Berburu Indahnya Matahari Terbit di Pantai Paal di Minahasa Utara

Rabu, 27 Desember 2017 - 01:30 WIB
Berburu Indahnya Matahari Terbit di Pantai Paal di Minahasa Utara
Berburu Indahnya Matahari Terbit di Pantai Paal di Minahasa Utara
A A A
MANADO - Libur Natal tak hanya dimanfaatkan warga Sulawesi Utara (Sulut) untuk bersilaturahmi. Sebagian juga memanfaatkannya untuk bersantai dan berwisata bersama keluarga.

Salah satu lokasi yang menjadi favorit warga untuk berwisata adalah Pantai Paal yang terletak di di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara. Meski pengunjung tak seramai tahun-tahun sebelumnya namun pantai ini masih direkomendasikan untuk disambangi dalam mengisi liburan.

Pantai yang tersohor sejak mulai dipromosikan ke publik pada akhir 2014 lalu itu memang termasuk pantai yang banyak dicari wisatawan. Selain karena masih asri dan indah sebagai lokasi wisata, pasirnya putih nan bersih pun menjadi daya tarik tersendiri.

Selain karena lokasinya relatif masih nyaman, puluhan gazebo yang dibangun pemerintah maupun swadaya masyarakat setempat telah tersedia dan mudah disewa siapapun. Begitu pula tempat parkirnya yang luas dan akses menuju ke sana yang mudah menjadi pertimbangan wisatawan.

“Gazebo yang terbuat dari kayu itu dibangun oleh pemerintah. Setiap tamu yang datang bisa menyewanya dengan harga Rp200.000,” ujar Epa Ponto, warga setempat yang juga mengelola beberapa tempat untuk para tamu.

Tetapi jika kantong cekak bisa menyewa milik masyarakat dengan harga Rp50.000 atau Rp100.000. “Silahkan pilih sesuai kemampuan,” kata dia menawarkan.

Untuk menuju ke sana akses jalan sudah cukup baik meski memakan waktu lama. Dari Bandara Sam Ratulangi dibutuhkan sekitar 1 jam hingga 1,5 jam bisa sampai ke lokasi pantai. Jika dari pusat Kota Manado, pantai Paal bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar dua jam.

Dari pusat Kota Manado, pantai Paal bisa diakses dari arah menuju Likupang, kemudian berbelok ke kanan di tugu rusa menuju jalan Likupang Girian. Ketika sampai di pertigaan Desa Marinsow, terus saja sampai mendapatkan arah penunjuk jalan ke Pantai Paal. Sambil menikmati jalan pegunungan berkelok-kelok dan suasana desa yang sejuk, para pengunjung juga bisa menikmati indahnya alam yang masih asri.

“Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, Pantai Paal selalu dipadati ribuan warga yang ingin menikmati suasana pantai berpasir putih ini,” ucap Ponto.

Masuk ke lokasi tersebut terbilang murah meriah. Cukup dengan membayar Rp10.000 per mobil, Rp5.000 untuk sepeda motor serta Rp25.000 untuk bus, Anda sudah bisa menikmati keindahan pantai ini.

Seorang pengunjung, Helmy Adly mengaku berkesan dengan lokasi pantainya meski belum dikelola profesional oleh instansi terkait. Menurut dia, untaian pasir putih cantik yang memanjang sekitar 200 meter di bibir pantai tanpa bebatuan besar itu luar biasa untuk sebuah lokasi wisata.

“Udaranya yang sejuk karena rindangnya pepohonan yang tumbuh di sekitar pantai, kemudian sambil duduk memandang arah laut ditemani kelapa muda terasa lebih lengkap,” katanya.

Helmy juga mengatakan, gelombang air laut yang jernih sebening kristal menambah daya tarik para wisatawan pecinta bahari. Apalagi sapuan ombak yang besar dari tengah laut di bibir pantai tampak seperti gulungan kertas putih yang indah patut untuk diabadikan.

Meresapi lebih jauh, pemandangan lepas laut pun tampak begitu indah. Tetapi jika berniat datang ke pantai ini disarankan datang lebih pagi karena menjelang siang pantai ini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Meski begitu jika ada keinginan untuk mandi atau sekadar bermain di pantai disarankan tetap berhati-hati dan tidak terlalu ke tengah karena ombak di pantai ini cukup besar.

Menariknya lagi, karena posisi pantai ini menghadap ke timur dan didukung dengan panorama yang indah, sunrise di pantai ini akan terlihat semakin cantik. So, bagi yang suka berburu sunrise, rasanya pantai ini layak dikunjungi.

“Keunggulan Pantai Paal terletak pada hamparan pasir putihnya, airnya sangat jernih dan bersih. Belum lagi ombaknya yang kadang menerjang hingga menepi membuat pengunjung terjebak basah. Gelak tawa tak terhindarkan karena memang tanpa diduga datangnya,” tutur Slamet Widodo, pengunjung pantai ini.

Namun, jika hendak berlama-lama menikmati sepoinya angin di Pantai Paal disarankan membawa bekal makanan dan cemilan serta minuman yang cukup. Di lokasi tersebut masih minim penjual yang menjajakan makanan.

“Saya sih berharap ke depan diberikan lagi banyak fasilitas pendukung wisata minimal ada semacam penginapan atau tempat rekreasi lain untuk anak-anak. Yang terpenting tempat kulinernya,” ujar Slamet.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7270 seconds (0.1#10.140)