Perjalanan Dinas Luar Kota Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan
A
A
A
JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa perjalanan dinas luar kota atau pergi dalam waktu cukup lama untuk urusan bisnis bisa menyebabkan dampak buruk pada kesehatan pekerja. Para pekerja ini cenderung mengalami gejala kecemasan dan depresi.
"Meskipun perjalanan bisnis dapat dilihat sebagai keuntungan kerja dan dapat menyebabkan kemajuan pekerjaan, ada literatur yang berkembang yang menunjukkan bahwa perjalanan bisnis yang luas dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang terkait dengan faktor gaya hidup," ujar Associate Professor dari Columbia University, Andrew Rundle.
Dilansir dari Indian Express, fakta lainnya, penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perilaku buruk dan kesehatan mental meningkat secara signifikan. Sementara, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perjalanan bisnis yang memicu indeks massa tubuh yang lebih tinggi, obesitas, hingga tekanan darah tinggi.
Peneliti mencatat kesehatan dari 18.328 pekerja yang menjalani penilaian kesehatan pada tahun 2015 melalui program manfaat kerja kesehatan perusahaan. Hasilnya ditemukan bahwa kecemasan tingkat ringan atau parah atau gejala depresi kerap terjadi pada karyawan.
"Perusahaan dan karyawan harus mempertimbangkan pendekatan baru untuk memperbaiki kesehatan karyawan selama perjalanan bisnis yang melampaui praktik kesehatan perjalanan yang khas dalam memberikan imunisasi dan layanan evakuasi medis," kata dia.
"Meskipun perjalanan bisnis dapat dilihat sebagai keuntungan kerja dan dapat menyebabkan kemajuan pekerjaan, ada literatur yang berkembang yang menunjukkan bahwa perjalanan bisnis yang luas dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang terkait dengan faktor gaya hidup," ujar Associate Professor dari Columbia University, Andrew Rundle.
Dilansir dari Indian Express, fakta lainnya, penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perilaku buruk dan kesehatan mental meningkat secara signifikan. Sementara, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perjalanan bisnis yang memicu indeks massa tubuh yang lebih tinggi, obesitas, hingga tekanan darah tinggi.
Peneliti mencatat kesehatan dari 18.328 pekerja yang menjalani penilaian kesehatan pada tahun 2015 melalui program manfaat kerja kesehatan perusahaan. Hasilnya ditemukan bahwa kecemasan tingkat ringan atau parah atau gejala depresi kerap terjadi pada karyawan.
"Perusahaan dan karyawan harus mempertimbangkan pendekatan baru untuk memperbaiki kesehatan karyawan selama perjalanan bisnis yang melampaui praktik kesehatan perjalanan yang khas dalam memberikan imunisasi dan layanan evakuasi medis," kata dia.
(alv)