Pegunungan Bintang Oksibil, Surga Tersembunyi di Tanah Papua
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memang sudah terkenal dengan keindahan alamnya yang memanjakan mata. Tak heran jika sebagian di antaranya menjadi destinasi terbaik untuk berlibur. Salah satunya adalah Indonesia bagian timur yakni Papua yang kini menjadi destinasi terbaik untuk berlibur.
Menariknya, Papua tak hanya memiliki Raja Ampat. Banyak kekayaan alam dan keindahan Papua yang belum dieksplor dan dikenal diantaranya Kabupaten Pegunungan Bintang, Oksibil. Oksibil memiliki bentang alam yang didominasi oleh pegunungan eksotis seperti Puncak Mandala bersalju yang kerap dijuluki sebagai Negeri di Dalam Awan.
"Ada salju yang menyelimuti pegunungan yang berada di ketinggian 4.760 mdpl dan merupakan salah satu gunung tertinggi," ungkap Bupati Oksibil Costan Oktemka saat ditemui Sindonews di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Dijelaskan Costan, dari ragam destinasi wisata yang ada, gunung ini menjadi destinasi wisata yang tengah fokus digarap oleh Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Oksibil. Meski medan yang cukup menantang, namun pegunungan ini sukses ditaklukkan oleh wisatawan mancanegara.
"Sektor wisata hal baru. Banyak wisata di Oksibil. Beberapa air terjun, sungai dibawah kota, hutan lumut, goa alam. Itu sangat dekat dari Oksibil dan mudah terjangkau dan yang lain masih harus naik pesawat lagi. Ini bisa ditempuh roda empat, kendaraan umum, sewa mobil atau ojek. Goa Sibilbuk dekat dengan kota. Mungkin hanya 2 kilometer," papar dia.
Sementara untuk akomodasi, wisatawan tidak perlu khawatir. Diakui Costan, guna menarik kunjungan jumlah wisatawan dan memberikan kenyamanan, pihaknya telah menyediakan ragam tempat penginapan. Namun, mengingat udara Oksibil yang sejuk, Costan menyarankan untuk berkemah yang dapat memberikan sensasi berlibur tak terlupakan.
"Ada penginapan misionaris. Ada juga punya Pemda tapi hotel berbintang belum tapi Pemda menyediakan resort. Lebih aman menyediakan tenda, kami di sana dingin tapi tidak ada angin. Kami bilang sejuklah," sarannya.
Meski memiliki pemandangan alam yang luar biasa, sayangnya hingga saat ini belum ada agen perjalanan yang mengarahkan tujuannya ke Oksibil. "Kami belum ekspos kesana. Kami masih bergelut membangun infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat," tambahnya.
Selain menikmati keindahan amal, saat mengunjungi kota kecil yang berpenduduk 100.686 jiwa ini juga wajib mencicipi Kopi Koteka khas Pegunungan Bintang. Kopi Papua dari Pegunungan Bintang merupakan kopi organik dengan kualitas terbaik. Ini berkat tanah Papua yang masih sangat subur sehingga kualitas kopi yang dihasilkan sangat baik.
"Kopi yang ditanam petani secara tradisional tanpa menggunakan pupuk kimia juga tanpa pestisida sehingga menghasilkan kopi kualitas baik. Ada 5 distrik yang sudah menghasilkan kopi. Peminatnya sudah tinggi dari luar negeri seperti Australia, Selandia Baru, Eropa. Kita menghasilkan kopi jenis arabica. Kopinya kita namakan Koteka dan sebagai orang gunung Koteka sudah ciri khas kami. Diharapkan kedepan kemasannya bisa dalam bentuk Koteka atau yang lain," paparnya.
Sementara untuk mencapai Oksibil, tidaklah susah. Wisatawan harus memulai perjalan melalui jalur udara. "Kalau mau ke Oksibil tidak susah setiap hari ada (penerbangan). Dari Jakarta ke Sentani dan dilanjutkan ke Oksibil. Dari Jakarta ke Sentani bisa 5 jam. Dari Sentani ke Oksibil 45 menit pakai pesawat kecil muat 8 orang. Pagi jam 7 siang jam 10 (jadwal penerbangan) dengan ongkos Rp800.000," tutur dia.
Menariknya, Papua tak hanya memiliki Raja Ampat. Banyak kekayaan alam dan keindahan Papua yang belum dieksplor dan dikenal diantaranya Kabupaten Pegunungan Bintang, Oksibil. Oksibil memiliki bentang alam yang didominasi oleh pegunungan eksotis seperti Puncak Mandala bersalju yang kerap dijuluki sebagai Negeri di Dalam Awan.
"Ada salju yang menyelimuti pegunungan yang berada di ketinggian 4.760 mdpl dan merupakan salah satu gunung tertinggi," ungkap Bupati Oksibil Costan Oktemka saat ditemui Sindonews di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Dijelaskan Costan, dari ragam destinasi wisata yang ada, gunung ini menjadi destinasi wisata yang tengah fokus digarap oleh Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Oksibil. Meski medan yang cukup menantang, namun pegunungan ini sukses ditaklukkan oleh wisatawan mancanegara.
"Sektor wisata hal baru. Banyak wisata di Oksibil. Beberapa air terjun, sungai dibawah kota, hutan lumut, goa alam. Itu sangat dekat dari Oksibil dan mudah terjangkau dan yang lain masih harus naik pesawat lagi. Ini bisa ditempuh roda empat, kendaraan umum, sewa mobil atau ojek. Goa Sibilbuk dekat dengan kota. Mungkin hanya 2 kilometer," papar dia.
Sementara untuk akomodasi, wisatawan tidak perlu khawatir. Diakui Costan, guna menarik kunjungan jumlah wisatawan dan memberikan kenyamanan, pihaknya telah menyediakan ragam tempat penginapan. Namun, mengingat udara Oksibil yang sejuk, Costan menyarankan untuk berkemah yang dapat memberikan sensasi berlibur tak terlupakan.
"Ada penginapan misionaris. Ada juga punya Pemda tapi hotel berbintang belum tapi Pemda menyediakan resort. Lebih aman menyediakan tenda, kami di sana dingin tapi tidak ada angin. Kami bilang sejuklah," sarannya.
Meski memiliki pemandangan alam yang luar biasa, sayangnya hingga saat ini belum ada agen perjalanan yang mengarahkan tujuannya ke Oksibil. "Kami belum ekspos kesana. Kami masih bergelut membangun infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat," tambahnya.
Selain menikmati keindahan amal, saat mengunjungi kota kecil yang berpenduduk 100.686 jiwa ini juga wajib mencicipi Kopi Koteka khas Pegunungan Bintang. Kopi Papua dari Pegunungan Bintang merupakan kopi organik dengan kualitas terbaik. Ini berkat tanah Papua yang masih sangat subur sehingga kualitas kopi yang dihasilkan sangat baik.
"Kopi yang ditanam petani secara tradisional tanpa menggunakan pupuk kimia juga tanpa pestisida sehingga menghasilkan kopi kualitas baik. Ada 5 distrik yang sudah menghasilkan kopi. Peminatnya sudah tinggi dari luar negeri seperti Australia, Selandia Baru, Eropa. Kita menghasilkan kopi jenis arabica. Kopinya kita namakan Koteka dan sebagai orang gunung Koteka sudah ciri khas kami. Diharapkan kedepan kemasannya bisa dalam bentuk Koteka atau yang lain," paparnya.
Sementara untuk mencapai Oksibil, tidaklah susah. Wisatawan harus memulai perjalan melalui jalur udara. "Kalau mau ke Oksibil tidak susah setiap hari ada (penerbangan). Dari Jakarta ke Sentani dan dilanjutkan ke Oksibil. Dari Jakarta ke Sentani bisa 5 jam. Dari Sentani ke Oksibil 45 menit pakai pesawat kecil muat 8 orang. Pagi jam 7 siang jam 10 (jadwal penerbangan) dengan ongkos Rp800.000," tutur dia.
(alv)