Perlukah Pipis Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seks?
A
A
A
JAKARTA - Kencing atau berkemih sebelum berhubungan seks dipercaya bisa mencegah infeksi saluran kemih (ISK). Spesialis kandungan dan profesor ginekologi di Colombia University College of Physicians and Surgeons, Hilda Hutcherson mengatakan, wanita yang berisiko terkena ISK disarankan buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks.
"Jika ada urine di kandung kemih Anda saat berhubungan seks, bakteri yang masuk ke dalamnya bisa berkembang biak. Bakteri juga bisa masuk ke kandung kemih, jika Anda tidak kencing dalam beberapa jam, setelah berhubungan intim," kata Hilda seperti dilansir dari She Knows.
Hal yang sama juga disarankan pada wanita yang tidak berisiko terkena ISK. Meski demikian, Hilda menilai berkemih sebelum berhubungan seks tidak diperuntukkan bagi semua wanita. Namun banyak wanita yang berkemih sebelum berhubungan seks hanya demi kesenangan semata.
"Beberapa wanita, yang mendekati orgasme merasa perlu kencing. Ini berarti akan mengubah fokus mereka untuk kencing. Tentunya, menghalangi mereka mencapai orgasme," ujarnya.
Berkemih sebelum bercinta membuat kandung kemih kosong dari urine. Ini membuat wanita tidak menginginkan berkemih saat sedang bercinta lantaran sebelum ejakulasi, wanita merasakan sensasi dorongan untuk berkemih dengan demikian, Anda bisa bebas berhubungan seks bersama pasangan dalam waktu yang lama.
Sementara, jika Anda tidak memiliki risiko terkena ISK, Anda tidak perlu khawatir soal berkemih sebelum atau sesudah berhubungan seks. Hilda menambahkan, sebagian besar sistem kekebalan tubuh wanita akan mengatasi bakteri penyebab infeksi ISK dengan sendirinya.
Hilda juga menyarankan untuk berkonsultasi jika Anda sering terkena ISK. Konsultasi ini dapat meminimalkan risiko terkena ISK. Idealnya wanita berkemih sebelum ataupun sesudah berhubungan seks.
"Jika ada urine di kandung kemih Anda saat berhubungan seks, bakteri yang masuk ke dalamnya bisa berkembang biak. Bakteri juga bisa masuk ke kandung kemih, jika Anda tidak kencing dalam beberapa jam, setelah berhubungan intim," kata Hilda seperti dilansir dari She Knows.
Hal yang sama juga disarankan pada wanita yang tidak berisiko terkena ISK. Meski demikian, Hilda menilai berkemih sebelum berhubungan seks tidak diperuntukkan bagi semua wanita. Namun banyak wanita yang berkemih sebelum berhubungan seks hanya demi kesenangan semata.
"Beberapa wanita, yang mendekati orgasme merasa perlu kencing. Ini berarti akan mengubah fokus mereka untuk kencing. Tentunya, menghalangi mereka mencapai orgasme," ujarnya.
Berkemih sebelum bercinta membuat kandung kemih kosong dari urine. Ini membuat wanita tidak menginginkan berkemih saat sedang bercinta lantaran sebelum ejakulasi, wanita merasakan sensasi dorongan untuk berkemih dengan demikian, Anda bisa bebas berhubungan seks bersama pasangan dalam waktu yang lama.
Sementara, jika Anda tidak memiliki risiko terkena ISK, Anda tidak perlu khawatir soal berkemih sebelum atau sesudah berhubungan seks. Hilda menambahkan, sebagian besar sistem kekebalan tubuh wanita akan mengatasi bakteri penyebab infeksi ISK dengan sendirinya.
Hilda juga menyarankan untuk berkonsultasi jika Anda sering terkena ISK. Konsultasi ini dapat meminimalkan risiko terkena ISK. Idealnya wanita berkemih sebelum ataupun sesudah berhubungan seks.
(alv)