Indonesia, Negara Kedua Sumber Wisatawan Terbesar ke Singapura
A
A
A
JAKARTA - Indonesia tercatat menjadi negara sumber wisatawan terbanyak kedua yang mengunjungi Singapura. Pada tahun 2017, jumlah pengunjung dari Indonesia meningkat 2% menjadi 2.954.000 orang. Umumnya, wisatawan berasal dari Jakarta.
"Jakarta masih terus menjadi sumber kedatangan pengunjung terbanyak, meskipun sebagian besar kota-kota di luar Jakarta mengalami pertumbuhan yang lebih besar di tahun 2017. Memanfaatkan potensi pertumbuhan di kota-kota di luar Jakarta akan tetap menjadi salah satu fokus utama kami di tahun 2018,” tutur Area Director Singapore Tourism Board (STB) Indonesia, Raymond Lim saat Media & Trade Gathering, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Lim menjelaskan, tren berlayar (cruising) dari Singapura menuju negara Asia Tengara lainnya tengah menjadi tren baru bagi wisatawan yang berlibur ke Negara Singa tersebut. Tren ini juga tengah digandrungi wisatawan Indonesia dan dari pasar sumber wisatawan utama lainnya.
“Tren ini akan berlanjut sampai tahun 2018. Berdasarkan hal inilah, sebuah skema Cruise Development Fund yang baru diluncurkan untuk mendorong pemasaran paket pelayaran dan mendorong wisatawan untuk singgah di Singapura sebelum dan sesudah berlayar,“ papar dia.
Sedangkan perjalanan grup untuk keperluan meeting dan incentives yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia ke Singapura menjadi jenis kunjungan yang banyak dilakukan wisatawan Indonesia. Jenis kunjungan ini pun mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2017.
"Kecenderungan kelompok meeting dan incentive memilih untuk berlayar dari Singapura untuk mendapatkan pengalam perjalanan insentif yang berbeda juga semakin meningkat," ujarnya.
Penerimaan pariwisata dan kedatangan pengunjung ke Singapura di tahun 2017 mencapai jumlah tertinggi untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Penerimaan pariwisata tercatat meningkat sebesar 3,9% menjadi 26,8 miliar dolar Singapura dari tahun sebelumnya.
Sementara untuk kedatangan pengunjung dari 6,2% menjadi 17,4 juta orang. Hal ini berkat pertumbuhan jumlah pengunjung dari 10 pasar wisatawan, yaitu China, Indonesia, India, Malausia, Australia, Jepang, Filipina, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Vietnam.
"Sumber wisatawan utama dan jumlah kedatangan pengunjung ke Singapura yang semakin meningkat dari pasar-pasar yang memiliki daya beli tinggi seperti China, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Inggris," ujar Lim.
Singapura dinilai mampu menjadi destinasi favorit lantaran negara ini dapat mewujudkan semua mimpi wisatawan sesuai dengan brand mereka yaitu Passion Made Possible. Mulai dari sebagai pecinta kuliner (foodie), penjelajah (explorer) dan pencinta belanja (collector).
Selain itu, wisatawan juga dapat mewujudkan passion mereka sebagai pemburu aksi (action seeker), penyuka sosialisasi (socializer) hingga penggiat seni (culture shaper). Hal ini terbukti melalui seniman asal Indonesia, Bunga Fatia dan Karina Deagusta, pelukis mural yang telah mewujudkan mimpinya dengan mengerjakan sebuah proyek bersama seniman mural asal Singapura, Ceno.
"Brand ini ingin menyentuh audiens kita secara lebih dalam dari sisi emosional. Kami ingin wisatawan datang ke Singapura bukan untuk sekadar foto-foto atau belanja saja, tetapi untuk mengejar dan memenuhi passion mereka," kata Lim.
"Jakarta masih terus menjadi sumber kedatangan pengunjung terbanyak, meskipun sebagian besar kota-kota di luar Jakarta mengalami pertumbuhan yang lebih besar di tahun 2017. Memanfaatkan potensi pertumbuhan di kota-kota di luar Jakarta akan tetap menjadi salah satu fokus utama kami di tahun 2018,” tutur Area Director Singapore Tourism Board (STB) Indonesia, Raymond Lim saat Media & Trade Gathering, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Lim menjelaskan, tren berlayar (cruising) dari Singapura menuju negara Asia Tengara lainnya tengah menjadi tren baru bagi wisatawan yang berlibur ke Negara Singa tersebut. Tren ini juga tengah digandrungi wisatawan Indonesia dan dari pasar sumber wisatawan utama lainnya.
“Tren ini akan berlanjut sampai tahun 2018. Berdasarkan hal inilah, sebuah skema Cruise Development Fund yang baru diluncurkan untuk mendorong pemasaran paket pelayaran dan mendorong wisatawan untuk singgah di Singapura sebelum dan sesudah berlayar,“ papar dia.
Sedangkan perjalanan grup untuk keperluan meeting dan incentives yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia ke Singapura menjadi jenis kunjungan yang banyak dilakukan wisatawan Indonesia. Jenis kunjungan ini pun mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2017.
"Kecenderungan kelompok meeting dan incentive memilih untuk berlayar dari Singapura untuk mendapatkan pengalam perjalanan insentif yang berbeda juga semakin meningkat," ujarnya.
Penerimaan pariwisata dan kedatangan pengunjung ke Singapura di tahun 2017 mencapai jumlah tertinggi untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Penerimaan pariwisata tercatat meningkat sebesar 3,9% menjadi 26,8 miliar dolar Singapura dari tahun sebelumnya.
Sementara untuk kedatangan pengunjung dari 6,2% menjadi 17,4 juta orang. Hal ini berkat pertumbuhan jumlah pengunjung dari 10 pasar wisatawan, yaitu China, Indonesia, India, Malausia, Australia, Jepang, Filipina, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Vietnam.
"Sumber wisatawan utama dan jumlah kedatangan pengunjung ke Singapura yang semakin meningkat dari pasar-pasar yang memiliki daya beli tinggi seperti China, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Inggris," ujar Lim.
Singapura dinilai mampu menjadi destinasi favorit lantaran negara ini dapat mewujudkan semua mimpi wisatawan sesuai dengan brand mereka yaitu Passion Made Possible. Mulai dari sebagai pecinta kuliner (foodie), penjelajah (explorer) dan pencinta belanja (collector).
Selain itu, wisatawan juga dapat mewujudkan passion mereka sebagai pemburu aksi (action seeker), penyuka sosialisasi (socializer) hingga penggiat seni (culture shaper). Hal ini terbukti melalui seniman asal Indonesia, Bunga Fatia dan Karina Deagusta, pelukis mural yang telah mewujudkan mimpinya dengan mengerjakan sebuah proyek bersama seniman mural asal Singapura, Ceno.
"Brand ini ingin menyentuh audiens kita secara lebih dalam dari sisi emosional. Kami ingin wisatawan datang ke Singapura bukan untuk sekadar foto-foto atau belanja saja, tetapi untuk mengejar dan memenuhi passion mereka," kata Lim.
(alv)