Batik Tangsel Khas dengan Motif Anggrek dan Blandongan

Rabu, 29 November 2017 - 07:12 WIB
Batik Tangsel Khas dengan Motif Anggrek dan Blandongan
Batik Tangsel Khas dengan Motif Anggrek dan Blandongan
A A A
TANGERANG - Lenggak-lenggok pegawai pemerintah kota Tangerang Selatan bak seorang model menjadi pembuka peragaan busana Ian Adrian bertema Tangsel With Love. Pemerintah Tangerang Selatan bersama Ian Adrian berhasil mengeksplorasi dan melakukan pengembangan batik-batik khas Tangerang Selatan (Tangsel). Selama setahun, Ian Adrian pun sudah banyak menghabiskan waktunya untuk blusukan di kota yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten ini.

“Setiap tahun kami akan selalu memberikan pendampingan untuk memberikan mentoring kepada para pembatik agar bisa terus berkembang. Selain itu kami juga menggandeng UMKM untuk lebih mengenalkan batik ini ke masyarakat luas,” kata walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany kepada media pada Malam Inagurasi Kota Tangerang Selatan, di Lapangan Sun Burst, BSD, Minggu (26/11/2017) malam.

Airin mengatakan, ada sekitar 100 UKM yang diberikan pelatihan berkaitan dengan wirausaha batik termasuk dalam pemasaran hasil produksi batiknya.

"Tangsel memiliki ciri khusus atau khas tersendiri yaitu motif Anggrek corak, golok sebagai lambang kebudayaan dan blandongan sebagai lambing Kota tangsel. Kegiatan pelatihan dan ketrampilan yang dilakukan mentor profesional membuat corak kain batik di Kota Tangsel terhadap wirausaha rumahan jelas sangat diperlukan,” ujar Airin.

Pemkot Tangsel menggandeng desainer Ian Adrian berhasil memberikan pencerahan. Sebanyak 76 busana yang dibawakan oleh 20 model cantik dan 56 yang diperagakan oleh pegawai pemerintah kota Tangerang Selatan. Segar dan kekinian menjadi gambaran yang ingin diciptakan Ian Adrian pada koleksinya tanpa meninggalkan unsur tradisional batik sendiri.

"Tangsel memiliki kekayaan alam raya tumbuhan, pepohonan dan hewan yang ada di sana. Hal ini yang menjadi inspirasi untuk eksplorasi Batik Tangsel yang saya kerjakan," jelas Ian.

Yang tak kalah menarik kata Ian Adrian berdasarkan sejarah tempo dulu, Tangsel memiliki kekhasan dengan Blandongan atau bangunan rumah yang ternyata khasnya kota ini. Kata Ian, umumnya bangunan yang disebut Blandongan merupakan bangunan semacam saung yang dibuat di dekat rumah induk yang berfungsi sebagai tempat kumpul atau mengobrol.

Menurut Ian Adrian, Blandongan ini adalah tempat hasil kebun disimpan setelah dipetik. Menjadi tempat petani rehat dan ngopi sesudah atau sebelum berkebun.

Motif Anggrek dan Blandongan, dua dari sekian kekhasan Tangsel yang tak banyak diketahui orang. Kemudian kata Ian untuk pengerjaan eksplorasi Batik Tangsel kali ini juga menghadirkan motif yang sekarang dikembangkan yaitu anggrek vanda douglas, tanah, rumah blandongan, tandon air dan golok.

Ian Adrian menjelaskan tentang kekayaan lain dari budaya kota Tangsel adalah suuk. Bila berkunjung ke pinggiran kota Tangsel yang notabene masih perkampungan akan menemukan kebun suuk atau kacang. Secara keseluruhan Ian Adrian, menuturkan semua motif ini berdasarkan sejarah dan kearifan lokal Kotamadaya Tangsel. Berdasarkan sejarahnya, Tangsel tidak lepas dari pengaruh budaya Tionghoa yang tercermin melalui motif naga, banyi, kipas dan klenteng, juga kolonial Belanda. (Sali)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7006 seconds (0.1#10.140)