Kanker Paru Momok bagi Kaum Pria

Senin, 13 November 2017 - 17:58 WIB
Kanker Paru Momok bagi...
Kanker Paru Momok bagi Kaum Pria
A A A
STUDI Globocan (IARC) menemukan bahwa penyakit kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada penduduk pria (30%). Kanker ini juga penyebab kematian kedua akibat kanker pada penduduk wanita (11,1%).

Sebuah studi yang dilakukan Roy Castle Lung Cancer Foundation mengemukakan fakta bahwa sepertiga dari kasus penyakit paru kanker baru terdeteksi 90 hari sebelum pasiennya meninggal. Selain itu, satu dari 20 penderita kanker paru baru terdiagnosis mengidap kanker paru setelah mereka meninggal. Fakta ini seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap kanker paru. Kenyataannya, secara umum tingkat kesadaran masyarakat mengenai penyakit kanker paru masih sangat rendah.

Dr Achmad Hudoyo SpP(K), Dokter Spesialis Paru-Paru RS Pondok Indah, menjelaskan, kanker paru stadium awal biasanya tidak menunjukkan gejala. Karena itu, diperlukan deteksi dini untuk mengetahuinya agar kemungkinan sembuh semakin besar. "Jika kanker paru terdeteksi lebih dini, penderita kanker memiliki peluang hidup lima tahun lebih lama," ungkap dr Achmad.

Hal yang bisa dilakukan sebagai langkah deteksi dini yang paling mudah adalah dengan melakukan rontgen paru. Selain itu, pasien dapat melakukan diagnosis dini yang lebih sensitif dengan CT Scan (LDCT/Low Dose CT Scan).

PT AstraZeneca Indonesia (AstraZeneca) bekerja sama dengan Cancer Information and Support Center (CISC) meluncurkan situs online www.lvng-With Indonesia.com (LVNG With Indonesia) dan halaman Facebook Hidup dengan Kanker Paru-Living With Lung Cancer. Hal ini sebagai salah satu sarana akses kebutuhan informasi dan dukungan bagi pasien kanker paru di Indonesia.

Peluncuran situs ini juga merupakan salah satu wujud nyata hasil MoU kerja sama antara AstraZeneca dengan Kementerian Kesehatan dalam upaya menangani dan mencegah penyakit tidak menular. Dengan mengusung tema "Untuk Saling Berkomunikasi dan Terhubung", situs LVNG With Indonesia juga bertujuan mendorong kerabat, keluarga, dan keluarga atau kerabat terdekat penderita kanker paru agar dapat menjadi sistem pendukung yang memadai selama proses pemulihan.

Situs LVNG With Indonesia merupakan sebuah portal online baru yang dapat menjadi wadah sumber informasi bagi para pembacanya, yang didominasi cerita personal dari para penderita kanker paru. Melalui situs ini, pasien kanker paru dapat berbagi cerita dengan pasien lainnya sehingga mereka dapat memotivasi dan menginspirasi satu sama lain.

Salah satu hal yang paling dibutuhkan para penderita kanker paru adalah dukungan dari lingkungan sekitarnya. Para penderita kanker paru kerap mendapat perlakuan berbeda dari lingkungan sekitarnya. Situasi seperti ini bisa memengaruhi tingkat motivasi para penderita kanker paru untuk melakukan proses pemulihan.

"Secara psikologis, tingginya motivasi yang dimiliki para penderita kanker paru dapat membantu mereka dalam menjalani proses pemulihannya," ungkap dr Achmad.

Sementara itu, Dr Andi Marsali, Medical Director of PT AstraZeneca Indonesia, mengatakan, pihaknya yakin bahwa dengan memusatkan pasien pada setiap kegiatan, mulai penemuan obat hingga pengembangan produk melalui komersialisasi, akan dapat menghasilkan dampak yang bermakna bagi kesehatan pasien dan meningkatkan kondisi pasien dengan obat-obatan inovatif yang dihasilkan.

Data terakhir WHO menyebutkan bahwa jumlah penderita kanker diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun, di mana ada 1,8 juta kasus baru pada 2012 (12,9% dari total), 58% di antaranya terjadi di daerah maju. Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebut, prevalensi kanker untuk semua kelompok umur di Indonesia 1,4 per mil atau 347.392 orang.

Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Jika tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh lainnya. Penderita kanker paru memiliki kesempatan hidup tidak lama. Sebab, kanker paru merusak organ vital yang membuat penderita lebih cepat meninggal dunia.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)