Rahasia Kuliner Mi di Noodle Market Festival
A
A
A
JAKARTA - Dalam event Noodle Market Festival 2018 pada 25 Februari lalu di Terrace Walk Lippo Mall Puri, Jakarta, Bungasari Flour Mills berbagi rahasia seputar strategi bisnis mi kepada para pelanggannya.
Direktur Sales and Marketing PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya menyatakan, berdasarkan pengalaman para pelanggan, peluang berbisnis produk olahan mi di Tanah Air masih sangat terbuka lebar bagi para calon pebisnis.
“Setidaknya kami menemukan delapan cara jitu untuk mengembangkan bisnis produk olahan mi di Indonesia yang kami simpulkan berdasarkan cerita unik para pelanggan kami,” ungkap Budi di sela-sela Noodle Market Festival 2018 di Lippo Mall Puri, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Strategi yang perlu dilakukan yakni berani berinovasi melakukan berbagai terobosan baru dengan ragam sajian. Hal ini wajib dilakukan, mengingat bisnis produk olahan mi sudah menjamur di Indonesia.
Keberadaan mi sudah menjadi makanan pokok kedua di negeri ini. Lalu, menggandeng layanan pemesanan delivery online juga menjadi strategi. Budianto menyatakan, pemasaran makanan masa kini sudah lebih praktis dan tidak terbatas dengan jarak.
“Hingga kini layanan pemesanan online sudah memiliki jutaan subscriber. Para pelaku bisnis tidak perlu merogoh kocek terlalu banyak untuk menyewa outlet, ruko, atau mengandalkan orang yang datang. Dengan layanan pemesanan delivery online, peluang promosi maupun jualan semakin besar,” ucap Budianto.
Dia menjelaskan, meski menu yang ditawarkan relatif sama, misalnya mi ayam, sudah cukup banyak sajian mi yang dijual di pasar menggunakan nama unik.
Penggunaan nama unik yang diyakini dapat mencuri perhatian pasar merupakan strategi yang diterapkan. Dilanjutkan, strategi merangkul berbagai komunitas guna melakukan penetrasi pemasaran.
“Masyarakat Indonesia biasanya sangat antusias melakukan aktivitas bersama dalam kelompok atau komunitas. Peluang ini sering kali dimanfaatkan dalam menawarkan atau menyebarkan informasi produk,” tutur Budi. (mg2/mg3)
Direktur Sales and Marketing PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya menyatakan, berdasarkan pengalaman para pelanggan, peluang berbisnis produk olahan mi di Tanah Air masih sangat terbuka lebar bagi para calon pebisnis.
“Setidaknya kami menemukan delapan cara jitu untuk mengembangkan bisnis produk olahan mi di Indonesia yang kami simpulkan berdasarkan cerita unik para pelanggan kami,” ungkap Budi di sela-sela Noodle Market Festival 2018 di Lippo Mall Puri, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Strategi yang perlu dilakukan yakni berani berinovasi melakukan berbagai terobosan baru dengan ragam sajian. Hal ini wajib dilakukan, mengingat bisnis produk olahan mi sudah menjamur di Indonesia.
Keberadaan mi sudah menjadi makanan pokok kedua di negeri ini. Lalu, menggandeng layanan pemesanan delivery online juga menjadi strategi. Budianto menyatakan, pemasaran makanan masa kini sudah lebih praktis dan tidak terbatas dengan jarak.
“Hingga kini layanan pemesanan online sudah memiliki jutaan subscriber. Para pelaku bisnis tidak perlu merogoh kocek terlalu banyak untuk menyewa outlet, ruko, atau mengandalkan orang yang datang. Dengan layanan pemesanan delivery online, peluang promosi maupun jualan semakin besar,” ucap Budianto.
Dia menjelaskan, meski menu yang ditawarkan relatif sama, misalnya mi ayam, sudah cukup banyak sajian mi yang dijual di pasar menggunakan nama unik.
Penggunaan nama unik yang diyakini dapat mencuri perhatian pasar merupakan strategi yang diterapkan. Dilanjutkan, strategi merangkul berbagai komunitas guna melakukan penetrasi pemasaran.
“Masyarakat Indonesia biasanya sangat antusias melakukan aktivitas bersama dalam kelompok atau komunitas. Peluang ini sering kali dimanfaatkan dalam menawarkan atau menyebarkan informasi produk,” tutur Budi. (mg2/mg3)
(nfl)