Lynsi Snyder, Ratu Burger Amerika
A
A
A
BERULANG Tahun ke-35 mungkin bukan pencapaian besar, kecuali Anda adalah pewaris takhta restoran burger Lynsi Snyder. Di ultah ke-35 pada Mei 2017, Lynsi Snyder menjadi pewaris penuh bisnis keluarga restoran In-N-Out Burger dengan 97% kepemilikan.
Dalam detik itu pula, dia menjadi miliuner dengan kekayaan diperkirakan mencapai USD1,3 miliar. Tentu saja Snyder tidak mendapatkan kekayaan ini dengan tiba-tiba. Selama 10 tahun terakhir, dia sudah mendapatkan kekayaannya secara bertahap. Karena memang dia adalah satu-satunya pewaris dalam keluarga. Harry dan Esther Snyder, kakeknenek Lynsi Snyder, adalah imigran asal Belanda yang mendirikan restoran burger yang sukses pada 1948. Kedua anak mereka meneruskannya, tetapi keduanya mati muda. Maka itu, Lynsi Snyder sejak berusia 18 tahun ketika ayahnya meninggal sudah terlibat dalam bisnis. Dia bertugas di divisi HR dan merchandising .
Dia belajar langsung dari Esther, yang mengontrol operasional harian restoran dan meninggal pada usia 86 tahun 2006. Lynsi Snyder tidak pernah berkuliah. Sejak lulus SMA, dia tidak sempat kuliah karena harus terjun dan mengurusi langsung bisnis keluarganya. Pada 2010 pun Snyder sudah harus menjabat sebagai presiden. Namun, Snyder memang cerdas. Dia mampu mengapitalisasi konsumen In-N-Out di West Coast (Pantai Barat), meningkatkan lokasinya sebanyak 29% atau 320 gerai baru sejak dia mengambil alih. Pada 2015, diperkirakan revenue perusahaan meroket hingga 57% menjadi USD870 juta. Tidak ada yang diubah oleh Snyder di In-N-Out sejak neneknya meninggal.
Dia tidak pernah dan berencana melakukan franchise . Mereka hanya menawarkan burger, shakes , dan kentang goreng, serta soda. Termasuk opsi burger yang di bungkus selada, keju panggang (cheeseburger tanpa daging) atau burger dengan bawang yang digoreng hingga karamelisasi. Cara memasaknya pun tetap tradisional, menghindari penggunaan microwave, freezer , dan pemanas.
Dalam detik itu pula, dia menjadi miliuner dengan kekayaan diperkirakan mencapai USD1,3 miliar. Tentu saja Snyder tidak mendapatkan kekayaan ini dengan tiba-tiba. Selama 10 tahun terakhir, dia sudah mendapatkan kekayaannya secara bertahap. Karena memang dia adalah satu-satunya pewaris dalam keluarga. Harry dan Esther Snyder, kakeknenek Lynsi Snyder, adalah imigran asal Belanda yang mendirikan restoran burger yang sukses pada 1948. Kedua anak mereka meneruskannya, tetapi keduanya mati muda. Maka itu, Lynsi Snyder sejak berusia 18 tahun ketika ayahnya meninggal sudah terlibat dalam bisnis. Dia bertugas di divisi HR dan merchandising .
Dia belajar langsung dari Esther, yang mengontrol operasional harian restoran dan meninggal pada usia 86 tahun 2006. Lynsi Snyder tidak pernah berkuliah. Sejak lulus SMA, dia tidak sempat kuliah karena harus terjun dan mengurusi langsung bisnis keluarganya. Pada 2010 pun Snyder sudah harus menjabat sebagai presiden. Namun, Snyder memang cerdas. Dia mampu mengapitalisasi konsumen In-N-Out di West Coast (Pantai Barat), meningkatkan lokasinya sebanyak 29% atau 320 gerai baru sejak dia mengambil alih. Pada 2015, diperkirakan revenue perusahaan meroket hingga 57% menjadi USD870 juta. Tidak ada yang diubah oleh Snyder di In-N-Out sejak neneknya meninggal.
Dia tidak pernah dan berencana melakukan franchise . Mereka hanya menawarkan burger, shakes , dan kentang goreng, serta soda. Termasuk opsi burger yang di bungkus selada, keju panggang (cheeseburger tanpa daging) atau burger dengan bawang yang digoreng hingga karamelisasi. Cara memasaknya pun tetap tradisional, menghindari penggunaan microwave, freezer , dan pemanas.
(don)