RS Persahabatan Tingkatkan Pelayanan Respirasi
A
A
A
JAKARTA - Pelayanan kesehatan rumah sakit yang bermutu dan terjamin keamanannya merupakan kebutuhan masyarakat. Sementara, rumah sakit yang tidak bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pasien sudah pasti akan ditinggalkan, terlebih saat ini masyarakat semakin kritis.
Untuk itu, pelayanan kesehatan yang semakin baik dengan menerapkan standar pelayanan bermutu tinggi kepada seluruh pasien menjadi hal utama. Seperti Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yang terus meningkatkan pelayanan di usia ke-54, khususnya untuk respirasi.
Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr. Mohammad Ali Toha, MARS mengatakan sejak 7 November 2016, RS Persahabatan telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk respirasi.
Respirasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pernapasan mulai dari hidung sampai paru-paru.
“Karena di sini terdapat dokter yang ahli di bidang respirasi, ini sudah dirintis dari berdirinya rumah sakit, awalnya lebih kearah penyakit paru, tapi berkembang terus menjadi respirasi, THT dan bedah thorax juga berkembang,” kata dr Ali.
Menurutnya saat ini penyakit respirasi di Indonesia semakin hari makin meningkat dan masih menjadi problem nasional yang berat.
“Indonesia adalah penderita TBC nomor 2 di dunia setelah India dan kami akan terus melakukan penelitian di bidang penanganan Tuberkolosis dan memajukan pengobatan sehingga lebih baik lagi,” ungkap dr Ali.
November ini, RSUP Persahabatan akan mengembangkan bedah jantung terbuka dan target selanjutnya adalah menjadi rumah sakit pusat respirasi terkemuka di Asia Pasifik pada 2019.
“Kami juga telah melakukan kerjasama dengan lembaga internasional dalam penanganan masalah respirasi, dalam riset dan juga pendidikan. Yang sudah kita buat sampai saat ini adalah memajukan rumah sakit dengan berbagai kegiatan dan masyarakat bias memanfaatkannya,” imbuh dr Ali.
Peningkatan teknologi pun banyak dilakukan RSUP Persahabatan seperti ketersediaan alat MRI 1,5 Tesla untuk memeriksa paru-paru, dan 2 buah CT Scan.
“Kemudian untuk radiasi yang aman, kami juga dilengkapi dengan alat-alat untuk meningkatkan kapasitas linac pada pasien respirasi gangguan fungsi paru. Begitu juga sudah ada laboratorium, kami mengembangkan laboratorium mikrobiologi untuk memeriksa kuman, taragetnya tahun depan laboratoriumnya berstandar internasional,” papar dr Ali.
Akan ada pengembangan alat diagnostic untuk mendeteksi penderita TBC pada stadium yang sangat dini sehingga dapat menangani pasien dengan cepat dan mengobati sampai sembuh.
“RS Persahabatan punya arah yang jelas, semua karyawan harus mendukung perubahan rumah sakit yang menyenangkan, mensejahterakan dan membanggakan, kami akan terus berbenah,” tutup dr Ali.
Untuk itu, pelayanan kesehatan yang semakin baik dengan menerapkan standar pelayanan bermutu tinggi kepada seluruh pasien menjadi hal utama. Seperti Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yang terus meningkatkan pelayanan di usia ke-54, khususnya untuk respirasi.
Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr. Mohammad Ali Toha, MARS mengatakan sejak 7 November 2016, RS Persahabatan telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk respirasi.
Respirasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pernapasan mulai dari hidung sampai paru-paru.
“Karena di sini terdapat dokter yang ahli di bidang respirasi, ini sudah dirintis dari berdirinya rumah sakit, awalnya lebih kearah penyakit paru, tapi berkembang terus menjadi respirasi, THT dan bedah thorax juga berkembang,” kata dr Ali.
Menurutnya saat ini penyakit respirasi di Indonesia semakin hari makin meningkat dan masih menjadi problem nasional yang berat.
“Indonesia adalah penderita TBC nomor 2 di dunia setelah India dan kami akan terus melakukan penelitian di bidang penanganan Tuberkolosis dan memajukan pengobatan sehingga lebih baik lagi,” ungkap dr Ali.
November ini, RSUP Persahabatan akan mengembangkan bedah jantung terbuka dan target selanjutnya adalah menjadi rumah sakit pusat respirasi terkemuka di Asia Pasifik pada 2019.
“Kami juga telah melakukan kerjasama dengan lembaga internasional dalam penanganan masalah respirasi, dalam riset dan juga pendidikan. Yang sudah kita buat sampai saat ini adalah memajukan rumah sakit dengan berbagai kegiatan dan masyarakat bias memanfaatkannya,” imbuh dr Ali.
Peningkatan teknologi pun banyak dilakukan RSUP Persahabatan seperti ketersediaan alat MRI 1,5 Tesla untuk memeriksa paru-paru, dan 2 buah CT Scan.
“Kemudian untuk radiasi yang aman, kami juga dilengkapi dengan alat-alat untuk meningkatkan kapasitas linac pada pasien respirasi gangguan fungsi paru. Begitu juga sudah ada laboratorium, kami mengembangkan laboratorium mikrobiologi untuk memeriksa kuman, taragetnya tahun depan laboratoriumnya berstandar internasional,” papar dr Ali.
Akan ada pengembangan alat diagnostic untuk mendeteksi penderita TBC pada stadium yang sangat dini sehingga dapat menangani pasien dengan cepat dan mengobati sampai sembuh.
“RS Persahabatan punya arah yang jelas, semua karyawan harus mendukung perubahan rumah sakit yang menyenangkan, mensejahterakan dan membanggakan, kami akan terus berbenah,” tutup dr Ali.
(tdy)