Stella McCartney, Desainer Ternama Asal Inggris
A
A
A
STELLA McCartney dikenal sebagai desainer ternama asal Inggris. Dengan karyanya, anak musisi Paul McCartney ini berhasil meraih kesuksesan komersial secara global.
Perempuan yang bernama lengkap Stella Nina McCartney ini lahir di Lambeth, London, Inggris pada 13 September 1971. Dia adalah anak kedua dari Paul McCartney dan fotografer Amerika, Linda McCartney. Sejak kecil, Stella sudah tertarik untuk mendesain pakaian. Pada usia 13 tahun, dia sudah membuat pakaiannya sendiri. "Saat saya 13 tahun, saya sudah merancang jaket pertama saya," ujar Stella, seperti dilansir Dailymail.co.uk.
Tiga tahun kemudian ia memutuskan untuk magang di Christian Lacroix, setelah menyelesaikan pendidikannya di Central Saint Martins dan Ravensbourne College. Di Christian Lacroix, dia belajar mengerjakan koleksi haute couture pertamanya. Dia juga belajar di Ravensbourne College of Design and Communication. Lalu berlanjut menempuh pendidikan fashion design di Central Saint Martins pada awal 1990-an. "Saya lulus pada 1995. Koleksi kelulusan saya diperagakan oleh Naomi Campbell, Yasmin Le Bon, dan Kate Moss," sebut Stella.
Koleksi kelulusan ini menjadi tonggak karier bagi Stella memasuki industri fashion. Berkat para supermodel yang memperagakan rancangannya dan lagu pengiring berjudul Stella May Day yang merupakan ciptaan sang ayah Paul Mc Cartney, Stella mendapatkan publisitas yang cukup banyak. Acara kelulusan ini bahkan menjadi berita utama di media-media di Inggris kala itu. Seluruh koleksi perdana Stella waktu itu dijual ke Tokyo dan sebuah butik di London. Desainnya dilisensikan kepada Browns, Joseph, Bergdorf Goodman, dan Neiman Marcus.
Stella dikenal dengan garis rancangan yang simpel dan normcore (antifashion). Ia juga terkenal dengan potongannya yang rapi, mewah, dan terkesan sporty. Berkat gaya desain tersebut, dia mendapat tawaran untuk menjadi direktur kreatif rumah mode Paris Chloe pada Maret 1997. Stella diharapkan dapat menggantikan dan mengikuti jejak sukses Karl Lagerfeld. Namun, skeptisisme justru datang dari Karl yang menyebut Stella memanfaatkan popularitas ayahnya.
"Chloe seharusnya mengambil nama besar, sayangnya musik, bukan mode. Mari berharap dia sama berbakatnya seperti ayahnya," ujar Karl.
Skeptisisme tersebut tidak menurunkan mental Stella. Dengan desainnya, ia justru berhasil mendongkrak penjualan brand tersebut dan meraih kesuksesan komersial. Saat bekerja di Chloe, Stella dibantu teman sekaligus asistennya, Phoebe Philo. Phoebe Philo kemudian menggantikannya sebagai direktur kreatif dan Stella pun memberanikan diri untuk meluncurkan label atas namanya sendiri pada 2001. Dalam hal ini, ia bekerja sama dengan Gucci Group dan menunjukkan koleksi pertamanya di Paris.
"Di Gucci Group, saya telah menemukan pasangan dengan keterampilan yang diperlukan untuk membuat bisnis ini sukses. Saya selalu ingin memulai label sendiri dan saya merasa siap menghadapi tantangan ini," kata Stella.
Saat ini Stella mengoperasikan 17 toko di lokasi mewah, termasuk Soho Manhattan, Mayfair London, LA's West Hollywood, Palais Royal Paris, Passeig de Gracia, dan Milan Barcelona. "Baru-baru ini saya membuka toko di Roma, Miami, dan Houston," ujar Stella. Koleksi Stella McCartney sekarang didistribusikan di lebih dari 50 negara. Ia bekerja sama dengan 600 perusahaan grosir, termasuk toko-toko khusus dan department store.
Pada 2004 Stella adalah perancang busana untuk Madonna's Re-Invention Tour, tur musim panas Annie Lennox. Dia juga merancang kostum Gwyneth Paltrow dan Jude Law untuk film Sky Captain dan The World of Tomorrow. Ia juga sukses melakukan kolaborasi dengan brand ternama seperti Adidas, H&M, dan LeSportsac.
Kesuksesan ini membawanya meraih beberapa penghargaan. Penghargaan tersebut di antaranya VH1/Vogue Designer of the Year pada tahun 2000 di New York dan Designer of the Year di British Style Awards pada 2007. Lalu Glamourís Woman of the Year pada tahun 2009 dan penghargaan Order of the British Empire pada 2012. Pada Februari 2013 dia dinilai sebagai salah satu dari 100 perempuan paling kuat di Inggris oleh Woman's Hour di BBC Radio 4.
Perempuan yang bernama lengkap Stella Nina McCartney ini lahir di Lambeth, London, Inggris pada 13 September 1971. Dia adalah anak kedua dari Paul McCartney dan fotografer Amerika, Linda McCartney. Sejak kecil, Stella sudah tertarik untuk mendesain pakaian. Pada usia 13 tahun, dia sudah membuat pakaiannya sendiri. "Saat saya 13 tahun, saya sudah merancang jaket pertama saya," ujar Stella, seperti dilansir Dailymail.co.uk.
Tiga tahun kemudian ia memutuskan untuk magang di Christian Lacroix, setelah menyelesaikan pendidikannya di Central Saint Martins dan Ravensbourne College. Di Christian Lacroix, dia belajar mengerjakan koleksi haute couture pertamanya. Dia juga belajar di Ravensbourne College of Design and Communication. Lalu berlanjut menempuh pendidikan fashion design di Central Saint Martins pada awal 1990-an. "Saya lulus pada 1995. Koleksi kelulusan saya diperagakan oleh Naomi Campbell, Yasmin Le Bon, dan Kate Moss," sebut Stella.
Koleksi kelulusan ini menjadi tonggak karier bagi Stella memasuki industri fashion. Berkat para supermodel yang memperagakan rancangannya dan lagu pengiring berjudul Stella May Day yang merupakan ciptaan sang ayah Paul Mc Cartney, Stella mendapatkan publisitas yang cukup banyak. Acara kelulusan ini bahkan menjadi berita utama di media-media di Inggris kala itu. Seluruh koleksi perdana Stella waktu itu dijual ke Tokyo dan sebuah butik di London. Desainnya dilisensikan kepada Browns, Joseph, Bergdorf Goodman, dan Neiman Marcus.
Stella dikenal dengan garis rancangan yang simpel dan normcore (antifashion). Ia juga terkenal dengan potongannya yang rapi, mewah, dan terkesan sporty. Berkat gaya desain tersebut, dia mendapat tawaran untuk menjadi direktur kreatif rumah mode Paris Chloe pada Maret 1997. Stella diharapkan dapat menggantikan dan mengikuti jejak sukses Karl Lagerfeld. Namun, skeptisisme justru datang dari Karl yang menyebut Stella memanfaatkan popularitas ayahnya.
"Chloe seharusnya mengambil nama besar, sayangnya musik, bukan mode. Mari berharap dia sama berbakatnya seperti ayahnya," ujar Karl.
Skeptisisme tersebut tidak menurunkan mental Stella. Dengan desainnya, ia justru berhasil mendongkrak penjualan brand tersebut dan meraih kesuksesan komersial. Saat bekerja di Chloe, Stella dibantu teman sekaligus asistennya, Phoebe Philo. Phoebe Philo kemudian menggantikannya sebagai direktur kreatif dan Stella pun memberanikan diri untuk meluncurkan label atas namanya sendiri pada 2001. Dalam hal ini, ia bekerja sama dengan Gucci Group dan menunjukkan koleksi pertamanya di Paris.
"Di Gucci Group, saya telah menemukan pasangan dengan keterampilan yang diperlukan untuk membuat bisnis ini sukses. Saya selalu ingin memulai label sendiri dan saya merasa siap menghadapi tantangan ini," kata Stella.
Saat ini Stella mengoperasikan 17 toko di lokasi mewah, termasuk Soho Manhattan, Mayfair London, LA's West Hollywood, Palais Royal Paris, Passeig de Gracia, dan Milan Barcelona. "Baru-baru ini saya membuka toko di Roma, Miami, dan Houston," ujar Stella. Koleksi Stella McCartney sekarang didistribusikan di lebih dari 50 negara. Ia bekerja sama dengan 600 perusahaan grosir, termasuk toko-toko khusus dan department store.
Pada 2004 Stella adalah perancang busana untuk Madonna's Re-Invention Tour, tur musim panas Annie Lennox. Dia juga merancang kostum Gwyneth Paltrow dan Jude Law untuk film Sky Captain dan The World of Tomorrow. Ia juga sukses melakukan kolaborasi dengan brand ternama seperti Adidas, H&M, dan LeSportsac.
Kesuksesan ini membawanya meraih beberapa penghargaan. Penghargaan tersebut di antaranya VH1/Vogue Designer of the Year pada tahun 2000 di New York dan Designer of the Year di British Style Awards pada 2007. Lalu Glamourís Woman of the Year pada tahun 2009 dan penghargaan Order of the British Empire pada 2012. Pada Februari 2013 dia dinilai sebagai salah satu dari 100 perempuan paling kuat di Inggris oleh Woman's Hour di BBC Radio 4.
(amm)