Perempuan Rawan Terkena Stroke

Kamis, 15 Februari 2018 - 15:35 WIB
Perempuan Rawan Terkena Stroke
Perempuan Rawan Terkena Stroke
A A A
JAKARTA - Sebuah studi baru menunjukkan faktor risiko stroke yang unik bagi perempuan. Di Amerika, angka kejadian stroke lebih banyak diderita perempuan daripada pria.

Data World Health Organization (WHO) 2012 menunjukkan, sekitar 31% dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskular, 7,4 juta disebabkan penyakit jantung koroner dan 6,7 juta disebabkan stroke. Stroke dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang akan menurunkan status kesehatan dan kualitas hidup penderita. Di samping itu, akan menambah beban biaya kesehatan yang ditanggung keluarga dan negara.

Stroke adalah gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan penyakit pembuluh darah otak, bukan sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan gangguan peredaran darah otak nontraumatik.

Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. “Banyak orang tidak menyadari bahwa perempuan menderita stroke lebih sering daripada pria dan angka kematian jauh lebih tinggi di kalangan wanita,” kata penulis studi, Dr Kathryn Rexrode, dilansir WebMD.

Dia menambahkan, studi ini mencoba lebih memahami kerentanan terjadinya stroke pada perempuan. “Sebagai perempuan, mereka jauh lebih mungkin memiliki stroke sebagai manifestasi pertama penyakit kardiovaskular daripada serangan jantung,” ucap dr Kathryn dari Women’s Hospital di Boston, Amerika.

Menurutnya, ada beberapa faktor mengapa lebih banyak wanita memiliki stroke daripada pria. “Faktor apa yang berkontribusi dan tidak proporsional meningkatkan risiko perempuan? Saat ini stroke memengaruhi 55.000 perempuan lebih banyak daripada pria setiap tahun di Amerika Serikat. Ini adalah penyebab utama kecacatan dan penyebab utama kematian ketiga pada wanita,” ucap dr Kathryn.

Dia memberikan beberapa faktor yang bisa menimbulkan kejadian stroke bagi perempuan, di antaranya menstruasi sebelum usia 10 tahun, menopause sebelum usia 45, Tingkat rendah hormon dehydroepiandrosterone(DHEAS), dan penggunaan pil KB.

“Riwayat komplikasi kehamilan juga dapat mengindikasikan risiko stroke yang lebih tinggi. Masalah ini meliputi diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi selama atau segera setelah kehamilan,” papar Dr Kathryn.

Dia menuturkan, beberapa faktor risiko tersebut biasa terjadi, dan para peneliti menekankan bahwa hanya sedikit wanita yang memiliki satu atau lebih yang menderita stroke. (Iman Firmansyah)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4911 seconds (0.1#10.140)