Review Film Eiffel Im In Love 2: Nostalgia Cinta Adit dan Tita

Selasa, 13 Februari 2018 - 02:04 WIB
Review Film Eiffel Im...
Review Film Eiffel Im In Love 2: Nostalgia Cinta Adit dan Tita
A A A
JAKARTA - Soraya Intercine Films merilis kembali film romantis remaja Eiffel I'm in Love 2. Sekuler film romantic ini akan hadir pada 14 Februari mendatang.

Film yang pernah sukses pada 2003 ini masih menceritakan kisah lanjutan Adit yang dibintangi Samuel Rizal dan Tita yang dimainkan Shandy Aulia.

Pada film berdurasi 2 jam 15 menit itu, diawali dengan Tita yang menjadi bridesmaid di sebuah pernikahan temannya. Di acara inilah Tita bertemu dengan beberapa teman saat dibangku sekolah menengah atas.

Dia pun mendapat pertanyaan soal menikah, mengingat usianya sudah 27 tahun . Sayang, pertanyaan itu masih belum bisa dijawab Tita yang masih menjalani hubungan jarak jauh selama 12 tahun bersama Adit.

Tita pun mulai gelisah karena Adit tidak kunjung melamarnya. Apalagi, Adit dan Tita mulai memiliki pekerjaan baru, di mana Adit menjadi arsitek dan Tita sebagai dokter hewan.

Keduanya hanya melakukan komunikasi dengan menggunakan telepon seluler dikarenakan jarak tempat Jakarta dan Paris. Menariknya, di film ini ada tokoh baru yang bernama Adam (Marthino Lio) yang menjadi sahabat pria terbaik dari Tita yang tentunya akan menjadi bumbu kecemburuan dari Adit.

Tidak sampai situ, kabar baik pun didapatkan Tita . Keluarga yang terdiri dari Helmi Yahya sebagai Ayah Tita, Hilda sebagai Ibu Tita, Nadhia Saphira sebagai Uni yang sekarang menjadi Kakak Ipar Tita dan, Tommy Kurniawan sebagai Abang Tita akan pindah ke Paris selama satu tahun.

Hal ini dikarenakan keluarga Tita akan mengurusi restoran Indonesia yang pernah bekerja sama dengan almarhum dari Bapak Adit diperankan mendiang Dedi Petet. Tentunya ini akan mengakhiri hubungan jarak jauh yang dilakoni Tita dan Adit.

Tita pun tidak sabar untuk bisa bertemu dengan Adit yang tinggal di Paris. Pertemuan keduanya pun masih sama saat dua belas tahun lalu.
Diawali pertengkaran khas Tita dan Adit pun tidak akan berbeda saat keduanya masih duduk di bangku sekolah atas serta keingintahuan satu sama lain antara Tita dan Adit masih tetap terlihat di dalam poster tersebut.

Sang sutradara Rizal Mantovani nampaknya berhasil membuat penonton merasa akrab dengan dua karakter tersebut. Penonton seakan dibawa kembali mengenang saat Tita dan Adit pendekatan, mulai dari cara Adit kembali memberi kejutan dan meluluhkan hati Tita hingga pola tingkah Tita yang benci, tapi cinta kepada Adit.

Nostalgia ini membuat film terasa hidup dan mengalir dengan kisah cinta yang dihadirkan. Selain itu, banyak menampilkan latar belakang kota Paris yang membuat film ini lebih berbeda dibangingkan sebelumnya.

Lantas apakah kisah cinta Adit dan Tita berlanjut ke pelaminan? Atau Tita memilih tambatan pria lainnya?
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5823 seconds (0.1#10.140)