Sehatkah Konsumsi Mi Instan Saat Berada di Pengungsian?

Selasa, 06 Februari 2018 - 14:30 WIB
Sehatkah Konsumsi Mi...
Sehatkah Konsumsi Mi Instan Saat Berada di Pengungsian?
A A A
JAKARTA - Mi instan kerap menjadi alternatif pangan para pengungsi di kala banjir melanda. Selain rasanya yang lezat, makanan ini dipilih lantaran mudah dibuat. Karena itu, tak heran jika mi instan dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para pengungsi.

Namun, sehatkah mengonsumsi mi instan saat mengungsi? Spesialis gizi klinik, dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK menjelaskan, mi instan mengandung karbohidrat yang dapat dimanfaatkan sebagai tenaga. Namun, tubuh tak hanya membutuhkan karbohidrat tapi juga lemak dan protein.

“Untuk memenuhi kandungan tersebut, bisa memasak mi instan dengan menambahkan telur dan sayuran. Semua harus dimasak menggunakan air yang bersih,” tutur Fiastuti.

Sementara konsumsi karbohidrat berlebihan dapat menyebabkan kegemukan. Karena kandungan gizi yang kurang, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo pun menyarankan tidak mengonsumsi mi instan setiap hari.

Pada dasarnya, tubuh memerlukan 65% karbohidrat, 15% protein dan 30% lemak. "Saya tidak menganjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, karena isinya karbohidrat aja. Gizinya kurang. Jadi kurang sehat. Sekali-kali buat ganjel itu boleh," papar Prof Aru.

Selain itu, satu bungkus mi instan mengandung kalori yang relatif rendah yakni 142 kalori per 100 gram. Bumbu mi instan juga mengandung natrium yang tinggi sehingga bumbu mi instan tidak dianjurkan digunakan seluruhnya.

"Di dalam bumbu mi instan itu terkandung 75% natrium yang dibutuhkan tubuh selama sehari. Bila dikonsumi terus menerus, risiko terkena hipertensi di kemudian hari jadi semakin tinggi," ujar praktisi gizi klinik dan olahraga, Rita Ramayulis.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5667 seconds (0.1#10.140)