Kate Winslet, Melegenda Bersama Titanic

Jum'at, 17 November 2017 - 14:30 WIB
Kate Winslet, Melegenda Bersama Titanic
Kate Winslet, Melegenda Bersama Titanic
A A A
DI BALIK kisah tenggelamnya Kapal Titanic yang mendunia, nama Kate Winslet terus bersinar di panggung Hollywood setelah berhasil memerankan Rose di film besutan sutradara James Cameron, Titanic. Puluhan judul film dengan berbagai peran adalah pembuktian kalau Kate memang pantas berada di jajaran aktris dunia.

Tahun ini film Titanic pun memasuki peringatan yang ke-20 tahun. Ingatan pencinta film dan Kate akan film tersebut tidak pudar. "Saya ingat begitu banyak (kenangan) seperti kemarin," kata Kate dilansir Vanityfair. Dia pikir hal yang paling istimewa adalah memori terbaik yang dimilikinya, di mana dia benar-benar mendapatkan peran dan kru yang baik.

Baginya, salah satu hal terbaik bekerja di industri film, dia bisa bekerja dengan teknisi luar biasa yang berkomitmen, profesional, dan bersenang-senang untuk menghabiskan waktu bersama dan bekerja dengan baik. Bahkan, wanita yang sempat di-bully karena overweight semasa remaja ini masuk nominator Oscar untuk perannya di film Titanic yang sangat laris.

Karakter Rose yang melekat hingga kini bukan berarti Kate tidak berhasil memainkan peran di film lainnya. Buktinya pada 2009, Winslet menerima Academy Award untuk Best Actress atas perannya di The Reader. Jauh sebelum membintangi film besar Titanic, Kate memulai karier aktingnya pada 1991 di sebuah televisi Inggris.

Pada 1994, dia membuat debut filmnya di Heavenly Creature, di mana dia menerima pujian kritis pertamanya yang sangat penting. Dia kemudian memiliki peran pendukung dalam Sense and Sensibility (1995). Kate melanjutkan untuk membuktikan kualitas perannya di beberapa film, termasuk Spotless Mind (2004), Finding Neverland (2004), the Revolutionary Road (2008), serta komedi romantis The Holiday (2006).

Sejak 2002, Winslet memiliki penampilan luar biasa yang mendapat komentar positif di kalangan kritikus film. Dia memiliki berbagai nominasi dalam berbagai nominasi penghargaan untuk karyanya dalam film termasuk Quills (2000),Iris (2001), Flushed Away (2006), dan Steve Jobs (2015), selain dari film-film yang disebutkan di atas.

Lahir di Reading, Berkshire, Inggris, 42 tahun silam tidak menghentikan langkahnya untuk terus berkarya di dunia akting. Baru-baru ini Kate terlibat dalam film Mountain between Us dan Wonder Wheel . Melihat deretan film yang diperankannya, kekayaan Kate ditaksir sekitar USD90 juta atau setara Rp1,2 triliun.

Dengan karier mengesankan yang terbentang selama tiga dekade, lebih dari 40 film, serta tujuh nominasi Oscar dan satu kemenangan, Kate tidak melupakan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan sosial. Dia meluncurkan badan amal untuk membantu penderita autisme yang disebut The Golden Hat Foundation. Kate juga mendukung sejumlah badan amal lainnya, termasuk The Family Haven, Northampton Rights Advice Advice Service, National Literacy Trust, dan Helen & Douglas House.

Inspirasi sebagai Korban Bullying
Kate Winslet yang bersahabat dengan Leonardo DiCaprio pernah mengalami masa kelam saat remaja. Pada tahun 80-an, Winslet tumbuh dengan orang tua di Berkshire, Inggris, dan bergulat dengan kesulitan yang sama yang dihadapi anak-anak yakni bullying. Hal tersebut membuat Winslet sangat inspiratif dengan mengadakan acara amal tahunan WE Day UK.

Pemenang Oscar itu berbicara tentang bagaimana ejekan sekolah tentang berat badannya, yang justru memaksa untuk bangkit di atas segalanya dan mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang aktris. "Saya telah diintimidasi di sekolah. Mereka memanggilku Blubber. Menggoda saya karena ingin bertindak. Mengunci saya di lemari. Tertawa padaku," kata Winslet kepada anak-anak di sebuah acara amal We Day U di London, dilansir dari Fanityfair.

Ia memberitahu anak-anak bagaimana mengatasi rintangan yang akan datang, di mana ia tidak mengunci diri di rumah tapi justru abaikan komentar negatif tersebut. "Aku harus percaya pada diriku sendiri. Saya harus memilih untuk naik di atas segalanya, dan saya harus bekerja keras. Dan percaya bahwa Anda berharga. Dan terkadang itu bagian tersulit," sambung Winslet menjelaskan, terlepas dari kenyataan bahwa dia tidak memiliki tubuh yang sempurna sesuai standar Hollywood, dan saat ini dia masih bisa sukses.

Ia mengungkapkan ketika dirinya terpilih memerankan Rose di film Titanic. Lalu menunjukkan pada banyak orang bagaimana bisa seorang Kate dari toko sandwich bisa berakting di salah satu film terbesar. "Saya belajar untuk merangkul kekurangan saya, untuk tidak meminta maaf atas siapa saya. Saya menggali dalam-dalam dan saya memutuskan bahwa saya tidak akan mendengarkan ketika mereka mengatakan tubuh saya tidak cocok. Inilah aku, aku yang sebenarnya," tukasnya.

Ini bukan pertama kalinya Winslet membahas hambatan masa kecilnya. Pada tahun 1998, Winslet memberi tahu Rolling Stone, bahwa ketika berusia 16 tahun ia memiliki tubuh yang gemuk. Pada tahun 2008, Winslet pun mengatakan kepada Vanityfair mengapa dia pernah memiliki masa sulit untuk membayangkan dirinya sebagai aktris yang sukses. "Saya tidak pernah lihat aktris gendut," sambungnya.

Tapi jika dilihat saat ini, banyak orang mungkin tidak akan setuju dengan pernyataan tersebut. Selain sukses dengan tujuh nominasi Oscar, Winslet juga telah menemukan kontrak kecantikan yang menguntungkan dengan Lancome (salah satu dari sekian banyak kontrak kecantikan).
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4418 seconds (0.1#10.140)