signature Neil Perry seperti steak sandwich, chicken schnitzel sandwich, the salt and pepper squid with green chilli dipping sauce, chicken club sandwich, zucchini soup, dan garam masala fish with noodles tak mungkin mampu dilewatkan begitu saja. Bukan hanya makanan, sommelier dari Neil Perry juga memilihkan wine terbaik Australia untuk dinikmati selama penerbangan atau ketika berada di lounge. Jadi jika tidak sempat mencicipi menu andalan Neil Perry di Rockpool Bar and Grill, Anda bisa memesannya ketika dalam penerbangan.
(alv)