Waspada Pecah Ketuban Dini

Senin, 15 Januari 2018 - 08:58 WIB
Waspada Pecah Ketuban...
Waspada Pecah Ketuban Dini
A A A
JAKARTA - Kehamilan seharusnya 90% berlangsung normal dan jarang terkait keluhan penyakit. Jikapun terjadi, maka ini berarti ibu hamil kurang informasi ataupun kurang persiapan kehamilan.

Keluhan umum yang dirasakan ibu hamil seperti sakit pinggang maupun berat badan bertambah sehingga nafas sesak misalnya, masih normal. Namun ada beberapa kondisi kesehatan yang harus diperhatikan ibu hamil seperti ketuban pecah sebelum waktunya. Ada beragam pemicu kantung ketuban pecah dini. Antara lain trauma misalnya karena kecelakaan saat berkendara, mengalami stres atau sering merokok selama kehamilan, hingga pre-eklampsia atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama masa kehamilan.

“Banyak penyebabnya, tapi kasus ini paling banyak diakibatkan oleh Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK pada ibu hamil meningkat risikonya. Ini artinya ibu hamil harus kontrol teratur,” jelas dr. John Arianto Sondakh, Sp.OG dari Brawijaya Women & Children Hospital Bojongsari, Sawangan, Depok dalam pembukaan rumah sakit itu belum lama ini.

Ketuban pecah sudah pasti meningkatkan risiko lahir prematur, bayi juga berpeluang mengalami gangguan napas, yang akhirnya memengaruhi tumbuh kembang bayi. ISK adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. ISK dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, karena tubuh wanita memiliki saluran uretra yang lebih pendek, maka wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih.

ISK bisa bersifat ringan hingga berat, pada kasus berat ibu hamil akan mengeluh sakit pinggang disertai nyeri, “Itu berarti infeksinya sudah naik ke ginjal,” ujar dr. John. Disamping ISK kondisi lain yang memicu ketuban pecah dini adalah masalah gigi yang disebut periodontitis. Acap kali karena alasan mual, ibu hamil enggan menggosok gigi. Seperti Adianti misalnya, wanita karier ini mengaku jarang menyikat gigi ketika kehamilan trimester pertama dan kedua, “rasanya masukin sikat gigi saja ke mulut sudah bikin mual banget, akhirnya saya berkumur pakai mouthwash saja,” kenang ibu satu anak ini.

Rupanya ketika mengeluh sakit gigi ia diberitahu dokter bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil sangatlah krusial. “Sebab bisa memicu ketuban pecah dini jika ada masalah di gigi yang tidak ditangani kata dokter gigi saya,” kata Adianti. Ya, gigi berlubang yang terinfeksi akan mengeluarkan bakteri yang mempengaruhi enzim di selaput ketuban. Enzim yang terpengaruh itu nantinya bakal mengikis selaput ketuban sehingga pecah sebelum waktunya tanpa didahului dengan kontraksi ataupun dengan kontraksi.

Maka itu penting bagi setiap ibu hamil memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya guna mengetahui apakah giginya berlubang atau ada keluhan lain. Jika iya, maka sebaiknya harus segera diatasi agar tidak mempengaruhi kesehatan bayi maupun ibu nantinya. Dikatakan Amira Gamis, Direktur Utama Brawijaya Healthcare, rumah sakit tersebut memiliki healing ambience atau suasana yang jauh dari citra seram.

“Sebab bagi kami kenyamanan pasien adalah salah satu kunci dari kesembuhan. Tim kami juga siap melayani semua kebutuhan personalize dari pasien dan keluarga selama 24 jam,” kata Amira.

Sementara itu dalam pidatonya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan menekankan pentingnya menekan angka kematian ibu serta angka kematian bayi. Ia juga menyatakan, kebiasaan hidup sehat sejatinya amat memengaruhi derajat kesehatan masyarakat. “Layanan kesehatan hanya berpengaruh 20% terhadap derajat kesehatan masyarakat. Selebihnya justru dari lingkungan sehat dan kebiasaan hidup sehat. Ini sesuai dengan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat yang digaungkan pemerintah,” tutur Aher.

Ke depan, lanjutnya, jika status kesehatan masyarakat semakin tinggi maka kunjungan ke rumah sakit bukan hanya untuk berobat melainkan pemeriksaan kesehatan. “Tapi sepanjang lingkungan belum bersih dan perilaku hidup belum sehat maka sulit untuk mewujudkannya,” pungkas Aher. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0685 seconds (0.1#10.140)