Mengintip Dapur MNC Animation

Selasa, 24 April 2018 - 16:02 WIB
Mengintip Dapur MNC...
Mengintip Dapur MNC Animation
A A A
JAKARTA - Bagi pecinta film animasi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Kiko, animasi yang ditayangkan setiap Minggu di RCTI. Namun, masih sedikit orang yang mengetahui tentang cerita di balik layar tentang animasi MNC Animation itu.

Keberhasilan Kiko menjadi tontonan anak dan keluarga tidak lepas dari orang-orang yang berada di balik layar. Istimewanya, mereka yang menjadi dalang keberhasilan Kiko ini adalah para perempuan.

Di bawah arahan Liliana Tanoesoedibjo selaku CEO MNC Animation, setidaknya ada 5 wanita terampil yang bertugas memastikan Kiko bisa menyapa para penggemarnya. Dengan semangat yang berapi-api, bersama rekan-rekannya 1 tim, mereka seakan tidak mengenal lelah menghadirkan aninasi ini pada para pecintanya.

Sama seperti umumnya sebuah pekerjaan. Orang-orang yang berada di balik layar Kiko ini, dengan statusnya sebagai seorang istri dan ibu, mereka harus rela mengorbankan waktu bersama keluarga.

"Untuk jadi animator, sekadar skill dan fashion enggak cukup. Harus kerja keras, tidak berhenti berusaha. Tantangan pekerjaan ini salah satunya soal waktu. Pekerjaanya lumayan berat, banyak lembur. Tenaga dan waktu kerjanya yang cukup berat, dan tantangan yang paling besar," kata Animator Supervisor Kiko MNC Animation Tirza Angelica.

Dengan kerja keras, bukan berati tugas mereka telah selesai. Menggali ide agar cerita yang disajikan lebih hidup adalah tugas lainnya. Sinkronisasi antara cerita dan gambar, juga harus benar-benar diperhatikan.

"Kita harus mencari, menggali ude, dan membuat cerita agar lebih bisa divisualkan. Karena ini animasi, berbeda denhan membuay skenario untuk sinetron atau film," tambah Luftiana Abdullah selaku Scrift Writer Kiko & Titus.

Kodrat seorang perempuan yang senantiasa mengalami haid yang diiringi dengan suasana hati yang kadang tidak jelas, juga menjadi tantangan yang tidak mudah.

"Sebagai perempuan, tantangan yang lainnya itu, menjaga mood. Bagaimana menjaga mood agar hasil tulisan tetap oke, dan terpenting harus mau dikritik, jangan baperan," bebernya.

Tantangan tidak mudah juga dihadapi dua perempuan hebat lainnya, Dezi Ruwah Rezeki dan Sally Wongso yang berposisi sebagai Director Kiki & Titus. Sebagai pihak yang dianggap paling bertanggung jawab untuk sebuah film, tugas mereka tentunya sangat memeras tenaga dan otak.

"Kami menjaga kualitas produksi agar sesuai dengan jalan cerita dan tidak melenceng dari Storyboard," kata Dezi.

Namun, di balik tantangan besar yang dihadapi, ada secercah kebanggaan yang hinggap pada mereka. Pasalnya, hingga saat ini, profesi yang mereka geluti itu sangat langka di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan hanya mereka berdua saja yang menyandangnya. "Kalau kita nggak memulai, siapa lagi?" tandas Sally mantap.

Sebagaimana sebuah pekerjaan dalam bentuk kelompok. Kerja sama yang solid adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang ada di dalamnya. Untuk di MNC Animation, ini menjadi salah satu tugas dari Produser Kiko MNC Animation, yang dipegang oleh Dewi Rosma Aswati.

Dia harus memastikan bahwa proyek yang digarap oleh sekitar 89 orang itu berjalan baik. Hal itu tentunya bukan sesuatu yang mudah. Apalagi, dari orang sebanyak itu, sebagian besar adalah laki-laki, yang memiliki kesan lebih susah diatur daripada perempuan.

"Bekalnya itu sklill komunikasi yang harus berjalan dan tegas, meskipun sama laki-laki, enggak pernah sampai ada hal-hal yang gimana gitu. Apalagi kita kan perempuan, kalau ada tim (laki-laki) yang sudah agak rewel, kita keluarkan jurus perempuannya, ya kaya macam merayu-rayu gitu lah, tapi sampai saat ini berjalan lancar. Karena semua sadar dengan tugasnya masing-masing," terang dia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0733 seconds (0.1#10.140)