Tradisi Unik Masyarakat Mandailing Natal Menyambut Idul Fitri

Kamis, 14 Juni 2018 - 21:12 WIB
Tradisi Unik Masyarakat Mandailing Natal Menyambut Idul Fitri
Tradisi Unik Masyarakat Mandailing Natal Menyambut Idul Fitri
A A A
MANDAILING NATAL - Mangalame atau memasak alame merupakan salah satu tradisi warga Kabupaten Mandailing Natal (Madina) di penghujung bulan puasa. Seperti diketahui, alame adalah sebutan untuk makanan dodol.

Warga Mandailing yang sebagian besar beragama Islam ini selalu menyambut Lebaran denga membuat dodol, sama seperti tradisi yang dilakukan sejumlah daerah, termasuk Betawi yang terkenal dengan dodolnya di momen Idul Fitri.
Tradisi Unik Masyarakat Mandailing Natal Menyambut Idul Fitri

"Mangalame ini sudah dari nenek saya, sudah tradisi dan sampai saat ini mangalame selalu diadakan orang Mandailing jika hendak melepas bulan suci Ramadhan dan ingin memasuki bulan Syawal atau hari Raya Fitri" kata Risky Pasaribu, warga Desa Sayur Matua, Kecamatan Naga Juang, Madina kepada MNC Media.

Risky dan keluarganya sengaja membuat mangalame untuk hidangan kue di hari Lebaran nanti. Kudapan ini juga menjadi salah satu bukti bahwa masyarakatnya sudah mengikuti bulan suci yang penuh berkah ini.

"Memang mangalame teradisi kita untuk membuat kue Lebaran dan bukan mengkaitkannya menjadi suatu kewajiban beragam, hanya tradisi dan memang hari raya Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi, dan alame ini suatu kue khas orang Mandailing di hari raya Idul Fitri," jelasnya.

Tradisi mangalame memang tidak lagi dilakukan semua orang Mandailing, karena itu tidaklah suatu perbuatan yang wajib dilakukan agama Islam Mandailing, melainkan suatu tradisi budaya orang Mandailing.

"Tapi, sudah tradisi budaya Mandailing. Jika tidak membuat mangalame, rasanya ada yang kurang menuju hari yang fitri ini" tambah Faisal Amri Rangkuti, warga Banua Rakyat, Kecamatan Naga Juang, Madina.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4152 seconds (0.1#10.140)