PrivatFly Tawarkan Pesta Berbiaya Rp3,9 Miliar ke Sydney-Hawaii
A
A
A
AUSTRALIA - Ingin merayakan Tahun Baru 2018 secara luar biasa? Paket khusus malam Tahun Baru PrivateFly, perusahaan jasa sewa jet pribadi, menawarkan solusi spektakuler.
Jika biasanya masyarakat umum merayakan pergantian tahun sekali, pelanggan Private Fly bisa berpesta dua kali. Syaratnya, rogoh kocek Anda senilai USD290.000 (Rp3,9 miliar)! Kedengarannya mungkin seperti film petualangan fiksi ilmiah, tapi hal itu memungkinkan.
Penumpang jet pribadi PrivateFly akan memulai malam Tahun Baru pertama di Sydney, Australia dan kembali menguap selamat tinggal pada 2017 di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS). Sydney merupakan salah satu kota yang paling awal menyambut kedatangan Tahun Baru.
Zona waktu antara Sydney dan Honolulu terpaut 21 jam. Dengan perencanaan waktu yang tepat, perjalanan antara dua kota itu dapat mengantarkan penumpang kembali ke tahun 2017, mengingat rotasi bumi hanya 1,6 kilometer per jam. Pesawat akan terbang ke arah timur hingga menyeberangi Garis Waktu Internasional.
Kepala Pemasaran PrivateFly Carol Cork menga takan, perayaan Tahun Baru di dua lokasi merupakan cara maksimal untuk menikmati Tahun Baru. “Kita dapat mengulang waktu pesta perayaan Tahun Baru di dua kota yang indah,” katanya.
Setelah puas berpesta di pusat kota Sydney, termasuk menyaksikan kembang api di Opera House dan makan malam di The Dining Room, Park Hyatt Sydney, pelanggan PrivateFly akan dibawa ke Bandara Sydney Kingsfor Smith yang hanya berjarak 12 kilometer. Bandara itu dibuka 24 jam untuk jet pribadi.
Tanpa ada antrean, mereka lantas boarding ke dalam pesawat Gulfstream G650ER yang siap di bandara utama Sydney itu. Pesawat G650ER akan lepas landas pukul 02.00, 1 Januari 2018, waktu Sydney dan menuju Honolulu, Hawaii.
Dengan kecepatan mencapai Mach 0,9, hampir menyamai kecepatan suara, pesawat itu dapat mengantarkan penumpangnya selama 9 jam 40 menit tanpa harus transit. Para penumpang dipastikan tidak akan merasa bosan sebab PrivateFly sudah menyiapkan pesta meriah di udara.
Pihak PrivateFly akan menyediakan makanan dan minuman berkelas seperti koleksi sampanye dan wine dari beberapa negara. PrivateFly juga siap menawarkan gaya pesta VIP dan VVIP seperti di kota besar. Luas kabin di dalam pesawat juga terbilang besar. Didalamnya ada kamar tidur mewah master suite, lemari pakaian, dan cermin.
Kursinya ergonomis dan dapat dibaringkan. Tekanan di dalam kabin juga rendah sehingga meminimalisasi terjadinya jetlag. Selain itu, suhu dan sinar lampu dapat diatur sesuka hati. Setelah terbang selama hampir 10 jam, penumpang G650ER akan tiba di Honolulu pada 31 Desember 2017 pukul 15.40 waktu setempat. Artinya, mereka akan kembali melalui malam Tahun Baru kedua. Hawaii yang terkenal akan keindahan pantainya juga menawarkan berbagai fasilitas yang memanjakan dan unik.
“Harga tiket satu kali perjalanan Sydney-Honolulu ialah USD290.000 (Rp3,9 miliar) atau USD22.300 (Rp302,3 juta) per orang jika sekelompok penumpang (maksimal 13 orang) melakukan perjalanan penerbangan secara bersamasama,” imbuh Manajer Tim Penerbangan PrivateFly Matt Barber di situs blog.privatefly.com.
Pengalaman penerbangan unik ini hanya bisa dilakukan melalui jet pribadi mengingat waktunya sangat ketat. Sejauh ini, tidak ada pesawat komersial yang mampu memenuhi jadwal penerbangan seperti itu.
Selain jaraknya yang mencapai 8.161 kilometer, kece patan rata-rata pesawat sipil ialah 878-926 kilometer per jam. Bukan pertama kali PrivateFly melakukan promosi spektakuler ini. Pada Tahun Baru 2015, PrivateFly merayakan pergantian tahun dua kali dengan menerbangkan 18 orang dari Sydney ke Los Angeles (AS). Jika Hawaii terpaut 21 jam di belakang Sydney, LA tertinggal 19 jam dari kota paling populer di Australia tersebut.
“Penerbangan memakai Gulfstream G650 dan penumbang sampai di LA dengan masa terbang 11 jam. Dengan delapan jam menuju pergantian tahun, penumpang memiliki pengalaman luar biasa dalam merayakan Tahun Baru,” ujar Direktur Marketing PrivateFly Carol Cork.
Saat itu harga dibanderol Rp2,4 miliar. Harga tersebut ter masuk semua akomodasi darat dan makan malam di restoran mewah di Sydney dan LA. (Muh Shamil)
Jika biasanya masyarakat umum merayakan pergantian tahun sekali, pelanggan Private Fly bisa berpesta dua kali. Syaratnya, rogoh kocek Anda senilai USD290.000 (Rp3,9 miliar)! Kedengarannya mungkin seperti film petualangan fiksi ilmiah, tapi hal itu memungkinkan.
Penumpang jet pribadi PrivateFly akan memulai malam Tahun Baru pertama di Sydney, Australia dan kembali menguap selamat tinggal pada 2017 di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS). Sydney merupakan salah satu kota yang paling awal menyambut kedatangan Tahun Baru.
Zona waktu antara Sydney dan Honolulu terpaut 21 jam. Dengan perencanaan waktu yang tepat, perjalanan antara dua kota itu dapat mengantarkan penumpang kembali ke tahun 2017, mengingat rotasi bumi hanya 1,6 kilometer per jam. Pesawat akan terbang ke arah timur hingga menyeberangi Garis Waktu Internasional.
Kepala Pemasaran PrivateFly Carol Cork menga takan, perayaan Tahun Baru di dua lokasi merupakan cara maksimal untuk menikmati Tahun Baru. “Kita dapat mengulang waktu pesta perayaan Tahun Baru di dua kota yang indah,” katanya.
Setelah puas berpesta di pusat kota Sydney, termasuk menyaksikan kembang api di Opera House dan makan malam di The Dining Room, Park Hyatt Sydney, pelanggan PrivateFly akan dibawa ke Bandara Sydney Kingsfor Smith yang hanya berjarak 12 kilometer. Bandara itu dibuka 24 jam untuk jet pribadi.
Tanpa ada antrean, mereka lantas boarding ke dalam pesawat Gulfstream G650ER yang siap di bandara utama Sydney itu. Pesawat G650ER akan lepas landas pukul 02.00, 1 Januari 2018, waktu Sydney dan menuju Honolulu, Hawaii.
Dengan kecepatan mencapai Mach 0,9, hampir menyamai kecepatan suara, pesawat itu dapat mengantarkan penumpangnya selama 9 jam 40 menit tanpa harus transit. Para penumpang dipastikan tidak akan merasa bosan sebab PrivateFly sudah menyiapkan pesta meriah di udara.
Pihak PrivateFly akan menyediakan makanan dan minuman berkelas seperti koleksi sampanye dan wine dari beberapa negara. PrivateFly juga siap menawarkan gaya pesta VIP dan VVIP seperti di kota besar. Luas kabin di dalam pesawat juga terbilang besar. Didalamnya ada kamar tidur mewah master suite, lemari pakaian, dan cermin.
Kursinya ergonomis dan dapat dibaringkan. Tekanan di dalam kabin juga rendah sehingga meminimalisasi terjadinya jetlag. Selain itu, suhu dan sinar lampu dapat diatur sesuka hati. Setelah terbang selama hampir 10 jam, penumpang G650ER akan tiba di Honolulu pada 31 Desember 2017 pukul 15.40 waktu setempat. Artinya, mereka akan kembali melalui malam Tahun Baru kedua. Hawaii yang terkenal akan keindahan pantainya juga menawarkan berbagai fasilitas yang memanjakan dan unik.
“Harga tiket satu kali perjalanan Sydney-Honolulu ialah USD290.000 (Rp3,9 miliar) atau USD22.300 (Rp302,3 juta) per orang jika sekelompok penumpang (maksimal 13 orang) melakukan perjalanan penerbangan secara bersamasama,” imbuh Manajer Tim Penerbangan PrivateFly Matt Barber di situs blog.privatefly.com.
Pengalaman penerbangan unik ini hanya bisa dilakukan melalui jet pribadi mengingat waktunya sangat ketat. Sejauh ini, tidak ada pesawat komersial yang mampu memenuhi jadwal penerbangan seperti itu.
Selain jaraknya yang mencapai 8.161 kilometer, kece patan rata-rata pesawat sipil ialah 878-926 kilometer per jam. Bukan pertama kali PrivateFly melakukan promosi spektakuler ini. Pada Tahun Baru 2015, PrivateFly merayakan pergantian tahun dua kali dengan menerbangkan 18 orang dari Sydney ke Los Angeles (AS). Jika Hawaii terpaut 21 jam di belakang Sydney, LA tertinggal 19 jam dari kota paling populer di Australia tersebut.
“Penerbangan memakai Gulfstream G650 dan penumbang sampai di LA dengan masa terbang 11 jam. Dengan delapan jam menuju pergantian tahun, penumpang memiliki pengalaman luar biasa dalam merayakan Tahun Baru,” ujar Direktur Marketing PrivateFly Carol Cork.
Saat itu harga dibanderol Rp2,4 miliar. Harga tersebut ter masuk semua akomodasi darat dan makan malam di restoran mewah di Sydney dan LA. (Muh Shamil)
(nfl)