; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
30 Musisi Dunia Siap Meriahkan International Indie Music Festival
30 Musisi Dunia Siap Meriahkan International Indie Music Festival
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 30 musisi dari berbagai negara akan memeriahkan perhelatan International Indie Music Festival (IIMF) yang tergabung dalam Pekan Raya Indonesia (PRI) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, pada 27 September hingga 7 Oktober 2018.
CEO Deteksi Production Harry Koko Santoso selaku promotor optimistis bahwa IIMF mengatakan musisi yang akan tampil berasal dari Prancis, Italia, Belanda, Amerika, Kolombia, Jepang, Singapura, Malaysia serta beberapa negara lainnya.
Namun, kendati perhelatannya dengan nama IIMF, tetapi musisi internasional yang tampil hadir dengan genre musiknya yang beragam. Musisi yang tampil pun bukan yang sangat populer. Hal itu dilakukan untuk memberi pemerataan kepada musisi yang memiliki kualitas, tetapi tidak bisa masuk industry besar yang ada di Amerika Serikat, China, atau India.
“Nah, kita memberi kesempatan kepada mereka untuk tampil di sini (IIMF). Saya memang enggam mau yang top karena saya ingin memberi kesempatan untuk musisi lain. Artinya kita tanamkan kebhinekaan dalam bermusik,” kata Koko saat buka bersama di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Hadirnya musisi mancanegara ini juga diharapkan bisa membawa music Indonesia lebih dikenal luas. Bahkan, bukan mustahil jika IIMF ini bisa membuat para musisi bekerja sama di masa depan. Namun, untuk musisi internasional yang tampil, Koko masih belum membocorkannya. “Nanti mereka bisa berkenalan dan bisa membuat sesuatu untuk music,” ujarnya.
Sementara, musisi indie lokal yang bakal tampil di acara ini, seperti Efek Rumah Kaca, Sore, Grass Rock, Barasuara, Payung Teduh, Bangkutaman, Mocca, White Shoes & The Couples Company, hingga Fourtwnty.
CEO Deteksi Production Harry Koko Santoso selaku promotor optimistis bahwa IIMF mengatakan musisi yang akan tampil berasal dari Prancis, Italia, Belanda, Amerika, Kolombia, Jepang, Singapura, Malaysia serta beberapa negara lainnya.
Namun, kendati perhelatannya dengan nama IIMF, tetapi musisi internasional yang tampil hadir dengan genre musiknya yang beragam. Musisi yang tampil pun bukan yang sangat populer. Hal itu dilakukan untuk memberi pemerataan kepada musisi yang memiliki kualitas, tetapi tidak bisa masuk industry besar yang ada di Amerika Serikat, China, atau India.
“Nah, kita memberi kesempatan kepada mereka untuk tampil di sini (IIMF). Saya memang enggam mau yang top karena saya ingin memberi kesempatan untuk musisi lain. Artinya kita tanamkan kebhinekaan dalam bermusik,” kata Koko saat buka bersama di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Hadirnya musisi mancanegara ini juga diharapkan bisa membawa music Indonesia lebih dikenal luas. Bahkan, bukan mustahil jika IIMF ini bisa membuat para musisi bekerja sama di masa depan. Namun, untuk musisi internasional yang tampil, Koko masih belum membocorkannya. “Nanti mereka bisa berkenalan dan bisa membuat sesuatu untuk music,” ujarnya.
Sementara, musisi indie lokal yang bakal tampil di acara ini, seperti Efek Rumah Kaca, Sore, Grass Rock, Barasuara, Payung Teduh, Bangkutaman, Mocca, White Shoes & The Couples Company, hingga Fourtwnty.
(tdy)
Explore More