Puasa Bebas Masalah Pencernaan
A
A
A
BERPUASA menjadi kekhawatiran tersendiri bagi mereka yang menderita masalah pencernaan, khususnya maag. Lalu, bagaimana kiat berpuasa tanpa disertai keluhan pencernaan? Benarkah puasa bisa mendatangkan masalah pencernaan, terutama sakit maag?
Dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, konsultan gastroenterologi hepatologi dari Kolegium PB-PAPDI, mematahkan anggapan ini. Dalam penelitian yang pernah dilakukannya, tercatat 70%- 78% orang yang sakit maag dan berpuasa ketika diendoskopi lambungnya tidak mengalami masalah akibat berpuasa.
“Justru berpuasa membuat lambung teratur diisi, apalagi kebiasaan merokok juga berkurang, dan terpenting puasa mendekatkan diri kepada Allah sehingga jiwa menjadi tenang, ini kunci hidup sehat,” papar dr Ari dalam acara Promag Fastingval bekerja sama dengan Shift (@pemudahijrah) yang diadakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Lapangan Blok S, Jakarta, Sabtu (26/5).
Penelitian tersebut dilakukan dr Ari di RSCM. Dia menemukan, setelah 14 jam berpuasa, kadar lemak menurun, tetapi kadar protein tetap, sehingga risiko penyakit juga dapat ditekan. “Dengan begitu, kesehatan tetap terjaga, begitu pun produktivitas,” ucap dr Ari.
Justru dalam 10 hari pertama, banyak pasien yang datang mengeluh diare dan muntah. Hal ini diakibatkan salah makan. Pasien ini cenderung beranggapan kalau berbuka puasa maka makan apa pun boleh. Padahal, anjuran Nabi Muhammad, berbuka dengan air putih dan kurma, dilanjutkan salat magrib, barulah makan besar.
“Jadi bukannya merapel makan siang dengan makan malam,” ungkapnya. Untuk membatalkan puasa, selain kurma, boleh dengan buah seperti pepaya dan melon serta kue kecil, tetapi sebaiknya jangan mengandung keju dan cokelat. Keju dan cokelat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat dan lama dicerna.
Dr Ari juga tidak menyarankan minum teh tubruk untuk takjil karena mengandung kafein. Sementara itu, Feni Herawati, Deputy Marketing Director PT Kalbe Farma Tbk, mengatakan, kegiatan ini mengajak masyarakat mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi anak muda.
Promag Fastingval merupakan bagian dari rangkaian kampanye Ramadhan Promag 2018 yang mengusung tema “Nikmati Silaturahmi”. “Sesuai visi Kalbe untuk menjadikan Indonesia lebih sehat, kami ingin mengajak masyarakat tetap sehat dan aktif beraktivitas selama Ramadan. Jika kita sehat dan bebas dari gangguan lambung, dapat menjalani ibadah dengan baik serta menikmati silaturahmi untuk meraih kemenangan,” ujar Feni.
Dia melanjutkan, dengan kerja sama ini, pihaknya berharap Promag Fastingval dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mengisi waktu ngabuburit dengan kegiatan seru sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat, terutama kesehatan lambung selama bulan Ramadhan.
Selain di Jakarta, kegiatan Promag Fastingval selanjutnya diselenggarakan di Bandung pada 2 Juni 2018. Rangkaian kegiatan lainnya yang dilakukan Promag adalah membagikan takjil gratis di beberapa masjid di seluruh Indonesia mulai 17-26 Mei 2018.
Pada kesempatan terpisah, Prof Dr dr Murdani Abdullah SpPD K-GEH FINASIM, Konsultan Gastroenterologi FKUIRSCM, menjelaskan, tubuh pada dasarnya memiliki ritme tertentu dalam menjalankan fungsinya, termasuk bagian saluran pencernaan. Sebagian orang pada awal puasa umumnya mengeluh gangguan pencernaan, seperti diare atau konstipasi (sembelit). Untuk mengatasinya, dia menganjurkan untuk menjalani pola makan teratur dengan jumlah asupan yang dikurangi sehingga sistem pencernaan dapat beradaptasi.
Dengan cara tersebut, perut tidak akan kaget ketika harus kosong selama beberapa jam selama menjalankan ibadah puasa. Bagi pasien maag akibat tukak lambung yang mengalami keluhan seperti muntah darah, BAB kehitaman, penurunan berat badan secara signifikan, dan kesulitan menelan, sebaiknya mengonsultasikan kondisinya ke dokter.
“Jika mengalami tanda bahaya tersebut, sebaiknya menghentikan puasa dengan menyegerakan berbuka dan konsultasi ke dokter,” pungkas Prof Murdani. (Sri Noviarni)
Dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, konsultan gastroenterologi hepatologi dari Kolegium PB-PAPDI, mematahkan anggapan ini. Dalam penelitian yang pernah dilakukannya, tercatat 70%- 78% orang yang sakit maag dan berpuasa ketika diendoskopi lambungnya tidak mengalami masalah akibat berpuasa.
“Justru berpuasa membuat lambung teratur diisi, apalagi kebiasaan merokok juga berkurang, dan terpenting puasa mendekatkan diri kepada Allah sehingga jiwa menjadi tenang, ini kunci hidup sehat,” papar dr Ari dalam acara Promag Fastingval bekerja sama dengan Shift (@pemudahijrah) yang diadakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Lapangan Blok S, Jakarta, Sabtu (26/5).
Penelitian tersebut dilakukan dr Ari di RSCM. Dia menemukan, setelah 14 jam berpuasa, kadar lemak menurun, tetapi kadar protein tetap, sehingga risiko penyakit juga dapat ditekan. “Dengan begitu, kesehatan tetap terjaga, begitu pun produktivitas,” ucap dr Ari.
Justru dalam 10 hari pertama, banyak pasien yang datang mengeluh diare dan muntah. Hal ini diakibatkan salah makan. Pasien ini cenderung beranggapan kalau berbuka puasa maka makan apa pun boleh. Padahal, anjuran Nabi Muhammad, berbuka dengan air putih dan kurma, dilanjutkan salat magrib, barulah makan besar.
“Jadi bukannya merapel makan siang dengan makan malam,” ungkapnya. Untuk membatalkan puasa, selain kurma, boleh dengan buah seperti pepaya dan melon serta kue kecil, tetapi sebaiknya jangan mengandung keju dan cokelat. Keju dan cokelat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat dan lama dicerna.
Dr Ari juga tidak menyarankan minum teh tubruk untuk takjil karena mengandung kafein. Sementara itu, Feni Herawati, Deputy Marketing Director PT Kalbe Farma Tbk, mengatakan, kegiatan ini mengajak masyarakat mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi anak muda.
Promag Fastingval merupakan bagian dari rangkaian kampanye Ramadhan Promag 2018 yang mengusung tema “Nikmati Silaturahmi”. “Sesuai visi Kalbe untuk menjadikan Indonesia lebih sehat, kami ingin mengajak masyarakat tetap sehat dan aktif beraktivitas selama Ramadan. Jika kita sehat dan bebas dari gangguan lambung, dapat menjalani ibadah dengan baik serta menikmati silaturahmi untuk meraih kemenangan,” ujar Feni.
Dia melanjutkan, dengan kerja sama ini, pihaknya berharap Promag Fastingval dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mengisi waktu ngabuburit dengan kegiatan seru sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat, terutama kesehatan lambung selama bulan Ramadhan.
Selain di Jakarta, kegiatan Promag Fastingval selanjutnya diselenggarakan di Bandung pada 2 Juni 2018. Rangkaian kegiatan lainnya yang dilakukan Promag adalah membagikan takjil gratis di beberapa masjid di seluruh Indonesia mulai 17-26 Mei 2018.
Pada kesempatan terpisah, Prof Dr dr Murdani Abdullah SpPD K-GEH FINASIM, Konsultan Gastroenterologi FKUIRSCM, menjelaskan, tubuh pada dasarnya memiliki ritme tertentu dalam menjalankan fungsinya, termasuk bagian saluran pencernaan. Sebagian orang pada awal puasa umumnya mengeluh gangguan pencernaan, seperti diare atau konstipasi (sembelit). Untuk mengatasinya, dia menganjurkan untuk menjalani pola makan teratur dengan jumlah asupan yang dikurangi sehingga sistem pencernaan dapat beradaptasi.
Dengan cara tersebut, perut tidak akan kaget ketika harus kosong selama beberapa jam selama menjalankan ibadah puasa. Bagi pasien maag akibat tukak lambung yang mengalami keluhan seperti muntah darah, BAB kehitaman, penurunan berat badan secara signifikan, dan kesulitan menelan, sebaiknya mengonsultasikan kondisinya ke dokter.
“Jika mengalami tanda bahaya tersebut, sebaiknya menghentikan puasa dengan menyegerakan berbuka dan konsultasi ke dokter,” pungkas Prof Murdani. (Sri Noviarni)
(nfl)