Desainer Busana Muslim Bersama Sejawat Gebrak London

Minggu, 25 Februari 2018 - 11:08 WIB
Desainer Busana Muslim...
Desainer Busana Muslim Bersama Sejawat Gebrak London
A A A
Indonesia tinggal sedikit lagi menjadi kiblat fashion muslim dunia. Belum lama ini, lima desainer Tanah Air menggelar fashion show dalam ajang London Fashion Scout yang diadakan selama pagelaran London Fashion Week di Freemansons’ Hall, Great Queen Street, London.

Lia Afif, salah satu desainer yang terlibat, mengaku bang ga bisa membawa nama Indonesia sekaligus mem perkenalkan budaya bangsa pada ajang tersebut. Seperti apa rancangan Lia dan teman-teman desainer lain? Ini lah cerita wanita asal Surabaya yang turut membantu perajin batik di Treng galek itu kepada KORAN SINDO.

Bisa diceritakan bagaimana Anda dapat ikut dalam perhelatan London Fashion Week?
Kami dari Indonesia Modest Fashion Designer, saya, Jeny Tjahyawati, Tuty Adib, Ratu Anita Sofia, dan Aisyah Rupidah Chan, memasukkan kurasi untuk mengikuti event ini pada November 2017. Alhamdulillah lolos, masuk kurasi, lalu dikabari lagi pada Januari 2018. Dari situ kami mulai bersiap. Fashion Scout merupakan gelaran fashionshow internasional untuk desainer kreatif berbakat, yang merupakan ajang fashion show independen terbesar di Inggris.

Rancangan seperti apa yang Anda tampilkan di sana?
Kami dari Indonesia Modest Fashion Designer sepakat mengangkat wastra Nusantara. Saya mengangkat batik Trenggalek. Aisyah Rupidah Chan mengangkat tema Sikok, terinspirasi dari kebudayaan Kota Jambi lewat merek Darabirra. Rancangannya be ru pa koleksi busana syar’i yang menampilkan gaya elegan dan feminin. Tuty Adib membawakan tema Basiba.

Ini merupakan busana tradisional Minangkabau, Sumatera Barat, yang menampilkan cutting unik dan modern. Ratu Anita Sofia membawa koleksi dari mereknya yang bernama Lentera dengan menampilkan kain jumputan Palembang. Jeny Tjahyawati menampilkan koleksi busana dengan bordir, manik-manik, dan swarovski ber bentuk siluet A.

Mengapa Anda mengusung batik Trenggalek, apa ada alasan khusus?
Batik khas Trenggalek mempunyai aneka corak unik, yaitu motif cengkih, urian, manggis, dan jaranan turangga yak sa. Ke-15 model busana muslim yang disajikan pada ajang pekan mode London ini diambil dari perajin batik yang tersebar di wilayah Trenggalek.

Saya pribadi memang suka motifnya, bagus. Pilihan warnanya juga menarik perhatian saya. Unik, dengan warna alamnya. Ditambah pengerjaan yang rumit serta corak warna yang timbul dari warna alam membuat saya semakin terpikat untuk mendesain dan diikutkan ke dalam ajang London Fashion Week 2018. Kebetulan saya su ka was tra Nusantara yang menggunakan warna alam dan kita tahu pengerjaan warna alam sangatlah susah.

Adakah kerja sama dengan pemerintah daerah Trenggalek?
Iya, saling mendukung bersama istri Wakil Bupati Trenggalek Novita Hardiny. Kunci meningkatkan penjualan ritel, yaitu berjalan dengan kegiatan promosi. Maka itu, saat photoshoot, batik warna alam Trenggalek dipadukan dengan wisata heritage pabrik kopi Van Dilem di kaki Gunung Wilis. Kami terus mengeksplorasi wastra Nusantara karya perajin lokal.

Menjadikan karya ini kental nuansa etniknya yang juga didominasi garis atau bentuk geometris yang tegas, tapi tetap elegan. Saya bekerja sama dengan perajin lokal di Trenggalek. Desain mereka asli atau kuno yang sarat makna. Salah satu desain asli Trenggalek dari kesenian Turonggo Yakso yang merupakan asal nama Trenggalek.

Bagaimana kesan Anda bisa tampil di London Fashion Week 2018?
Amat sangat senang karena ini event besar di negara yang terkenal dengan fashion-nya

Tantangan apa yang Anda rasakan saat mempersiapkan keberangkatan?
Tantangannya adalah corak batik yang tidak bisa sama, baik motif maupun warnanya sehingga membuat saya harus bisa menjadikan sebuah gaun yang terdiri atas satu atau dua bahan saja, sama dalam satu rangkaian tema yang serupa dan terkonsep.

Bagaimana persiapan Anda untuk fashion show di London Fashion Week kemarin?
Buat moodboard dulu sebelum merancang, menentukan tema dan konsepnya. Setelah itu, baru membuat desain dalam satu konsep garis desain. Saya menyiapkan bahan-bahan sesuai dengan tema dan garis rancangan supaya hasil jadinya sesuai yang diinginkan.

Berapa orang tim Anda yang ikut serta kalau menggelar fashion show jauh seperti ini?
Saya hanya berangkat bertiga karena di sana juga dibantu beberapa stylist. Tugas tim saya membantu di back stage, pemotretan, meliput, dan mendokumentasikan setiap kegiatan show,baik di backstage maupun di runway show.

Apa yang Anda harapkan dari fashion show di London Fashion Week ini?
Ingin menunjukkan bahwa berbusana muslim dengan tampilan etnik itu elegan. Menunjukkan kepada dunia bahwa wastra Nusantara sangat indah dan etnik. Selain itu, menunjuk kan bahwa Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia akan segera terwujud.

Menggelar fashion show di London Fashion Week apakah menjadi pengalaman pertama Anda show di luar negeri?
Tidak. Ini sudah ke sekian kali. Enam bulan lalu saya juga baru datang dari London pada event Saverah Women Expo. Saat itu saya mengangkat batik Ngawi. Tahun lalu ke Jepang pada event Halal Expo. Saya angkat batik tenun Gedog Tuban. Sebelumnya pernah ke Sydney, Australia, membawakan batik Tuban.

Beberapa tahun lalu diundang ke Malaysia dalam event Islamic Moslem Fashion Festival. Saya memamerkan tenun NTT. Pernah juga ke Brunei Darussalam serta diundang atase perdagangan Filipina untuk pameran dan menggelar event di sana.

Ada cerita menarik yang mengesankan selama persiapan dan fashion show kemarin?
Alhamdulillah, masuk dalam liputan TV lokal terbesar di Inggris.

Apakah Anda dan teman-teman desainer mendapat apresiasi dari perwakilan pemerintah RI di Inggris?
Ya. Kami sempat berbincang-bincang dengan atase perdagangan, Pak Nur Rakhman, serta bapak dari penerangan dan sosial budaya KBRI London. Mereka sangat antusias terhadap acara yang kami ikuti dan di-upload di Instagram KBRI London tentang acara kami ini. Saya berharap tahun depan ikut lagi dan siap support. Saya juga bertemu dengan kontributor media di sana.

Mereka sempat mewawancarai pemilik event. Katanya baru pertama kali ini fashion modest muslim tampil dalam London Fashion Scout, Lon don Fashion Week, dan Alhamdulillah mereka bilang it's good, fresh, terobosan baru. Alhamdulillah. (Ananda Nararya)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)