Amani Al-Khatahtbeh, Pengusaha Milenial yang Inspiratif
A
A
A
AMANI Al-Khatahtbeh dikenal sebagai seorang penulis dan pengusaha Amerika. Pendiri situs berita Muslim Girl ini sering menciptakan tulisan-tulisan yang inspiratif.
Gadis berusia 26 tahun ini merupakan orang keturunan Yordania yang lahir dan besar di New Jersey, Amerika Serikat. Saat peristiwa 9/11 berlangsung, perempuan yang akrab disapa Amani ini sedang berada di kelas 4 di Sekolah Dasar Bowne-Munro di East Brunswick.
Saat dua pesawat jatuh ke World Trade Center, Amani sedang belajar. Setelah hari yang tragis itu, dia berusaha menyembunyikan identitasnya sebagai seorang muslim. Islamophobia yang dialami warga Amerika Serikat mendorong Amani dan keluarganya pulang ke Yordania pada 2005.
Di Yordania, Amani justru mempelajari Islam lebih dalam. Dia belajar Islam sebagai sebuah budaya, dan dia melihat bahwa itu benar-benar berbeda dari persepsi Barat. “Itu adalah pertama kalinya saya mendengar cerita tentang orang Arab dan muslim dengan suara mereka sendiri,” kata Amani, seperti dilansir dari F orbes.com .
Beberapa tahun kemudian, Amani dan keluarganya kembali ke Amerika Serikat. Amani pun memberanikan diri untuk menggunakan hijab untuk menunjukkan eksistensinya sebagai seorang muslim. Sebelum lulus SMA dan saat usianya baru 17 tahun, Amani dan teman-temannya mendirikan Muslim Girl pada tahun 2009.
Dia dengan teman-temannya dari komunitas masjid menerbitkan blog di situs tersebut. Setelah lulus SMA, Amani belajar di Rutgers University, dan lulus pada tahun 2014. Dia kemudian bekerja untuk organisasi nirlaba di Washington DC sebelum pindah ke New York.
Dia pun semakin mengembangkan blog Muslim Girl menjadi situs media online Muslim Girl.com. Di media online ini, banyak artikel mengenai isu-isu Islam terbaru. Tak hanya itu Amani juga banyak menulis gaya hidup kaum milenial masa kini kaitannya dengan para pemeluk Islam.
Pada awal tahun 2015, Muslim Girl semakin tumbuh berkembang setelah menerima staf sukarelawan. Sejak saat itu media online ini mengalami peningkatan besar jumlah pembaca. Lalu lintas situs tumbuh 90% dan mencatat 100 juta kunjungan pada tahun tersebut.
Saat ini situs ini pun tengah mengembangkan diri menjadi portal ecommerce . Muslim Girl memiliki puluhan ribu pengikut di seluruh jejaring sosialnya. Ratarata setiap tahunnya, situs ini dikunjungi 1,7 juta orang. Muslim Girl dinilai sebagai situs berita yang cukup revolusioner karena situs ini menghadirkan perspektif baru mengenai muslim dari sudut pandang perempuan muslim itu sendiri.
Berkat hal ini Amani diberi gelar oleh CNN sebagai salah satu dari 25 muslim Amerika yang paling berpengaruh pada usia 25 tahun. “Secara harfiah, perempuan muslim milenial tidak memiliki sumber daya apa pun untuk menyuarakan pendapat sendiri. Namun, dengan ujung jari, media sosial dan internet kami bisa menyuarakan pendapat kami,” ujar Amani.
Meski bernama Muslim Girl , sebagian pengunjung situs media ini berasal dari orangorang nonmuslim. Menurut Amani, para pengunjung nonmuslim tersebut tertarik untuk mengetahui dunia Islam dari sudut pandang yang berbeda. “Orang-orang di luar agama kami memiliki berbagai latar belakang.
Mereka tertarik dengan tulisan kami,” ujar Amani. Selain membicarakan mengenai isu-isu Islam terkini, situs ini juga membicarakan gaya hidup para muslimah. Amani bahkan menciptakan segmen khusus untuk membahas politik, fa s hion , beauty , hingga budaya pop. Amani juga dikenal sebagai penulis.
Dia pernah meluncurkan buku berjudul Muslim Girl: A Coming of Age pada Oktober 2016. Buku ini berkisah tentang perjalanan hidupnya sebagai gadis muslim yang menghadapi islamophobia di Amerika Serikat dan cerita kepindahannya ke Yordania.
“Buku ini berhasil masuk daftar bestseller New York Times,” ujar Amani. Berkat kecintaannya pada dunia menulis, Amani pernah hadir dalam acara penghargaan karya sastra pada 2017. Dia tampil di Brisbane Writers Festival di Brisbane, Queensland, Australia. Acara ini menunjukkan bahwa Amani menjadi penulis muda yang berpengaruh.
Gadis berusia 26 tahun ini merupakan orang keturunan Yordania yang lahir dan besar di New Jersey, Amerika Serikat. Saat peristiwa 9/11 berlangsung, perempuan yang akrab disapa Amani ini sedang berada di kelas 4 di Sekolah Dasar Bowne-Munro di East Brunswick.
Saat dua pesawat jatuh ke World Trade Center, Amani sedang belajar. Setelah hari yang tragis itu, dia berusaha menyembunyikan identitasnya sebagai seorang muslim. Islamophobia yang dialami warga Amerika Serikat mendorong Amani dan keluarganya pulang ke Yordania pada 2005.
Di Yordania, Amani justru mempelajari Islam lebih dalam. Dia belajar Islam sebagai sebuah budaya, dan dia melihat bahwa itu benar-benar berbeda dari persepsi Barat. “Itu adalah pertama kalinya saya mendengar cerita tentang orang Arab dan muslim dengan suara mereka sendiri,” kata Amani, seperti dilansir dari F orbes.com .
Beberapa tahun kemudian, Amani dan keluarganya kembali ke Amerika Serikat. Amani pun memberanikan diri untuk menggunakan hijab untuk menunjukkan eksistensinya sebagai seorang muslim. Sebelum lulus SMA dan saat usianya baru 17 tahun, Amani dan teman-temannya mendirikan Muslim Girl pada tahun 2009.
Dia dengan teman-temannya dari komunitas masjid menerbitkan blog di situs tersebut. Setelah lulus SMA, Amani belajar di Rutgers University, dan lulus pada tahun 2014. Dia kemudian bekerja untuk organisasi nirlaba di Washington DC sebelum pindah ke New York.
Dia pun semakin mengembangkan blog Muslim Girl menjadi situs media online Muslim Girl.com. Di media online ini, banyak artikel mengenai isu-isu Islam terbaru. Tak hanya itu Amani juga banyak menulis gaya hidup kaum milenial masa kini kaitannya dengan para pemeluk Islam.
Pada awal tahun 2015, Muslim Girl semakin tumbuh berkembang setelah menerima staf sukarelawan. Sejak saat itu media online ini mengalami peningkatan besar jumlah pembaca. Lalu lintas situs tumbuh 90% dan mencatat 100 juta kunjungan pada tahun tersebut.
Saat ini situs ini pun tengah mengembangkan diri menjadi portal ecommerce . Muslim Girl memiliki puluhan ribu pengikut di seluruh jejaring sosialnya. Ratarata setiap tahunnya, situs ini dikunjungi 1,7 juta orang. Muslim Girl dinilai sebagai situs berita yang cukup revolusioner karena situs ini menghadirkan perspektif baru mengenai muslim dari sudut pandang perempuan muslim itu sendiri.
Berkat hal ini Amani diberi gelar oleh CNN sebagai salah satu dari 25 muslim Amerika yang paling berpengaruh pada usia 25 tahun. “Secara harfiah, perempuan muslim milenial tidak memiliki sumber daya apa pun untuk menyuarakan pendapat sendiri. Namun, dengan ujung jari, media sosial dan internet kami bisa menyuarakan pendapat kami,” ujar Amani.
Meski bernama Muslim Girl , sebagian pengunjung situs media ini berasal dari orangorang nonmuslim. Menurut Amani, para pengunjung nonmuslim tersebut tertarik untuk mengetahui dunia Islam dari sudut pandang yang berbeda. “Orang-orang di luar agama kami memiliki berbagai latar belakang.
Mereka tertarik dengan tulisan kami,” ujar Amani. Selain membicarakan mengenai isu-isu Islam terkini, situs ini juga membicarakan gaya hidup para muslimah. Amani bahkan menciptakan segmen khusus untuk membahas politik, fa s hion , beauty , hingga budaya pop. Amani juga dikenal sebagai penulis.
Dia pernah meluncurkan buku berjudul Muslim Girl: A Coming of Age pada Oktober 2016. Buku ini berkisah tentang perjalanan hidupnya sebagai gadis muslim yang menghadapi islamophobia di Amerika Serikat dan cerita kepindahannya ke Yordania.
“Buku ini berhasil masuk daftar bestseller New York Times,” ujar Amani. Berkat kecintaannya pada dunia menulis, Amani pernah hadir dalam acara penghargaan karya sastra pada 2017. Dia tampil di Brisbane Writers Festival di Brisbane, Queensland, Australia. Acara ini menunjukkan bahwa Amani menjadi penulis muda yang berpengaruh.
(don)