Kampung Bersolek, Menggoda Wisatawan

Senin, 04 Desember 2017 - 09:30 WIB
Kampung Bersolek, Menggoda...
Kampung Bersolek, Menggoda Wisatawan
A A A
PERKAMPUNGAN kumuh di pinggir Sungai Cisadane, Kota Tangerang, kini berubah menjadi kampung yang ceria. Melibatkan 122 seniman jalanan yang berasal dari Bandung, Yogyakarta, bahkan Filipina, dinding pagar dan rumah dilukis dengan cat berwarna-warni. Gambar kartun dan ikon-ikon Kota Tangerang, seperti Lenggang Cisadane, Gambang Kromong, Cokek, Laksa, dan Masjid Al Azhom menghiasi tembok-tembok rumah warga.

Total ada sekitar 1.121 gambar tiga dimensi menghiasi kampung yang berada di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, itu. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberi nama objek wisata baru itu sebagai Kampung Bekelir. Selain itu, di Kota Tangerang, ada Kampung Sehat, Bersih, Hijau, dan Iklim. "Kita kemas kampung-kampung itu untuk dijadikan kampung wisata," ujar Wali kota Tangerang Arief Wismansyah kepada SINDO Weekly.

Tak ingin hanya menjadi objek untuk berswafoto ria, warga setempat akan mengadakan festival kuliner saban akhir pekan. Tentu yang disajikan merupakan kuliner khas Tangerang, seperti nasi ulam, pempek Bekelir, dan keripik jengkol. Pemkot memberikan pelatihan usaha kecil menengah (UKM) agar produknya semakin berkualitas dan layak jual. "Bisa menjadi oleh-oleh khas Tangerang," ujarnya.

Jauh sebelum Kota Tangerang, kampung warna-warni dan 3D di Kota Malang lebih dulu terkenal. Penerapan warna rumah yang berbeda dan aneka lukisan tersebut diinisiasi oleh mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah, Malang. Kampung di bantaran Sungai Brantas, Kelurahan Jodipan, itu menjadi tempat wisata wajib bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara (wisman).

Awal Oktober lalu, objek berswafoto di tempat ini bertambah dengan adanya Jembatan Kaca Ngalam. Jembatan yang disebut mirip dengan Jembatan Zhangjiajie di Cina itu menghubungkan antara Kampung Warna-Warni dan 3D. Wali Kota Malang Moch. Anton mengatakan bahwa jembatan itu merupakan destinasi wisata baru yang menguji adrenalin. "Dua kampung tematik ini diharapkan menjadi pelopor agar kampung (lain) di Malang semakin kreatif," ujarnya.

Bagaimana perkembangan kampung-kampung tematik lainnya di Indonesia? Simak wawancara selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 40/VI/2017 yang terbit Senin (4/12/2017).
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)