Masalah Pajak, Bono U2 Berurusan dengan Hukum
A
A
A
JAKARTA - Vokalis grup band U2, Bono siap berurusan dengan masalah hukum, setelah namanya muncul pada Paradise Papers tentang pajak.
Diberitakan The Independent, Bono sempat shock setelah namanya muncul dalam daftar tokoh terkait pajak pada artikel Paradise Papers itu. Namun, dia mulai sedikit tenang dan siap untuk menghadapi setiap prosesnya.
"Saya sudah diyakinkan oleh mereka yang menjalankan perusahaan bahwa hal itu sepenuhnya sesuai dengan peraturan, tapi jika bukan itu masalahnya, saya ingin tahu sama seperti kantor pajaknya. Jadi, saya juga menyambut audit yang mereka miliki," kata Bono.
"Saya menganggap ini sangat serius. Saya telah berkampanye untuk menguntungkan kepemilikan perusahaan lepas pantai agar transparan. Memang, inilah mengapa nama saya ada di dokumen," lanjut dia.
Demi mencari kejelasan, Bono merespons baik rencana investigasi yang akan dilakukan pihak terkait. Dengan demikian, nantinya masyarakat akan mengetahui secara jelas apa yang terjadi sebenarnya.
"Faktanya adalah, saya menyambut baik pelaporan ini. Seharusnya tidak mengambil kebocoran untuk memahami apa yang terjadi. Harus ada pendaftar publik sehingga pers dan publik bisa melihat seperti apa pemerintahan, seperti Guernsey, yang sudah tahu,” papar dia.
Di sisi lain, Bryan Meehan yang mengelola perusahaan Nude Estate, tempat Bono berinvestasi mengatakan kepada The Guardian, keterlibatan Bono adalah 100 persen pasif.
"Sebagai manajer Nude Estates, saya mendekati teman dan investor di seluruh dunia, termasuk Bono, untuk mengambil investasi minoritas di perusahaan tersebut," ujarnya.
"Keterlibatan Bono telah 100 persen pasif dan dia belum pernah mengunjungi lokasi manapun, dan dia juga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan," lanjut Bryan.
Seperti diketahui, Bono telah dikritik atas transaksi pajaknya. Kritikus mengklaim bahwa U2 dapat membantu mengurangi kemiskinan di Irlandia jika basis pajak mereka tetap ada di negara itu. Namun, band tersebut malah mengirim uang mereka ke Belanda.
Diberitakan The Independent, Bono sempat shock setelah namanya muncul dalam daftar tokoh terkait pajak pada artikel Paradise Papers itu. Namun, dia mulai sedikit tenang dan siap untuk menghadapi setiap prosesnya.
"Saya sudah diyakinkan oleh mereka yang menjalankan perusahaan bahwa hal itu sepenuhnya sesuai dengan peraturan, tapi jika bukan itu masalahnya, saya ingin tahu sama seperti kantor pajaknya. Jadi, saya juga menyambut audit yang mereka miliki," kata Bono.
"Saya menganggap ini sangat serius. Saya telah berkampanye untuk menguntungkan kepemilikan perusahaan lepas pantai agar transparan. Memang, inilah mengapa nama saya ada di dokumen," lanjut dia.
Demi mencari kejelasan, Bono merespons baik rencana investigasi yang akan dilakukan pihak terkait. Dengan demikian, nantinya masyarakat akan mengetahui secara jelas apa yang terjadi sebenarnya.
"Faktanya adalah, saya menyambut baik pelaporan ini. Seharusnya tidak mengambil kebocoran untuk memahami apa yang terjadi. Harus ada pendaftar publik sehingga pers dan publik bisa melihat seperti apa pemerintahan, seperti Guernsey, yang sudah tahu,” papar dia.
Di sisi lain, Bryan Meehan yang mengelola perusahaan Nude Estate, tempat Bono berinvestasi mengatakan kepada The Guardian, keterlibatan Bono adalah 100 persen pasif.
"Sebagai manajer Nude Estates, saya mendekati teman dan investor di seluruh dunia, termasuk Bono, untuk mengambil investasi minoritas di perusahaan tersebut," ujarnya.
"Keterlibatan Bono telah 100 persen pasif dan dia belum pernah mengunjungi lokasi manapun, dan dia juga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan," lanjut Bryan.
Seperti diketahui, Bono telah dikritik atas transaksi pajaknya. Kritikus mengklaim bahwa U2 dapat membantu mengurangi kemiskinan di Irlandia jika basis pajak mereka tetap ada di negara itu. Namun, band tersebut malah mengirim uang mereka ke Belanda.
(tdy)