Kekurangan Vitamin D Diduga Berperan Sebabkan Obesitas
A
A
A
JAKARTA - Obesitas tak hanya disebabkan karena asupan kalori yang berlebih namun juga karena kurangnya vitamin D. Ini dibuktikan melalui penelitian terbaru dimana lemak hati yang berlebihan berhubungan dengan berkurangnya tingkat penyerapan sinar matahari pada pria yang kelebihan berat badan, namun hal ini tidak ditemukan pada wanita.
Dilansir dari Daily Mail, kendati demikian tidak diketahui apakah kekurangan vitamin D memicu penyimpanan lemak di perut atau mereka yang obesitas dapat mengurangi tingkat vitamin. Namun ditemukan adanya hubungan yang kuat antara meningkatnya jumlah lemak perut dengan kadar vitamin D yang rendah.
“Karena sifat observasional dari penelitian ini, kami tidak dapat menarik kesimpulan tentang arah atau penyebab hubungan antara tingkat obesitas dan vitamin D. Namun, hubungan yang kuat ini mungkin menunjukkan peran dari vitamin D dalam penyimpanan dan fungsi lemak pada perut. Kami akan menyelidiki lebih jauh peran vitamin D pada obesitas,” tutur Penulis utama penelitian dari Universitas VU Amsterdam, dr Rachida Rafiq.
Para peneliti menganalisis lemak perut responden usia 45—65 tahun yang mengambil bagian dalam studi obesitas sebelumnya. Peneliti juga menilai tingkat vitamin D setiap responden dan temuan penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan European Society of Endocrinology di Barcelona. Sementara peneliti lainnya berhasil menemukan manfaat lain dari vitamin D yaitu menjadi obat jantung.
Perbaikan suplemen yang mengandung sinar matahari mampu mencegah kerusakan pada jantung yang dipicu penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi. Vitamin D dapat merangsang produksi asam nitrat yang mengatur aliran darah dan mencegah pembekuan darah. Selain itu, vitamin D juga bisa mengurangi tekanan internal sistem kardiovaskular yang berhubungan dengan jantung.
Tidak banyak cara yang dapat memulihkan sel-sel kardiovaskular yang sudah rusak, namun hal ini bisa dilakukan oleh vitamin D. “Ini adalah solusi yang sangat murah untuk memperbaiki sistem kardiovaskular, sumber alami utama vitamin D adalah sinar matahari,” papar Penulis penelitian Dr Tadeusz Malinski dari Ohio University, dr Tadeusz Malinski.
Dilansir dari Daily Mail, kendati demikian tidak diketahui apakah kekurangan vitamin D memicu penyimpanan lemak di perut atau mereka yang obesitas dapat mengurangi tingkat vitamin. Namun ditemukan adanya hubungan yang kuat antara meningkatnya jumlah lemak perut dengan kadar vitamin D yang rendah.
“Karena sifat observasional dari penelitian ini, kami tidak dapat menarik kesimpulan tentang arah atau penyebab hubungan antara tingkat obesitas dan vitamin D. Namun, hubungan yang kuat ini mungkin menunjukkan peran dari vitamin D dalam penyimpanan dan fungsi lemak pada perut. Kami akan menyelidiki lebih jauh peran vitamin D pada obesitas,” tutur Penulis utama penelitian dari Universitas VU Amsterdam, dr Rachida Rafiq.
Para peneliti menganalisis lemak perut responden usia 45—65 tahun yang mengambil bagian dalam studi obesitas sebelumnya. Peneliti juga menilai tingkat vitamin D setiap responden dan temuan penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan European Society of Endocrinology di Barcelona. Sementara peneliti lainnya berhasil menemukan manfaat lain dari vitamin D yaitu menjadi obat jantung.
Perbaikan suplemen yang mengandung sinar matahari mampu mencegah kerusakan pada jantung yang dipicu penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi. Vitamin D dapat merangsang produksi asam nitrat yang mengatur aliran darah dan mencegah pembekuan darah. Selain itu, vitamin D juga bisa mengurangi tekanan internal sistem kardiovaskular yang berhubungan dengan jantung.
Tidak banyak cara yang dapat memulihkan sel-sel kardiovaskular yang sudah rusak, namun hal ini bisa dilakukan oleh vitamin D. “Ini adalah solusi yang sangat murah untuk memperbaiki sistem kardiovaskular, sumber alami utama vitamin D adalah sinar matahari,” papar Penulis penelitian Dr Tadeusz Malinski dari Ohio University, dr Tadeusz Malinski.
(alv)