Waspada! Malas Berolahraga Sebabkan Kematian
A
A
A
SLEMAN - Bagi mereka yang malas berolahraga, harus waspada. Pasalnya malas berolahraga bisa menyebabkan kematian. Data WHO, kurang gerak menjadi penyebab kematian nomor empat. Adapun urutan teratas adalah kolestrol, disusul tembakau dan hipertensi.
Sementara dari data BPS, sebanyak 5,3 juta masyarakat Indonesia meninggal karena kurang gerak atau berolahraga. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan yang meninggal akibat merokok, yaitu 5 juta orang.
Adapun masyarakat Indonesia yang berolaraga hanya tercatat 27,6% dari jumlah penduduk, di mana dari 100 orang, hanya 28 yang aktif berolahraga dan dilakukan, minilan 1 kali seminggu atau hanya 1/3 penduduk Indonesia yang berolahraga.
Alasan mereka tidak berolahraga karena sibuk dengan pekerjaan dan lelah. Padahal olahraga ini sangat baik, bukan hanya untuk kesehatan fisik namun juga mental. “Karena itu pentingnya olaharaga ini harus terus digelorakan,” kata rektor UII Yogyakarta Nandang Sutrisna, saat meresmikan execise medicene center (EMC) UII di kampus terpadu Jalan Kaliurang KM 14,5, Ngaglik, Sleman, Jumat (18/5/2018).
Dibukanya EMC ini bisa dimanfaatkan bagi civitas akademik UII maupun masyarakat umum, terutama memilih jenis olahraga apa yang tepat. Sebab tempat ini akan ada assessment (penilaian) sebelum menentukan jenis olaharaga yang pas.
“Lebih dari itu tempat ini bukan hanya untuk fintes center atau sekadar olahraga, namun mampu meningkatkan derajat kesehatan, baik bagi civitas akademik UII maupum masyarakat umum,” harapnya.
Dekan FK UII Linda Rosita menambahkan, adanya EMC ini bukan hanya baik untuk kesehatan, juga untuk mencegah penyakit sebagai upaya preventif. “EMC ini menambah fasilitas olahraga di UII, sebelumnya sudah ada lapangan tenis dan GOR,” tambahnya.
Sementara dari data BPS, sebanyak 5,3 juta masyarakat Indonesia meninggal karena kurang gerak atau berolahraga. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan yang meninggal akibat merokok, yaitu 5 juta orang.
Adapun masyarakat Indonesia yang berolaraga hanya tercatat 27,6% dari jumlah penduduk, di mana dari 100 orang, hanya 28 yang aktif berolahraga dan dilakukan, minilan 1 kali seminggu atau hanya 1/3 penduduk Indonesia yang berolahraga.
Alasan mereka tidak berolahraga karena sibuk dengan pekerjaan dan lelah. Padahal olahraga ini sangat baik, bukan hanya untuk kesehatan fisik namun juga mental. “Karena itu pentingnya olaharaga ini harus terus digelorakan,” kata rektor UII Yogyakarta Nandang Sutrisna, saat meresmikan execise medicene center (EMC) UII di kampus terpadu Jalan Kaliurang KM 14,5, Ngaglik, Sleman, Jumat (18/5/2018).
Dibukanya EMC ini bisa dimanfaatkan bagi civitas akademik UII maupun masyarakat umum, terutama memilih jenis olahraga apa yang tepat. Sebab tempat ini akan ada assessment (penilaian) sebelum menentukan jenis olaharaga yang pas.
“Lebih dari itu tempat ini bukan hanya untuk fintes center atau sekadar olahraga, namun mampu meningkatkan derajat kesehatan, baik bagi civitas akademik UII maupum masyarakat umum,” harapnya.
Dekan FK UII Linda Rosita menambahkan, adanya EMC ini bukan hanya baik untuk kesehatan, juga untuk mencegah penyakit sebagai upaya preventif. “EMC ini menambah fasilitas olahraga di UII, sebelumnya sudah ada lapangan tenis dan GOR,” tambahnya.
(tdy)