Jalan Panjang si Manusia Laba-Laba di Hollywood

Senin, 19 Maret 2018 - 13:10 WIB
Jalan Panjang si Manusia Laba-Laba di Hollywood
Jalan Panjang si Manusia Laba-Laba di Hollywood
A A A
SIAPA yang tidak tahu Tobey Maguire. Perannya sebagai manusia laba-laba Spider-Man langsung mendongkrak namanya di jagat perfilman. Bahkan, Tobey disebut-sebut sebagai Spider-Man terbaik yang pernah ada dari semua pemeran superhero tersebut.

Wajahnya yang lugu, innocent, imut, dan polos, seolah menjadi ciri khas Tobey dalam kebanyakan perannya. Saat ini, Tobey tidak bisa lagi memerankan pahlawan super fiktif Marvel Comics itu. Meskipun masih terlihat awet muda dan seperti anak-anak pada usia 42 tahun, faktor usia tidak bisa dibohongi. "Saya memang terlihat sangat muda. Saya melihat anak-anak mengemudi dan berpikir, 'Ya Tuhan, mereka terlihat berumur 12 tahun'. Saya adalah salah satu dari mereka. Tapi sepertinya saya bisa mempertimbangkan karakter sesuai umur saya saat ini," ungkapnya, dikutip The Guardian.

Sejak kemunculannya menjadi Peter Parker di layar lebar pada 2002, perannya menjadi puncak segala sesuatu yang dia buat sampai saat ini. Sejak saat itu, Hollywood seolah mencoba menangkap kembali sihir Spider-Man yang dulu dibuatnya dengan mudah.

Sebetulnya niat awal Tobey terjun ke dunia akting didorong faktor ekonomi. Dia ingin mendapatkan uang agar bisa bertahan hidup. Lahir di Santa Monica pada 27 Juni 1975, Tobias Vincent Maguire atau biasa dipanggil Tobey dibesarkan orang tua yang sangat muda, yang masih berumur 18 dan 20 tahun. Kedua orang tuanya pun berpisah saat dia berumur 3 tahun.

"Sebagai anak kecil, saya sangat miskin. Maksud saya, itu semua relatif, tapi kami akan mendapatkan makanan dari tetangga. Saya selalu melihat atap di atas kepala saya, tapi saya tidur di sofa keluarga dan beberapa malam kami berjalan ke tempat penampungan. Keluarga saya memiliki kupon makanan dan asuransi kesehatan pemerintah. Saya ingin keluar dari situ, jadi ambisi saya pada mulanya menghasilkan uang dan saya ingin melakukannya," tuturnya.

Setelah meninggalkan keinginan untuk menjadi koki, Tobey mulai berakting. Dia pun setuju dengan usulan sang ibu yang memberikannya USD100 (Rp1,3 juta) agar mau mengambil kelas drama. Aktingnya pertama kali adalah iklan untuk Doritos dan Atari dan berperan di Roseanne dan Blossom.

Sejak awal, Tobey memiliki ciri anak yang lucu, imut, tampan, dan energik. Setelah membintangi sitkom Great Scott! pada 1992, dia juga bermain dalam This Boy's Life. Di sini dia berduet dengan pemeran utama Leonardo DiCaprio. Dari sini keduanya menjadi teman dekat hingga kini, dan sering mengikuti audisi untuk peran yang sama. Karena Leo semakin sukses, dia mencoba yang terbaik untuk membantu Tobey agar bisa mendapatkan peran juga. Tidak mengherankan, 30 tahun kemudian hingga kini keduanya tetap berkawan baik. Hubungan keduanya pun dikenal sebagai Pussy Posse.

"Kami berdua orang yang benar-benar kompetitif. Saya pikir kita memiliki banyak kepercayaan pada jalur individu kami sendiri, jadi entah itu satu sama lain atau teman kami yang lain. Kami penggemar pesaing terbesar kami. Kami bisa bercanda satu sama lain tentang persaingan, tapi sangat mendukung. Saya punya banyak teman seperti itu. Saya senang itu menjadi budaya kelompok pertemanan saya," tutur Tobey tentang persahabatannya yang panjang dengan Leo.

Termasuk kesukaannya berpesta selama bertahun-tahun dan terjerumus pada masalah alkohol. Dia pun mengakui telah mencari pengobatan untuk alkoholisme dengan bergabung bersama Alcoholics Anonymous yang membantunya sadar dari semua hal tersebut.

Namun, di layar, dia mengembangkan kepribadian seorang anak "bersih" yang berhadapan langsung dengan kenyataan keras di luar dunia. Pada 1997, dia bermain di The Ice Storm sebagai seorang remaja culun yang tertarik pada seorang gadis muda. Lalu pada tahun berikutnya, dia membintangi Pleasantville sebagai remaja pemalu yang manis.

Kemudian dalam The Cider House Rules dan Wonder Boys, dia juga berperan sebagai pemuda yang ramah dalam ansambel, simbol kebajikan atau kepolosan. Sebagai aktor muda kala itu, Tobey mengaku tidak bisa menolak peran yang kebanyakan itu-itu saja, karena dia hanya menunggu tawaran yang datang.

Semua Berubah di "Spider-Man"
Bisa dikatakan semua berubah ketika dia loncat memilih berperan di Spider-Man. Keputusan untuk bermain di Spider-Man sebagian juga bersifat pragmatis, karena dia ingin membuka lebih banyak pintu kesempatan. Dengan bantuan sutradara Sam Raimi dan Kirsten Dunst, aktor sesama indie, Spider-Man adalah hit terbesar tahun itu.

Namun, setelah Spider-Man 3 pada 2007, tiba saatnya Tobey mulai berkembang sesuai dirinya sendiri di layar. Dia pun mencoba bermain di film drama Seabiscuit. Dia mencoba lebih banyak membintangi film yang sesuai usianya. Film yang menunjukkan dirinya yang berusia matang dan dewasa.

Meski kala itu banyak perannya yang belum dapat menyaingi nama besarnya sebagai Peter Parker, lambat laun remake dari Brothers cukup lumayan karena Tobey juga menerima nominasi Golden Globe. Dia juga tampil sangat melankolis saat berperan sebagai Nick Carraway dalam adaptasi Gonzo 2013 dari The Great Gatsby. Di film ini dia kembali bermain bersama sahabat dekatnya, Leo.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6791 seconds (0.1#10.140)