Padukan Unsur Budaya Tradisional dan Modern di Panggung
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Andien Aisyah dan grup musik Kevin and The Red Rose didaulat menjadi penampil dalam Borobudur Nite & Cultural Feast 2017 di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur pada 30-31 Desember 2017.
Lewat keterlibatan sebagai pengisi panggung dalam acara tersebut, keduanya ingin meleburkan karya mereka dengan nuansa tradisional baik dalam musik maupun balutan busana yang dikenakan. Seperti apa? Andien merasa senang bisa tampil dalam acara untuk pergantian tahun 2017 menuju 2018 dan dirinya mengaku tak bisa menolak tawaran manggung pada malam pergantian tahun kali ini.
“Terima kasih dikasih kesempatan untuk melewati malam tahun baru di Borobudur. Ini akan jadi malam yang spesial dan pengalaman yang menyenangkan buat saya dan semuanya,” kata dia saat jumpa pers Borobudur Nite & Cultural Feast 2017 di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Pemilik nama lengkap Andini Aisyah Haryadi ini meng ung kap kan tawaran manggung tersebut diambilnya karena takjub dan ingin merasakan kesyah duan malam pergantian ta hun di candi yang sudah ditetapkan UNESCO menjadi warisan budaya dunia tersebut.
“Enggak usah nyanyi, datang ke Borobudur saja sudah kuat atmosfer, energinya, dan pasti itu akan dirasakan sama yang nonton,” sambung Andien. Sebagai informasi, Borobudur Nite & Cultural Feast 2017 akan dihelat di Taman Wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada 30 dan 31 Desember mendatang.
Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur Edy Setijono mengatakan, tahun ini mengangkat tema Amazingly Wonderful, di mana akan ditampilkan berbagai keseruan yang menggabungkan musik dan budaya. Di antaranya fashion carnival, pertunjukan musik dari Andien, Kevin & The Red Rose, hingga penerbangan lampion berisi harapan.
Selain itu, acara yang digagas oleh PT Taman Wisata Candi ini juga memang selalu dibuat meriah dan mengangkat empat pilar persembahan, yaitu music, art, culture, dan lantern. “Empat pilar itu bisa menjadi nafas utama acara ini, di mana musik akan berpadu dengan kesenian. Dan ini yang menjadi pembeda, ketika hal yang modern bisa menyatu dengan sifat tradisional Borobudur yang eksotis dan tentunya kami tetap menjaga ke sakralan dan ekosistem Candi Borobudur,” kata Edy. (Thomasmanggalla)
Lewat keterlibatan sebagai pengisi panggung dalam acara tersebut, keduanya ingin meleburkan karya mereka dengan nuansa tradisional baik dalam musik maupun balutan busana yang dikenakan. Seperti apa? Andien merasa senang bisa tampil dalam acara untuk pergantian tahun 2017 menuju 2018 dan dirinya mengaku tak bisa menolak tawaran manggung pada malam pergantian tahun kali ini.
“Terima kasih dikasih kesempatan untuk melewati malam tahun baru di Borobudur. Ini akan jadi malam yang spesial dan pengalaman yang menyenangkan buat saya dan semuanya,” kata dia saat jumpa pers Borobudur Nite & Cultural Feast 2017 di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Pemilik nama lengkap Andini Aisyah Haryadi ini meng ung kap kan tawaran manggung tersebut diambilnya karena takjub dan ingin merasakan kesyah duan malam pergantian ta hun di candi yang sudah ditetapkan UNESCO menjadi warisan budaya dunia tersebut.
“Enggak usah nyanyi, datang ke Borobudur saja sudah kuat atmosfer, energinya, dan pasti itu akan dirasakan sama yang nonton,” sambung Andien. Sebagai informasi, Borobudur Nite & Cultural Feast 2017 akan dihelat di Taman Wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada 30 dan 31 Desember mendatang.
Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur Edy Setijono mengatakan, tahun ini mengangkat tema Amazingly Wonderful, di mana akan ditampilkan berbagai keseruan yang menggabungkan musik dan budaya. Di antaranya fashion carnival, pertunjukan musik dari Andien, Kevin & The Red Rose, hingga penerbangan lampion berisi harapan.
Selain itu, acara yang digagas oleh PT Taman Wisata Candi ini juga memang selalu dibuat meriah dan mengangkat empat pilar persembahan, yaitu music, art, culture, dan lantern. “Empat pilar itu bisa menjadi nafas utama acara ini, di mana musik akan berpadu dengan kesenian. Dan ini yang menjadi pembeda, ketika hal yang modern bisa menyatu dengan sifat tradisional Borobudur yang eksotis dan tentunya kami tetap menjaga ke sakralan dan ekosistem Candi Borobudur,” kata Edy. (Thomasmanggalla)
(nfl)