Denada Meriahkan Perayaan Imlek di Klenteng Sam Po Kong, Semarang
A
A
A
SEMARANG - Puncak peringatan tahun baru China atau Imlek di Klenteng Sam Po Kong berlangsung meriah. Berbagai pertunjukan disuguhkan untuk masyarakat umum, diantaranya Band Mandarin, Reog Ponorogo, Modern Dance, Barongsai, Tari Gambang Semarang, Drumblek, Rampak Buto, Angklung Kreajos dan lainnya.
Dalam perayaan Imlek di Sam Poo Kong itu, hadir Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Sekda Jawa Tengah Sri Puryono dan Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setiabudi, dan beberapa pejabat lain di Jawa Tengah maupun Kota Semarang.
Puncaknya, masyarakat juga dihibur dengan penampilan artis Denada. Denanda yang mengenakan pakaian serba merah itu, menghibur pengunjung klenteng Sam Po Kong. Denada sempat mengajak para pengunjung untuk bernyanyi bersama sama menyanyikan lagu Gethuk dan sejumlah lagu lainnya.
"Kita bersahutan ya. Anda cukup bilang ‘Gethuk’, nanti saya sambung terusannya. Terus dilanjut lagi ‘yen ra pethuk’, saya lanjutin lagi," ajaknya.
Denada mengaku, baru pertama kali manggung di Kota Semarang dan tidak menyangka sambutan dari masyarakat begitu luar biasa.
Perayaan Imlek di Sam Poo Kong terlihat sangat meriah. Selain karena adanya Denada, pengisi acara juga lebih variatif dengan menggabungkan konsep kesenian Jawa dan Tionghoa.
Direktur Operasional Kelenteng Agung Sam Poo Kong, Mulyadi Setya Kusuma mengatakan pihaknya sengaja memberikan banyak hiburan untuk merayakan tahun baru imlek. "Kami sengaja mendatangkan arti agar perayaan Imlek pada 2018 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Dia mengaku, pesta budaya tersebut tidak hanya untuk masyarakat keturunan tionghua, tapi juga untuk masyarakat luas. "Pesta budaya ini digelar dengan menampilkan pertunjukan yang merupakan kesenian dan kebudayaan Jawa. Dengan adanya akulturasi budaya ini, menunjukan keberagaman yang ada di Kota Semarang," ucapnya.
Dalam perayaan Imlek di Sam Poo Kong itu, hadir Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Sekda Jawa Tengah Sri Puryono dan Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setiabudi, dan beberapa pejabat lain di Jawa Tengah maupun Kota Semarang.
Puncaknya, masyarakat juga dihibur dengan penampilan artis Denada. Denanda yang mengenakan pakaian serba merah itu, menghibur pengunjung klenteng Sam Po Kong. Denada sempat mengajak para pengunjung untuk bernyanyi bersama sama menyanyikan lagu Gethuk dan sejumlah lagu lainnya.
"Kita bersahutan ya. Anda cukup bilang ‘Gethuk’, nanti saya sambung terusannya. Terus dilanjut lagi ‘yen ra pethuk’, saya lanjutin lagi," ajaknya.
Denada mengaku, baru pertama kali manggung di Kota Semarang dan tidak menyangka sambutan dari masyarakat begitu luar biasa.
Perayaan Imlek di Sam Poo Kong terlihat sangat meriah. Selain karena adanya Denada, pengisi acara juga lebih variatif dengan menggabungkan konsep kesenian Jawa dan Tionghoa.
Direktur Operasional Kelenteng Agung Sam Poo Kong, Mulyadi Setya Kusuma mengatakan pihaknya sengaja memberikan banyak hiburan untuk merayakan tahun baru imlek. "Kami sengaja mendatangkan arti agar perayaan Imlek pada 2018 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Dia mengaku, pesta budaya tersebut tidak hanya untuk masyarakat keturunan tionghua, tapi juga untuk masyarakat luas. "Pesta budaya ini digelar dengan menampilkan pertunjukan yang merupakan kesenian dan kebudayaan Jawa. Dengan adanya akulturasi budaya ini, menunjukan keberagaman yang ada di Kota Semarang," ucapnya.
(alv)