Amy Adams Berani Keluar dari Zona Nyaman

Rabu, 06 Juni 2018 - 12:00 WIB
Amy Adams Berani Keluar...
Amy Adams Berani Keluar dari Zona Nyaman
A A A
Sekadar Hidup mapan dan dikenal orang saja rupanya tidak cukup bagi Amy Adams. Ia percaya masih memiliki banyak potensi yang menunggu untuk diberdayakan. Keputusan nekat pun ia ambil dengan berbagai risiko.

"Pindah ke Los Angeles adalah lompatan besar. Padahal, sebelumnya hidup saya sudah mantap dengan bekerja di dunia teater yang saya sungguh cintai. Tapi saya berpikir ada sesuatu di luar sana yang menunggu dan saya harus mengejarnya," katanya.

Kalau tidak mengikuti intuisinya ini, mungkin orang sekadar mengenal Amy Adams sebagai pelakon di sebuah restoran yang menampilkan hiburan teatrikal semata, tepatnya di Chanhassen Dinner Theater. Namanya juga hanya populer di kota kecil Minnesota. Ia hanya akan sebatas menghibur orang-orang yang datang untuk makan saja sambil menikmati aksi panggungnya.

Ya, kendati sudah berada di zona nyaman, Amy meyakini bahwa potensinya bukan hanya terbatas pada riuhnya tepuk tangan para pengunjung restoran di tempat ia bekerja. Buat apa panggung kecil tempat ia membungkuk usai pertunjukan dan diberi sambutan meriah dari penonton, kalau ia bisa membuat panggung dunia terpukau atas penampilannya. Dalam hati, ia meyakini bahwa dirinya masih memiliki banyak talenta yang belum lagi tersalurkan.

Wanita kelahiran Italia ini sebetulnya sudah sering melalang buana sejak kecil mengikuti penempatan sang ayah yang berprofesi sebagai tentara Amerika Serikat. Amy masih delapan tahun sebelum dia dan keenam saudaranya menetap di Castle Rock, Colorado, AS. Terinspirasi dari pekerjaan sambilan ayahnya yang seorang penyanyi, Amy juga menginginkan panggung sendiri dan bercita-cita menjadi seorang balerina.

Semasa remaja, Amy melakukan berbagai pekerjaan serabutan. Ia sempat bekerja di restoran Hooters sebelum akhirnya bergabung di komunitas teater. Di sinilah ia menarik perhatian direktur Minnesota's Chanhassen Dinner Theater, Michael Brindisi. Dia menghabiskan tiga tahun bekerja di tempat tersebut. Amy juga sempat mengikuti audisi untuk film berjudul Drop Dead Gorgeous yang kebetulan mengambil lokasi syuting di kota itu.

Meski baru sekali menjajal audisi untuk film, ia sudah bisa beradu akting dengan aktris kenamaan pada masa itu, seperti Kirsten Dunst, Ellen Barkin, Brittany Murphy, dan Denise Richards. Namun, peran figuran tidak memuaskannya. Ia tahu jika ingin menjadi terkenal jalan satu-satunya adalah pindah ke kota pengharapan, Los Angeles. Cuma ada dua kemungkinan: gagal atau berhasil. Jawabannya tidak akan pernah tahu kalau tidak dicoba. Jadilah Amy mencoba peruntungan di kota terpadat di negara bagian California itu.

Beberapa tahun pertama kehidupannya di kota itu, ia gambarkan sebagai tahun-tahun kegelapan dalam kehidupannya. Beruntung dewi fortuna berpihak pada bintang Enchanted ini. Perlahan keadaan mulai menunjukkan kemajuan dan kerja kerasnya selama ini terbayarkan ketika dia muncul di serial televisi seperti That '70s Show, Charmed, The Office, dan Buffy the Vampire Slayer. Namun, debut Amy yang mulai mendapat perhatian ketika bersanding dengan Leonardo DiCaprio di film Catch Me if You Can. Banyak orang mengira kariernya akan melesat usai film itu. Nyatanya ia masih harus menunggu tiga tahun lagi hingga akhirnya membuat khalayak terpana dengan namanya yang masuk nominasi Oscar.

Nah, sejak saat itu barulah berbagai permintaan film berdatangan tanpa henti. Sebut saja Enchanted, Doubt, American Hustle, dan peran sebagai Lois Lane di Man of Steel, Batman V. Superman: Dawn of Justice, dan Justice League.

Kini, Amy boleh bernapas lega dan duduk menikmati hasil kerja kerasnya selama ini. Ia menjadi salah satu aktris yang paling berpengaruh di dunia. Perjalanan kariernya memang agak lambat, tapi sekarang ia sudah menerima tak kurang dari 149 nominasi berbagai penghargaan dan memenangi 50 penghargaan termasuk dua Golden Globes. Kekayaannya kini telah menembus angka Rp900 miliar.

Kalau bisa memetik hikmah dari perjalanan hidup Amy Adams ini, maka berani keluar dari zona nyaman dan tekun bekerja keras adalah rahasia suksesnya. Setuju?
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4117 seconds (0.1#10.140)