Nyeri yang Menyertai Sakit gigi
A
A
A
JAKARTA - Ketika mengeluh sakit gigi, bukan hanya area gigi dan gusi yang terasa nyeri, namun rasa sakit juga menjalar ke leher, pundak, bahkan kepala.
Ya, sakit gigi umumnya membuat aktivitas kita terganggu. Terlebih apabila rasa sakit itu juga terasa sampai bagian lain. Kenapa hal ini bisa terjadi? Dijelaskan oleh drg Imelda Sari dari Rumah Sakit Husada Jakarta, sakit gigi terkadang bisa menyebabkan rasa sakit ke bagian lain seperti pundak, leher, tak terkecuali mata.
“Hal ini terjadi karena saraf pada gigi juga terhubung dengan beberapa saraf di kepala, yang efeknya mengganggu bagian atau organ tubuh yang lain,” imbuh drg Imelda. Sebab, gigi dipersatukan oleh saraf neuve trigeminal yang terhubung ke bagian mata, rahang atas, rahang bawah.
Itu sebabnya kalau sedang sakit gigi, bagian lain di kepala juga jadi tidak enak. Misalnya, kepala menjadi pusing. Saraf neuve trigeminal yang terhubung ke bagian mata, rahang atas, rahang bawah membuat sakit gigi menyebar ke bagian lain.
Nah, umumnya rasa sakit yang berlebihan hingga menyebabkan nyeri di kepala terus-menerus bukan karena sakit gigi yang ringan. Kondisi ini biasanya dikarenakan terdapat lubang pada gigi yang cukup besar. “Kalau (gigi) sudah infeksi, kepala biasanya akan terasa sangat nyeri,” ujarnya.
Begitu pula yang terjadi pada gigi bungsu yang sering kali baru tumbuh di usia dewasa, rasa nyeri yang mendera kepala bisa lebih menyakitkan. Kalau tumbuhnya gigi tidak benar atau terhalang dan gigi bungsu tidak bisa keluar efeknya akan lebih sakit lagi.
Kepala menjadi nyeri karena saraf yang terhubung tadi. “Bahkan pada beberapa pasien ada juga yang sampai tidak bisa buka mulut,” kata drg Imelda. Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak hanya membawa anak ke dokter gigi apabila ada masalah gigi saja.
Sebaliknya anak harus diperiksakan gigi ke dokter gigi secara rutin ada atau tidak masalah. “Justru, tanpa keluhan pun, kita harus ke dokter gigi untuk sekadar membersihkan plak. Dan hal ini sudah bisa dilakukan sejak usia anak,” katanya.
Sebenarnya sejak gigi anak tumbuh pun sudah bisa diperiksa ke dokter gigi. Pertumbuhan gigi pada balita dimulai di usia 6 bulan. Namun, ada pula yang baru tumbuh pada usia 9 bulan ke atas. Nah, kondisi ini wajib dimanfaatkan ibu untuk mengajarkan anaknya betapa pentingnya menyikat gigi. (Sri Noviarni)
Ya, sakit gigi umumnya membuat aktivitas kita terganggu. Terlebih apabila rasa sakit itu juga terasa sampai bagian lain. Kenapa hal ini bisa terjadi? Dijelaskan oleh drg Imelda Sari dari Rumah Sakit Husada Jakarta, sakit gigi terkadang bisa menyebabkan rasa sakit ke bagian lain seperti pundak, leher, tak terkecuali mata.
“Hal ini terjadi karena saraf pada gigi juga terhubung dengan beberapa saraf di kepala, yang efeknya mengganggu bagian atau organ tubuh yang lain,” imbuh drg Imelda. Sebab, gigi dipersatukan oleh saraf neuve trigeminal yang terhubung ke bagian mata, rahang atas, rahang bawah.
Itu sebabnya kalau sedang sakit gigi, bagian lain di kepala juga jadi tidak enak. Misalnya, kepala menjadi pusing. Saraf neuve trigeminal yang terhubung ke bagian mata, rahang atas, rahang bawah membuat sakit gigi menyebar ke bagian lain.
Nah, umumnya rasa sakit yang berlebihan hingga menyebabkan nyeri di kepala terus-menerus bukan karena sakit gigi yang ringan. Kondisi ini biasanya dikarenakan terdapat lubang pada gigi yang cukup besar. “Kalau (gigi) sudah infeksi, kepala biasanya akan terasa sangat nyeri,” ujarnya.
Begitu pula yang terjadi pada gigi bungsu yang sering kali baru tumbuh di usia dewasa, rasa nyeri yang mendera kepala bisa lebih menyakitkan. Kalau tumbuhnya gigi tidak benar atau terhalang dan gigi bungsu tidak bisa keluar efeknya akan lebih sakit lagi.
Kepala menjadi nyeri karena saraf yang terhubung tadi. “Bahkan pada beberapa pasien ada juga yang sampai tidak bisa buka mulut,” kata drg Imelda. Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak hanya membawa anak ke dokter gigi apabila ada masalah gigi saja.
Sebaliknya anak harus diperiksakan gigi ke dokter gigi secara rutin ada atau tidak masalah. “Justru, tanpa keluhan pun, kita harus ke dokter gigi untuk sekadar membersihkan plak. Dan hal ini sudah bisa dilakukan sejak usia anak,” katanya.
Sebenarnya sejak gigi anak tumbuh pun sudah bisa diperiksa ke dokter gigi. Pertumbuhan gigi pada balita dimulai di usia 6 bulan. Namun, ada pula yang baru tumbuh pada usia 9 bulan ke atas. Nah, kondisi ini wajib dimanfaatkan ibu untuk mengajarkan anaknya betapa pentingnya menyikat gigi. (Sri Noviarni)
(nfl)