The 90's Festival Kupas Perjalanan Musik Mendiang Chrisye

Sabtu, 25 November 2017 - 19:59 WIB
The 90s Festival Kupas...
The 90's Festival Kupas Perjalanan Musik Mendiang Chrisye
A A A
JAKARTA - The 90's Festival tidak hanya menghadirkan musisi era 1990-an yang masih ada. Pada acara yang berlangsung di Gambir Expo JIEXPO, Kemayoran Sabtu (25/11/2017), juga membahas perjalanan hidup sang legenda musik Tanah Air, mendiang Chrisye.

Perjalanan hidup sang legenda dibahas dalam Workshop Film Chrisye. Untuk menguatkan kesan perjalanan Chrisye, dalam workshop itu hadir orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan sosok almarhum.

Damayanti Noor, istri almarhum akan mengupas perjalanan dari sang musisi. Dalam kesempatan itu, Damayani akan ditemani beberapa nama yang terlibat dalam film produksi MNC Pictures itu, seperti Rizal Mantovani, selaku sutradara film Chrisye. Selain Rizal, hadir juga sejumlah artis pendukung, Ray Sahetapy dan Andy Arsyil.

Sementara, Gelaran The 90's Festival benar-benar menjadi surga bagi generasi yang merasakan hidup di era 1990-an. Selain iringan musik yang begitu kental dengan suasana 1990, mereka juga diajak kembali ke masa itu, lewat sejumlah permainan di zaman itu.

Jauh sebelum marak permainan online, orang-orang kelahiran 1980 ke bawah lebih dahulu mengenal permainan Dindong, Jimbot dan lain-lain. Kendati begitu, pada masa itu hanya mereka yang hidup dari kalangan atas menengah saja yang pernah merasakannya.

Adapun orang-orang dari keluarga menengah bawah, mereka hanya menunggu kesempatan si pemilik mainan memberi pinjaman, atau terpaksa harus menyisihkan uang jajan untuk merental. Kini, mereka diajak untuk kembali ke masa itu, sekaligus bisa lebih leluasa lagi bermainan game-game yang pernah jadi idola itu. Di salah satu ruang, pihak panitia menyediakan tempat bermain untuk para pengunjung.

"Ada beberapa mainan. Dindong ada enam unit, konsol game ada sembilan dan beberapa jimbot. Ini berasal dari tiga komunitas, yakni RGCI, ORGI dan Warung Jarwo," kata salah satu anggota ORGI, Abby Bina.

Berbeda dengan era 1990-an, mereka bisa bermain game-game itu tanpa harus mengeluarkan uang untuk bayar rental. Kendati begitu, mereka harus rela antre, lantaran minat dari para pengunjung terbilang cukup besar.

"Bebas, tidak ada batasan waktu. Mulai ramai sejak pujul 4 sore tadi. Gratis, tapi ya giliran. Kalau lihat dari fisik, kebanyakan yang lahiran tahun 80 an yang banyak main," jelas dia.

Rima, salah satu pengunjung mengaku senang dengan kehadiran sejumlah game legend itu. Kendati tidak sering memainkan, dia mengaku sempat beberapa kali memainkan game-game tersebut, saat masih kanak-kanak dulu.

"Ngak mahir-mahir juga, tapi ya lumayan sering. Paling sering dulu main jimbot. Saya masih SD, kelas 2 kayaknya," ujarnya.

Gelaran The 90's Festival sudah dihelat sebanyak tiga kali. Sebelumnya, digelar pada 2015 di Bandung dan Jakarta. Untuk tahun ini, tidak kurang dari 30 musisi era 1990 tampil dalam acara itu.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1962 seconds (0.1#10.140)