Ustadz Jamming Siap Tebar Kebaikan di Festival Musik Indie
A
A
A
JAKARTA - Mungkin terdengar unik saat sebuah band bernama Ustadz Jamming. Akan tetapi itulah yang terjadi ketika para musisi dengan nama besar berkumpul. Mereka adalah Deddy Lisan (vokal, Andra & The Backbone), Uchie Wiby (vokal), (Yaya Moektio, mantan pemain drum God Bless), Edi Kemput (gitar, Grassrock), Ivanka (bass, Slank), dan Achi Hardjakusumah (String).
Namun, yang memnbuat nama Ustadz Jamming mencuat, setelah grup music ini masuk dalam daftar musisi yang tampil di ajang International Indie Music Festival (IIMF) di Pekan Raya Indonesia yang akan berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, 27 September-7 Oktober 2018 mendatang.
Tentu saja membuat penasaran pecinta musik Indonesia. Deddy mengaku bandnya itu terbentuk dari komunitas pengajian, Halaqah Kreatif (HaQers). Dari sana para musisi ini tergerak untuk berbagi kebaikan dengan apa yang mereka bisa, yakni lewat musik.
Kemudian muncul lagu berjudul Hingga Waktu ciptaan Didit Saad. Kemudian berlanjut dengan proses mixing dan mastering oleh Indra Q. "Kami semua dari kelompok pengajian yang sama, kami sama-sama punya minat di musik. Itu yang menjadi latar belakang terbentuknya Ustadz Jamming," kata Deddy.
Tembang ini Lagu ini menuturkan tentang Rasa Rindu pada Sang Khalik dan berjuta perasaan lain seorang hamba dalam perjalanan kehidupan spiritualnya.
“Kami bukan menceramahi, tetapi berbagi kebaikan dengan lagu yang kita buat, di mana liriknya berisi tentang kerinduan manusia kepada Tuhan,” terang vokalis bersuara khas itu.
Ustadz Jamming kemudian mendapat kesempatan untuk tampil di IIMF. Kesempatan emas ini tidak disia-siakan. Festival itu akan menjadi ajang unjuk gigi para personelnya menebar kebaikan, tanpa bermaksud lain.
“Ustadsz Jamming akan bergabung dengan musisi lain, di mana IIMF 2018 akan melibatkan sekitar 30 musisi dari berbagai negara dan musisi Indonesia dari Aceh hingga Papua,” jelas CEO Deteksi Production Harry Koko Santoso selaku promotor.
Adapun musisi local yang akan tampil, antara lain Efek Rumah Kaca, Sore, Grass Rock, Barasuara, Payung Teduh, Bangkutaman, Mocca, Endah N Rhesa, White Shoes & The Couples Company, hingga Fourtwnty.
Namun, yang memnbuat nama Ustadz Jamming mencuat, setelah grup music ini masuk dalam daftar musisi yang tampil di ajang International Indie Music Festival (IIMF) di Pekan Raya Indonesia yang akan berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, 27 September-7 Oktober 2018 mendatang.
Tentu saja membuat penasaran pecinta musik Indonesia. Deddy mengaku bandnya itu terbentuk dari komunitas pengajian, Halaqah Kreatif (HaQers). Dari sana para musisi ini tergerak untuk berbagi kebaikan dengan apa yang mereka bisa, yakni lewat musik.
Kemudian muncul lagu berjudul Hingga Waktu ciptaan Didit Saad. Kemudian berlanjut dengan proses mixing dan mastering oleh Indra Q. "Kami semua dari kelompok pengajian yang sama, kami sama-sama punya minat di musik. Itu yang menjadi latar belakang terbentuknya Ustadz Jamming," kata Deddy.
Tembang ini Lagu ini menuturkan tentang Rasa Rindu pada Sang Khalik dan berjuta perasaan lain seorang hamba dalam perjalanan kehidupan spiritualnya.
“Kami bukan menceramahi, tetapi berbagi kebaikan dengan lagu yang kita buat, di mana liriknya berisi tentang kerinduan manusia kepada Tuhan,” terang vokalis bersuara khas itu.
Ustadz Jamming kemudian mendapat kesempatan untuk tampil di IIMF. Kesempatan emas ini tidak disia-siakan. Festival itu akan menjadi ajang unjuk gigi para personelnya menebar kebaikan, tanpa bermaksud lain.
“Ustadsz Jamming akan bergabung dengan musisi lain, di mana IIMF 2018 akan melibatkan sekitar 30 musisi dari berbagai negara dan musisi Indonesia dari Aceh hingga Papua,” jelas CEO Deteksi Production Harry Koko Santoso selaku promotor.
Adapun musisi local yang akan tampil, antara lain Efek Rumah Kaca, Sore, Grass Rock, Barasuara, Payung Teduh, Bangkutaman, Mocca, Endah N Rhesa, White Shoes & The Couples Company, hingga Fourtwnty.
(tdy)