Studi: Kecanduan Ponsel Pengaruhi Fungsi Otak

Senin, 11 Desember 2017 - 13:27 WIB
Studi: Kecanduan Ponsel...
Studi: Kecanduan Ponsel Pengaruhi Fungsi Otak
A A A
JAKARTA - Kehadiran ponsel pintar dinilai mampu mempermudah pekerjaan. Tak heran, jika ponsel menjadi benda yang selalu dibawa. Kebiasaan ini menyebabkan banyak orang tak bisa lepas dari alat elektronik itu.

Dilansir CNN, Prof Hyung Suk Seo dari Korea University, Seoul mengamati 19 generasi muda yang didiagnosis kecanduan internet atau ponsel.

Prof Suk Seo membandingkannya dengan 19 remaja lain yang sehat. Sebanyak 12 dari 19 pecandu mendapatkan terapi kognitif perilaku yang biasa diberikan kepada orang dengan kecanduan tertentu.

Terapi ini bertujuan untuk memastikan separah apa kecanduan yang dialami responden dan peneliti melakukan tes khusus untuk hal ini. Ketika skor tes tinggi, artinya tingkat kecanduan parah.

Prof Suk Seo fokus pada responden yang dianggap kecanduan ponsel, juga memiliki skor yang tinggi dalam aspek depresi, gangguan kecemasan, insomnia dan bersikap impulsif.

Hal ini dikaitkan dengan hasil scan otak para responden yang menunjukkan adanya peningkatan kadar GABA (gamma aminobutyric acid) atau senyawa yang memperlambat sinyal otak dan penurunan glutamate-glutamine (Glx) senyawa yang memicu sel otak menjadi lebih senang pada otak mereka.

Penelitian sebelumnya menunjukkan GABA ditemukan pada remaja yang mengalami kecanduan dan peneliti mengaitkannya dengan kecanduan ponsel.

Hasil penelitian menunjukkan, terapi kognitif kadar GABA di otak sebagian remaja menurun signifikan. Temuan ini membuktikan kecanduan pada ponsel juga bisa mempengaruhi fungsi otak. Sementara survei yang dilakukan terhadap 1.700 responden di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan banyak orang yang tak biasa menahan diri untuk tidak mengecek ponselnya.

Bahkan, di situasi-situasi yang tidak memungkinkan seperti saat bercinta 7%, di toilet 72%, di pemakaman 11% orang tetap memeriksa ponselnya. Dua pertiga responden juga mengaku cemas bila tidak terkoneksi dengan Wi-Fi serta rela meninggalkan aktivitas mereka seperti seks (58%), makan junk food (42%), merokok (41%) atau minum alkohol (33%) demi koneksi Wi-Fi.

Fakta mengejutkan lainnya, sebanyak 25% responden mengaku lebih memilih Wi-Fi dibandingkan mandi dan 19% lebih memilih hal tersebut daripada berinteraksi dengan manusia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0952 seconds (0.1#10.140)